Lo pasti pada tau kan tentang sogok menyogok dikalangan polisi, terutama polisi lalu lintas. Nah gua punya cerita hubungan gua sama polisi. Jadi waktu itu gua lagi naik motor, gua ngaku salah sih. karena gua mengendarai sepeda motor tanpa plat nomor, dikarena kan plat nomor masih lama keluar sedangkan motor harus dipanaskan dan diisikan bensin. Terus gua keluar itu bermaksut isi bensin, padahal gua udh pake helm. Dan apesnya gua keluar pas lagi ada razia tanggal tua, yap gua langsung ditilang. Terus polisinya bacain pasal-pasal yg gua gangerti dan dendanya, kata polisi itu totalnya 3jutaan. Gua bincang-bincang sama polisi itu, ditengah pembicaraannya malah nawarin buat jalan damai. Dia minta 150ribu, dan gua langsung deal-in aja lah dari pada 3jt. Dan itu pengalaman pertama sama tilang menilang.

1tahun kemudian gua di tilang lagi dan itu TANPA sebab katanya sih pajak udah abis. Padahal pajak beres semua, di STNK masalah clear. Tapi begonya gua malah iya iya-in aja kaya di hipnotis (Tadinya gua pikir dia pesulap jalanan). Terus polisinya ngajak damai minta 20ribu dia, yaudah gua iyain kaya seperti tahun lalu.

Dan 3bulan kemudia gua ditilang gara gara lewatin garis lampu merah di jl. kebon sirih deket kantor DKI itu yg banyak polisi. Gua ditilang, gatau kenapa gara-gara kebiasa ditilang terus damai. yaudah tanpa babibu langsung gua nawarin damai dan langsung beres.

Dan kebiasaan itu sampai skrng malah mendarah daging. Jadi yang salah siapa?