Anak bahagia dengan dirinya maupun kehidupannya adalah impian setiap orang tua. Rasanya begitu lega ketika melihat ketika besar nanti anak-anak tumbuh sebagai orang yang berbahagia. Senyum berkembang pun menghiasi wajah ayah ibu semua. Dan untuk itu, banyak orang tua yang berusaha dan belajar menjadi orang tua terbaik.

Demi anak bahagia, orang tua rela membaca buku pengasuhan anak. Demi anak bahagia, orang tua rela belajar baik dari orang-orang disekitarnya maupun dari para ahli. Demi anak bahagia, orang tua berusaha melakukan yang terbaik, bahkan melakukan sesuatu yang diluar batas kemampuan.

Tapi tahukah ayah ibu dimana kunci pengasuhan yang bisa membuat anak bahagia? Bukan pada buku. Bukan pada orang lain. Bukan pada para ahli. Kunci pengasuhan yang bisa membuat anak bahagia adalah kebahagian orang tua. Iya, ayah ibu bahagia yang bisa membuat anak bahagia.

Ayah ibu yang berbahagia adalah modal dasar untuk melakukan pengasuhan agar anak bahagia. Pertama, ayah ibu yang berhagia akan menampilkan ekspresi positif yang membuat anak lebih bisa menerima diri dan lebih berdaya. Kedua, kondisi emosi yang bahagia akan membuat ayah ibu lebih optimal dalam melakukan praktek pengasuhan anak. Apapun yang dilakukan bila tanpa ayah ibu yang berbahagia akan mustahil anak bahagia.

Bagaimana jalan agar ayah ibu berbahagia? Ayah ibu sendiri yang tahu cara paling tepat. Ayah ibu bisa mengingat kembali pengalaman ketika berbahagia, kenali penyebab dari dalam diri yang membuat ayah ibu merasakan pengalaman tersebut. Sebagai tambahan, Ibu Pertiwi akan berbagi tips untuk memudahkan ayah ibu mencapai keadaan bahagia. Silahkan digunakan bila tipsnya sesuai dengan ayah ibu sekalian.

Menerima. Kita berbahagia bila mau menerima keadaan apa adanya. Menerima bukan berarti pasrah, tapi sikap mengakui suatu keadaan sebagai kenyataan yang harus dihadapi. Sikap menerima akan membuat kita lebih lepas, tanpa beban dan bersedia belajar. Semisal, mengakui bahwa kita sebagai orang tua yang sedang belajar menjadi orang tua yang baik. Mengakui bahwa kita bukan dan tidak pernah menjadi orang tua yang sempurna.

Apresiasi. Pada dasarnya, setiap kenyataan itu bisa dimaknai beragam. Apresiasi berarti sebuah pilihan untuk melihat sisi indah, sisi menarik, sisi mencerahkan, sisi memberdayakan dari sebuah kenyataan. Bagaimanapun keadaan ayah ibu, pasti ada aspek positif yang bisa menjadi bekal dalam melakukan pengasuhan anak.

Bersyukur. Bila bisa menerima dan mengapresiasi kenyataan, maka kita akan lebih mudah bersyukur. Berterima kasih pada tuhan atas anugerah yang telah diberikan pada kita. Sikap bersyukur akan memberikan energi positif pada diri kita dalam menghadapi berbagai kesulitan dalam melakukan pengasuhan anak.

Memaafkan. Memaafkan adalah sikap untuk merelakan atau melepaskan dendam pada diri sendiri maupun orang lain, tanpa syarat. Memaafkan yang paling sulit justru memaafkan diri sendiri. Setiap orang pasti mempunyai pengalaman gagal di masa lalu, yang terkadang butuh sikap memaafkan diri sendiri atas kegagalan itu. Sikap yang akan membuat kita bisa merasakan bahagia pada saat ini, tanpa bayang-bayang masa lalu.

Fokus pada harapan.Ketika menghadapi kondisi buruk, tetaplah fokus pada harapan kita. Ketika menghadapi awan badai, tetaplah yakin bahwa akan muncul matahari yang cerah dan pelangi yang indah. Fokus pada keyakinan akan membuat kita jadi lebih optimis dalam menghadapi kesulitan.