- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Indonesia di Podium Tertinggi Dunia (Oktober 2013)
TS
fadleyz
Indonesia di Podium Tertinggi Dunia (Oktober 2013)
Spoiler for No Repsol:
Ayo kita simak rangkuman prestasi anak-anak Indonesia yang mampu mengharumkan nama bangsa di tingkat dunia di bulan Oktober kemarin, berikut rangkumannya:
Spoiler for
Indonesia rebut delapan emas Asian Youth Paragames 2013 :
(ANTARA News) - Kontingen paralympian Indonesia berhasil meraih prestasi membanggakan dengan merebut delapan medali emas pada pesta olahraga "Asian Youth Paragames 2013" ke-3 di Kuala Lumpur, Malaysia.
Dalam paralympian tingkat pelajar yang diikuti 30 negara di Asia tersebut, Indonasia mengirimkan sebanyak 19 atlet dan dipimpin oleh ketua kontingennya, Anggiat Sagala. Kedatangan paralympian Indonesia disambut oleh Kebid Olahraga Penyandang Cacat Kemenpora, Rien Agusin Arianti, dan Presiden National Paralympic Commite (NPC) Indonesia, Senny Marbun, di Bandara Adi Soemarmo Boyolali, Kamis.
Menurut Anggiat Sagala, kontingan Indonesia baru pertama kali ini mengirimkan atletnya diajang tersebut, tetapi sudah berhasil meraih delapan emas, lima perak, dan lima perunggu, sehingga menduduki posisi 11 dari 30 negara peserta.
Delapan emas untuk Indonesia tersebut diperoleh dari cabang atletik (dua emas), tenis meja (satu), renang (satu), bulu tangkis (satu), catur (dua).
Di cabang atletik, Nanda Mey Solihah menjadi lumbung emas bagi kontingen Indonesia dengan merebut tiga emas. Untuk catur, medali disumbangkan Wahyu Setyawan dan Jarwo, sedangkan bulu tangkis atas nama Suryo Nugroho, renang atas nama Musa Tarubaba.
"Prestasi ini cukup mengejutkan karena dengan persiapan hanya satu bulan targetnya satu medali emas," katanya.
Bahkan, pihaknya bangga dengan perjuangan anak-anak membawa nama bangsa yang mampu mengungguli paralympian negara-negara lain yang memiliki persaingan sangat ketat.
"Anak-anak bermain luar biasa dan mental bagus mampu menyumbangan totalnya 18 medali," katanya.
Presiden National Paralympic Commite (NPC) Indonesia Senny Marbun mengatakan, pihaknya hampir tidak percaya anak-anak Indonesia yang baru pertama ikut kejuaraan AYP di Malaysia pada 26--30 Oktober itu, mampu merebut delapan medali emas.
"Kami terharu kedatangan paralympian Indonesia dengan delapan emas, lima perak, dan lima perunggu ini. Mereka berhasil mengibarkan sang Merah Putih dan menyanyikan lagu Indonesia Raya di Malaysia, sebanyak delapan kali," katanya.
Menurut dia, dengan dana yang minim untuk memberangkatkan kontingan, tetapi berhasil mengukir prestasi yang gemilang bagi bangsa dan negara ini.
"Kami berharap Pemerintah lebih memperhatikan paralympian atau sebutan atlet difabel di Indonesia, agar mereka dapat mengembangkan prestasinya di tingkat internasional," katanya.
Nanda Mey Solihah peroleh tiga medali emas di cabang atletik, mengatakan, dirinya bangga berhasil merebut tiga medali emas di nomor lari 100 meter, 200 meter dan 400 meter.
"Saya bangga dapat membawa nama bangsa di kancah internasional dengan merebut emas," kata Nanda (14) yang masih duduk di bangku kelas dua SMP Negeri 3 Kediri, Jatim.
Spoiler for Indonesia gondol lima emas kejuaraan karate di Swiss:
Jakarta (ANTARA News) - Indonesia raih lima medali emas, tiga perak dan dua perunggu pada Kejuaraan Karate Internasional Basel Open Master 2013 di Basel, Swiss, 19-20 Oktober 2013.
Siaran pers PB Forki, Selasa menyebutkan prestasi itu diraih pelajar Indonesia yang memenangi kejuaraan Olimpiade Olahraga Sekolah Nasional (O2SN) tingkat SMP dan SMA Cabang Olahraga Karate tahun 2013.
Medali emas masing-masing dimenangi oleh: Hans Saputra/SMA St. Louis Surabaya (kata junior perorangan putra), Yolanda Luciana Tuasela/SMA Sidoarjo (kata junior perorangan putri), Ni Putu Rismayanti/SMPN 1 Kintamani, Bali (kata pemula U14 perorangan putri).
Selain itu Irfan Arsal Fasha/SMPN 1 Bale Endah Jawa Barat (kata kadet perorangan putra)n dan Jihan Sakinah Putri Fadli/SMPN 5 Bandung (kata kadet perorangan putri).
Sedangkan perak direbut; Ananda Debby Pratami/SMA 5 Kota Bengkulu (kumite junior perorangan (53 kg putra), Cintalia Nur Setiawati/SMA 109 Jakarta (kumite junior perorangan (59 kh putri), dan Ni Putu Rismayanti/SMPN 1 Kintamani, Bali (kumite pemula U14 perorangan 42 kg putri).
Sementara itu medali perunggu diraih: Chamil Nazbudin/SMA 66 Jakarta (kumite junior perorangan 61 kg putra), Romario Santiamu/SMA 9 Menado (kumite junior perorangan 68 kg putra).
Basel Open Master yang diselenggarakan pada 19-20 Oktober yang lalu merupakan kejuaraan regular yang di selenggarakan di Swiss dan di kelola oleh World Karate Federation (WKF-Sportdata).
Kejuaraan yang mempertandingkan 54 kelas dari usia U12 (di bawah 12 tahun) sampai dengan Senior (di atas 17 Tahun) diikuti oleh 812 peserta dari 29 negara (diantaranya Indonesia, Austria, Belgia, Republik Cheko, Denmark, Inggris, Finlandia, Perancis, Jerman, India, Italy, Kosovo, Portugal, Slovakia, Swiss, Turki, Ukraina, United Emirat Arab, Wales).
Spoiler for Karateka belia asal Bali raih emas di Basel:
Karateka beli asal Bali, Ni Putu Risma Yanti mampu mengharumkan nama Indonesia di ajang Olimpiade karate kelas dunia Basel Open Master 2013. Perjalanan siswa kelas III SMPN 1 Kintamani itu dimulai ketika mendarat untuk pertama kalinya di Basel, Swiss 17 Oktober lalu. Tubuhnya membeku ketika pertama kali menginjakkan kaki di Swiss, bagaimana tidak, pada pukul 11.00 waktu setempat suhu udara berada di 9 derajat celcius.
Namun Risma tidak merasa lumpuh. Segera setelah sampai arena dia latihan dalam rangka aklimatisasi serta peregangan. Meski suhu udara terus berada di kisaran 4-14 derajat celcius namun jiwa Risma tetap membara. Bagi Risma mengikuti olimpiade karate kelas dunia Basel Open Master 2013 merupakan pengalaman pertama kalinya.
Dia dijaring dari para juara Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) yang digelar di Kalimantan Timur Juli lalu. “Ini pertama kalinya saya bertanding di luar negeri. Saya senang, bangga, deg-degan. Campur aduk rasanya,” katanya ketika ditemui setelah mendarat di Bandara Soekarno Hatta, Rabu (23/10/2013).
Anak dari seorang pedagang jeruk I Wayan Reken ini mengaku pesaing terberat dari Basel Open ialah peserta dari Swiss. Namun Risma ini kecil-kecil cabe rawit. Dia mengaku hanya takut sebentar saja ketika akan mengikuti Kumite Perorangan atau tanding satu lawan satu. Padahal tinggi badan pesainganya yang berasal dari Eropa itu dua kali tinggi badannya yang hanya 125 cm.
Beruntungnya, Risma mempunyai mental juara yang tinggi. Karena pendek dia menyasar untuk menghajar perut lawanya untuk mencari angka. Alhasil, gadis yang mempunyai berat badan 47 kilogram ini mendapatkan medali perak. Tidak hanya perak, Risma yang bercita-cita menjadi guru olahraga ini pun mengejar medali emas di nomor Kata Perorangan.
Gadis berambut pendek kelahiran Batu Selatan, 12 Februari 2000 ini memang mengaku nomor Kata lebih sulit daripada nomor Komite. Dia beralasan, sejak Senin-Minggu dari pukul 16.00 WITA-19.00 WITA dia selalu latihan untuk mencapai kesempurnaan bentuk dalam keindahan alunan gerak dan irama. Hasilnya, medali emas internasional pun diraihnya.
Bagi Risma, karate adalah panggilan jiwa. Awalnya dia menggeluti olahraga beladiri asal Jepang ini karena melihat seniornya berlatih karate disekolahnya. Terpana dengan gerakan indah nan penuh kekuatan itu dia meminta izin ayahnya untuk berlatih. Restu pun diraih hingga dia meraih gelar sabuk hitam yang sayangnya karena umurnya belum cukup dia masih memegang sabuk coklat saat ini.
Selain menjadikan karate sebagai hobi olahraga namun Risma menjadikan karate sebagai pertahanan diri. Misalnya, ketika dia diledek oleh teman laki-lakinya dia mengajak untuk berkelahi satu lawan satu. “Waktu itu saya baru kelas satu. Saya sebel karena sering digodain ama cowok itu. Ya saya tonjok saja dia,” ujarnya sambil tersenyum ceria.
Kasubdit Kelembaagaan dan Peserta Didik Direktorat Pembinaan SMP Ditjen Dikdas Supriano mengatakan, Indonesia meraih lima emas, tiga perak dan lima perunggu pada Basel Open Master yang diselenggarakan pada 19-20 Oktober lalu. Selain Risma, Yolanda Lusiana Tuasela (Jatim) meraih emas di Kata Perorangan begitu pula Hans Saputra (Jatim). Dilanjutkan oleh Jihan Sakinah Putri Fadila (Jabar) dan Irfan Arsal Fahsya (Jabar) yang mendapatkan medali emas di Kata Perorangan.
Indonesia menjadi negara di Asia Tenggara dan merupakan keikutsertaan untuk pertama kalinya di kejuaraan yang dikkuti 29 negara. Mayoritas negara yang ikut berasal dari Eropa seperti Republik Ceko, Austria, Belgia,Ukraina,Wales,Slovakia, Jerman, Perancis, Denmark dan Inggris.
Menurut dia, perjuangan luar biasa diperlihatkan oleh tim karate Indonesia dimana pada saat final dari empat lapangan yang ada menyajikan peserta dari Indonesia semua. Sapu bersih emas di nomor Kata Perorangan Junior sangat mengejutkan public di kejuaraan tersebut.
Terbukti dengan dipanggilnya manajer, official dan pelatih tim karate pelajar SMP dan SMA oleh organizing committee (OC) hanya untuk menyatakan rasa kagum dan bangga. Bahkan panitia mengundang secara khusus tim dari Indonesia pada kejuaraan yang sama tahun depan.
“Panitia memang hanya menyediakan lapangan sementara akomodasi harus kami sediakan sendiri. Namun untuk tahun depan kami diberikan diskon karena prestasi yang diraih anak-anak tahun ini,” terangnya bangga.
Spoiler for 260 Putra-Putri Indonesia Diwisuda di Universitas Al Azhar Cairo:
Suasana khidmat mewarnai upacara wisuda Mahasiswa Al Azhar yang diselenggarakan atas kerja sama KBRI Cairo dan Universitas Al Azhar, bertempat di gedung Azhar Conference Centre, Cairo, di mana lebih kurang 260 Mahasiswa Indonesia serta 92 Mahasiswa asing lainnya telah dinobatkan secara resmi sebagai sarjana S1, S2 dan S3 dari Universitas Al Azhar.
Acara dihadiri oleh Duta Besar RI Cairo dan Deputi Grand Sheikh yang didampingi oleh Rektor dan sejumlah Dekan dari Fakultas tempat para Mahasiswa Indonesia menuntut ilmu.
Pada kesempatan tersebut Dubes RI menyampaikan sambutan yang intinya berisikan ucapan selamat kepada para Mahasiswa Indonesia yang telah berhasil menyelesaikan studi, baik di tingkat sarjana S1, S2 maupun S3, serta harapan agar ilmu yang telah diperoleh dapat diaplikasikan sebagai sumbangsih dalam membangun tanah air.
Lebih lanjut disebutkan oleh Dubes RI bahwa dengan prinsip Islam moderat yang diajarkan oleh Al Azhar, hal ini perlu untuk dapat diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat seharian-hari, termasuk dalam upaya pembangunan di segala bidang.
"Hendaknya ilmu agama yang diperoleh tidak hanya diaplikasikan secara dogmatis untuk keperluan pemajuan nilai-nilai agama, tetapi bisa bersifat aplikatif".
Nilai-nilai Islam moderat yang diajarkan oleh Al Azhar hendaknya dapat diterapkan tidak hanya secara dogmatisme untuk pemajuan ilmu agama itu sendiri, namun juga dapat bersifat aplikatif di berbagai bidang pekerjaan, termasuk ekonomi.
Dubes RI juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada Grand Sheikh Al Azhar, Deputi Grand Sheikh, Rektor dan para Dekan, yang selama ini telah membimbing para Mahasiswa Indonesia hingga berhasil menyelesaikan studi mereka dan kelak diharapkan dapat menjadi generasi penerus yang ikut serta memajukan pembangunan di tanah air.
Dalam kesempatan sambutannya mewakili Grand Sheikh, Deputi Grand Sheikh menyampaikan salam dari Grand Syeikh Azhar dan menyampaikan permohonan maaf tidak bisa menghadiri acara wisuda ini karena agenda lain di luar Kairo.
Al-azhar sangat bahagia dengan lulusnya putra-putri Indonesia dari al-azhar bahkan ada yang menyelesaikan jenjang doktoral. "Kami berharap agar para alumni berpegang teguh kepada al-qur`an dan sunnah rasulullah saw, serta senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai al-azhar yang moderat".
Mewakili seluruh Putra-Putri Indonesia yang diwisuda, Ulfiah Nur Faiqoh menyampaikan ucapan terima kasih kepada dewan guru dan pegawai administrasi di Al-Azhar el-syarief, KBRI Cairo dengan seluruh jajarannya serta para panitia wisuda tahun ini.
Selain itu Ulfiah juga mengajak para wisudawan agar mengamalkan apa yang telah diterima di al-azhar dan menyampaikan ajaran Islam yang moderat kepada seluruh umat.
Spoiler for Surabaya Terbaik Se-Asia Pasifik:
Penghargaan tingkat internasional kembali diraih Pemkot Surabaya. Kota Surabaya terbukti mampu mengungguli kota-kota besar dan negara maju lainnya dengan menorehkan prestasi di tingkat Asia Pasifik melalui ajang penghargaan FutureGov Awards 2013.
Pemkot Surabaya meraih gelar di dua kategori, yaitu Data Center dan Data Inclusion. Kategori Data Center diraih melalui Media Center Pemerintah Kota Surabaya, sedangkan Data Inclusion melalui Broadband Learning Center (BLC). Penghargaan tersebut diterima Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di Angsana Laguna Phuket, Thailand, Jumat (25/- 10). Kemarin pagi, dua trofi bergengsi tersebut dikirab keliling kota oleh wali kota bersama jajaranSKPD PemkotSurabayamulai dari Markas Korem 084/Bhaskara Jaya Surabaya menuju TamanSurya diBalaiKotaSurabaya.
Dalam keterangan yang disampaikan melalui [url]http://www.futuregov.asia,[/url] pada kategori DataCenter, Pemkot Surabaya dinilai telah melakukan inovasi, efisiensi, dan unggul dalam manajemen proyek di sekitar pusat data. Sementara kategori DigitalInclusion karena Pemkot Surabaya memiliki program unggul dalam menggunakan teknologi untuk menjembatani kesenjangan digital. Dua penghargaan tersebut diraih Surabaya setelah menyisihkan 50 kota yang menjadi nominasi.
Dan 50 nominasi tersebut merupakan hasil seleksi dari sekitar 800 kota yang berharap mendapatkan penghargaan ini. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dalam sambutannya menyatakan, Kota Surabaya menjadi satu-satunya lembaga di Asia Pasifik yang mampu menerima dua penghargaan sekaligus. Hebatnya, Surabaya berhasil mengungguli beberapa negara maju yang selama ini lebih diunggulkan di bidang teknologi informasi, seperti Singapura, Australia, China, Hong Kong, dan India. “Surabaya bisa kalahkan mereka semuanya. Hampir di semua kategori, kita masuk nominasi dan memenangi dua penghargaan ini.
Hanya Surabaya yang mendapatkan dua penghargaan. India dan Singapura yang teknologinya maju hanya dapat satu penghargaan. Karena itu, saya berterima kasih kepada semua pihak yang mendukung teknologi informasi di Surabaya,” tegas Risma yang disambut aplaus ratusan hadirin yang hadir di Taman Surya. Menurut Risma, penghargaan ini menjadi indikator jelas bahwa Kota Surabaya merupakan kota yang pemerintahannya sudah mampu mengelola dengan baik bagaimana berkomunikasi dengan tiga juta masyarakat melalui Broad Band Learning (BLB).
“Percepatan pelayanan data kita lebih baik dengan daerah lain karena kita terpadu dan tidak ada lagi manipulasi. Ini penghargaan untuk masyarakat karena salah satu kategorinya, yaitu BLB, selama ini kita bangun untuk masyarakat,” sambung Risma. Sementara Ketua DPRD Surabaya MochMachmudyangikut hadir di Taman Surya menyatakan kebanggaannya atas prestasi yang diraih Pemkot Surabaya. Menurutnya, penghargaan ini bukan main-main karena tingkat penilaiannya sangat sulit dan tidak bisa dilobi.
“Untuk bidang data center, semua terkait elektronik. Tren dunia seperti ini, di beberapa negara maju sudah menerapkan ini dan Surabaya bisa mengikuti. Saya kira ini jadi pelecut untuk kita agar bisa lebih maju,” tegas Machmud. Machmud mengatakan, Surabaya sebenarnya sudah lama melakukan inovasi di bidang data center meliputi e-procurementatau e-budgetingsementara kota-kota lain, seperti Jakarta baru akan memulai. “Harusnya kota-kota lain di Indonesia dan juga dunia, meniru apa yang telah dilakukan Surabaya. Kalau diadopsi, saya yakin Indonesia jadinya akan lebih baik karena korupsi secara administrasi akan bisa ditekan,” ujar Machmud.
Pemkot Surabaya memang menjadi pemerintah kota yang melek teknologi. Bahkan, di Indonesia, Pemkot Surabaya merupakan pionir. Sejak November 2011, sudah ada Media Center Pemkot Surabaya yang merupakan salah satu implementasi dari model open government dengan membuka akses komunikasi yang efektif dan efisien dengan masyarakat yang terkait dengan proses pembangunan dan pelayanan yang dilaksanakan oleh Pemkot Surabaya.
Media Center merupakan sistem pelayanan informasi terintegrasi bagi masyarakat Surabaya yang ingin berpartisipasi dalam perkembangan pembangunan kota Surabaya. Bentuk partisipasi masyarakat terwujud dalam keluhan, pengaduan, kritik, saran, dan pertanyaan yang terkait proses pembangunan dan pelayanan yang dilaksanakan oleh Pemkot Surabaya. Dalam menyampaikan keluhan atau permohonan informasi, masyarakat bisa memilih akses yang dibuka Media Center melalui berbagai macam media, yaitu telepon, SMS, website, email, faksimile, facebook, twitter, dan portal.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Kota Surabaya, jumlah keluhan dan permohonan informasi dari masyarakat yang masuk melalui Media Center sampai November 2011 atau sebelum dirilis Media Center adalah sebesar 698. Sementara pada tahun 2012 sebesar 2717. Lalu, sejak Januari hingga September 2013 saja sudah mencapai 2.500.
Meningkatnya jumlah tersebut bukan berarti kinerja Pemkot menurun. Namun, karena Pemkot telah membuka akses komunikasi seluas-luasnya yang disambut respons positif warga yang menilai Media Center sebagai sarana tepat dalam menyampaikan keluhan atau permohonan informasi tentang Pemkot. Dari 2.500 total keluhan dan permintaan informasi yang masuk ke Media Center pada Januari hingga September 2013, sebanyak 1.888 di antaranya permohonan informasi yang menandakan kepercayaan publik terhadap pelayanan informasi dari pemkot yang akuntabel dan transparan.
Transparansi informasi sendiri merupakan salah satu indikator dari good governance. Selain itu, penerapan Standard Operating Procedure (SOP) juga menjadi salah satu faktor yang membuat kepercayaan masyarakat yang melapor meningkat. Ada dua SOP yang diterapkan, yakni respons maksimal 1x60 menit untuk berintegrasi dengan tim Pelayanan Keluhan/ Pengaduan Masyarakat (TPKPM) di masing-masing SKPD dan juga respons maksimal 1x24 jam dalam memberikan jawaban kepada masyarakat yang melapor.
Sementara Broadband Learning Center (BLC) merupakan fasilitas pembelajaran IT yang dapat dinikmati oleh masyarakat Surabaya secara gratis agar warga Surabaya melekIT. Ini merupakan salah satu upaya percepatan menuju Surabaya Cyber City. BLC hadir di lokasi-lokasi yang dekat dengan ruang publik seperti taman kota dan rumah susun (rusun), sehingga mudah diakses oleh masyarakat.
Broadband Learning Centre (BLC) didukung oleh PT Telkom Indonesia Divisi Regional V Jawa Timur melalui CSR (corporate social responsibility) dengan membuat kesepakatan dalam MOU bersama Pemerintah Kota Surabaya. Selanjutnya BLC dikelola oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Surabaya.
Quote:
Berhubung tulisannya melebihi karakter yang disediakan, berita Lainnya bisa disimak di newtab browser Agan :P. Keep ngaskus
Click for more news (no jebmen):
Click for more news (no jebmen):
- Bali dan Lombok Kuasai Daftar Destinasi Terbaik di Asia
- Film Indonesia berjaya di festival film Busan Korea
- [URL="http://travel.detik..com/read/2013/10/31/172848/2400887/1382/tigerair-mandala-sabet-penghargaan-dari-malaysia"]Tigerair Mandala Sabet Penghargaan dari Malaysia[/URL]
- Bali dan Lombok Kuasai Daftar Destinasi Terbaik di Asia
Spoiler for Sumber:
- Beritasatu.com
- Antaranews.com
- Sindonews.com
- Indonesiaproud.wordpress.com
- Okezone.com
- Koran-sindo.com
- Solopos.com
- Kemlu.go.id
Padahal beritanya masih buanyak, gan . Sampai disini aja dulu.
Bila berkenan, Rate5 dan kasih yaa
0
3.3K
Kutip
12
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan