- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Thread Renungan,Motivasi dan Wisdom [Update Harian]
TS
antony_djs
Thread Renungan,Motivasi dan Wisdom [Update Harian]
Bacaan untuk mengawali aktifitas pagi hari agan sekalian.
akan terupdate terus bacaannya.
selamat membaca
repost ga repost mohon maklumnya
akan terupdate terus bacaannya.
selamat membaca
repost ga repost mohon maklumnya
Spoiler for Belajarlah dari kesalahan orang lain:
Quote:
Original Posted By Belajarlah dari kesalahan orang lain
Sebuah naskah cerita pendek yang dipasang di koran Perancis pada 1884, dengan judul “ The Diamond Necklace” = ( Kalung Mutiara ) oleh Guy de Maupassant, ternyata telah menjadi inspirasi bagi beberapa sutradara untuk diangkat dalam beberapa film layar lebar, termasuk film Cina dengan judul “The String of Pearls”. Serta di 2007, naskah ini diangkat kembali dalam bentuk pertunjukan Opera bertema musik di Eropa.
Mengapa naskah yang telah berusia seabad lebih itu masih mempunyai daya tarik sedemikian tinggi? Ini tentu karena naskah ini mengandung pesan moral yang sangat tinggi. Dan rasanya tepat untuk dijadikan inspirasai bagi kehidupan masyarakat kini.
Isi naskah Maupassant ini adalah tentang Mathilda, seorang wanita cantik dengan suaminya yang berprofesi sebagai guru. Penghasilan suaminya yang kecil memaksa mereka hidup dengan sederhana, dan ini yang membuat Mathilda selalu terlihat murung dan tidak bahagia, karena Mathilda selalu berobsesi bisa diterima oleh wanita kaya dan kalangan atas.
Akhirnya impian Mathilda untuk bisa berkenalan dengan kalangan atas bisa terwujud, ketika suatu hari suaminya pulang dengan membawa undangan pesta dari Menteri Pendidikan. Mereka tahu pesta tersebut pasti akan dihadiri oleh banyak bangsawan dan kalangan atas.
Karena melihat istrinya mengeluh tidak mempunyai gaun yang bagus untuk dikenakan dalam pesta itu, suaminya merelakan memberinya $ 400, uang yang ia tabung dengan susah payah untuk membeli senapan berburu. Uang tersebut kemudian digunakan Mathilda untuk membeli sebuah gaun pesta yang mewah. Untuk menyerasikan gaunnya, tanpa sungkan ia mendatangi teman lamanya yang kaya untuk dipinjami sebuah kalung untuk dikenakan pada pesta itu.
Tanpa banyak bertanya, temannya meminjaminya seuntai kalung bertata berlian yang indah.
Benar saja, Mathilda menjadi pusat perhatian banyak orang, mereka pada memuji keindahan kalung berlian itu. Ini tentu sangat menyenanginya. Kesenangan malam itu langsung sirna saat usai pesta itu. Ketika berada di mobil ia baru sadar ia lupa memasang kembali kalung itu, ketika melepaskan kalung untuk membersihkan keringat di lehernya di toilet. Ia pun buru-buru kembali ke tempat pesta, namun kalung itu telah lenyap tanpa bekas.
Dengan rasa malu dan penyelasan mendalam ia mencoba mencari kalung yang sama di berbagai pelosok kota. Akhirnya ia menemukan kalung yang hampir sama, tetapi harganya sangat tinggi, $ 36.000, ini tentu di luar kemampuan suaminya untuk membelinya. Sebagai seorang yang bertanggung jawab, suaminya terpaksa menjaminkan rumahnya ke bank, untuk mendapatkan pinjaman membeli kalung untuk dikembalikan pada temannya.
Setelah 10 tahun kemudian, cicilannya baru selesai, dan saat bertemu kembali dengan temannya, Mathilda baru berani menceritakan tentang kalung yang sempat hilang itu. Mendengar itu, temannya kaget sekali, ia berkata “Kalung itu hanya bernilai $ 500, itu adalah kalung imitasi, bukan asli”.
Mathilda hampir jatuh pingsang mendengar itu. Ia baru sadar, bahwa ia telah membayar sangat mahal untuk suatu GENGSI, dan juga karena ia malu bertanya. Ia baru sadar bahwa status temannya yang kaya, telah membuat ia selalu beranggapan apapun yang dikenakan pasti adalah yang mahal, asli, bermerek mahal, waluapun itu adalah suatu imitasi belaka.
Belajarlah dari kesalahan orang lain. Karena Anda tidak akan pernah punya cukup waktu dan dana untuk melakukan semua kesalahan itu sendiri.
jangan sampai anda jadi korban oleh sebuah opini------
yang dipakai oleh orang kaya pasti asli(hand bag,perhiasan).
orang kaya gak mungkin mencuri.
guru pasti baik,jujur dan pintar.
orang miskin pasti gampang ingin berbuat jahat.
dsb dsb.
Sebuah naskah cerita pendek yang dipasang di koran Perancis pada 1884, dengan judul “ The Diamond Necklace” = ( Kalung Mutiara ) oleh Guy de Maupassant, ternyata telah menjadi inspirasi bagi beberapa sutradara untuk diangkat dalam beberapa film layar lebar, termasuk film Cina dengan judul “The String of Pearls”. Serta di 2007, naskah ini diangkat kembali dalam bentuk pertunjukan Opera bertema musik di Eropa.
Mengapa naskah yang telah berusia seabad lebih itu masih mempunyai daya tarik sedemikian tinggi? Ini tentu karena naskah ini mengandung pesan moral yang sangat tinggi. Dan rasanya tepat untuk dijadikan inspirasai bagi kehidupan masyarakat kini.
Isi naskah Maupassant ini adalah tentang Mathilda, seorang wanita cantik dengan suaminya yang berprofesi sebagai guru. Penghasilan suaminya yang kecil memaksa mereka hidup dengan sederhana, dan ini yang membuat Mathilda selalu terlihat murung dan tidak bahagia, karena Mathilda selalu berobsesi bisa diterima oleh wanita kaya dan kalangan atas.
Akhirnya impian Mathilda untuk bisa berkenalan dengan kalangan atas bisa terwujud, ketika suatu hari suaminya pulang dengan membawa undangan pesta dari Menteri Pendidikan. Mereka tahu pesta tersebut pasti akan dihadiri oleh banyak bangsawan dan kalangan atas.
Karena melihat istrinya mengeluh tidak mempunyai gaun yang bagus untuk dikenakan dalam pesta itu, suaminya merelakan memberinya $ 400, uang yang ia tabung dengan susah payah untuk membeli senapan berburu. Uang tersebut kemudian digunakan Mathilda untuk membeli sebuah gaun pesta yang mewah. Untuk menyerasikan gaunnya, tanpa sungkan ia mendatangi teman lamanya yang kaya untuk dipinjami sebuah kalung untuk dikenakan pada pesta itu.
Tanpa banyak bertanya, temannya meminjaminya seuntai kalung bertata berlian yang indah.
Benar saja, Mathilda menjadi pusat perhatian banyak orang, mereka pada memuji keindahan kalung berlian itu. Ini tentu sangat menyenanginya. Kesenangan malam itu langsung sirna saat usai pesta itu. Ketika berada di mobil ia baru sadar ia lupa memasang kembali kalung itu, ketika melepaskan kalung untuk membersihkan keringat di lehernya di toilet. Ia pun buru-buru kembali ke tempat pesta, namun kalung itu telah lenyap tanpa bekas.
Dengan rasa malu dan penyelasan mendalam ia mencoba mencari kalung yang sama di berbagai pelosok kota. Akhirnya ia menemukan kalung yang hampir sama, tetapi harganya sangat tinggi, $ 36.000, ini tentu di luar kemampuan suaminya untuk membelinya. Sebagai seorang yang bertanggung jawab, suaminya terpaksa menjaminkan rumahnya ke bank, untuk mendapatkan pinjaman membeli kalung untuk dikembalikan pada temannya.
Setelah 10 tahun kemudian, cicilannya baru selesai, dan saat bertemu kembali dengan temannya, Mathilda baru berani menceritakan tentang kalung yang sempat hilang itu. Mendengar itu, temannya kaget sekali, ia berkata “Kalung itu hanya bernilai $ 500, itu adalah kalung imitasi, bukan asli”.
Mathilda hampir jatuh pingsang mendengar itu. Ia baru sadar, bahwa ia telah membayar sangat mahal untuk suatu GENGSI, dan juga karena ia malu bertanya. Ia baru sadar bahwa status temannya yang kaya, telah membuat ia selalu beranggapan apapun yang dikenakan pasti adalah yang mahal, asli, bermerek mahal, waluapun itu adalah suatu imitasi belaka.
Belajarlah dari kesalahan orang lain. Karena Anda tidak akan pernah punya cukup waktu dan dana untuk melakukan semua kesalahan itu sendiri.
jangan sampai anda jadi korban oleh sebuah opini------
yang dipakai oleh orang kaya pasti asli(hand bag,perhiasan).
orang kaya gak mungkin mencuri.
guru pasti baik,jujur dan pintar.
orang miskin pasti gampang ingin berbuat jahat.
dsb dsb.
Spoiler for HONDA:
Quote:
Original Posted By HONDA
Soichiro lahir di sebuah keluarga pandai besi yang jujur di Jepang. Karena ketrampilan sebagai pandai besi, bengkel ayah selalu diminta untuk reperasi alat pertanian, sepeda, motor diesel, dan lain-lain. Ketrampilan ini kemudian turun ke Soichiro kecil.
Ketika usianya baru 8 tahun, Soichiro rela naik sepeda hingga 10 mil hanya untuk melihat pesawat terbang. Ia ingin tahu bagaimana suatu mesin itu berkerja.
Ketika desanya, Komyo, Jepang Tengah, mulai dilintasi mobil. Perhatian Soichiro langsung tersedot ke mobil.
Ketika berusia 16 tahun, Ayahnya lalu memasukkannya ke bengkel sebuah mobil. Disinilah bakat dan kecintaan pada mesin permobilan itu tumbuh. Soichiro lebih memilih melek dari pada tidur, malam malam ia selalu mengintip mesin mobil dibalik kaca bengkel majikannya yang sudah tutup.
Soichiro sangat genius dan kreatip. Ia selalu ingin mengetahui lebih dari apa yang dilihat. Sehingga semua gajinya dihabiskan untuk membeli buku-buku tentang mesin. Tidak puas dengan hanya membaca buku tentang mesin, ia lalu mendaftar ke universitas bidang teknik mesin. Pagi hari ia kuliah, sorenya di balik ke bengkel untuk menguji apa yang telah ia pelajari di kampus.
Soichiro tidak menyukai mata kuliah lain yang tiada kaitan dengan mesin. Sehingga ada beberapa mata kuliah yang tidak ia ikuti. Ini tentu menjadi tegoran dosennya.
Soichiro memberi alasan, “ Saya kuliah bukan untuk mencari ijazah, tapi untuk mempelajari apa yang langsung bisa saya praktekkan.”
Alasan yang diberikan Soichiro itu tidak masuk akal dan dianggap sebagai penghinaan terhadap institusi pendidikan, ia kemudian dikeluarkan setelah 2 tahun berkuliah.
Ini tentu membuatnya kecewa, karena di benaknya banyak sekali ide ide liar tentang mesin yang ingin ia wujudkan. Ia lalu berkomentar : “ Bukannya orang diberikan makanan saat kelaparan, malah dijelaskan bagaimana makanan itu bekerja dalam tubuh serta fungsinya.”
Larangan untuk kuliah tidak serta merta menghentikan cita-cita dalam mewujudkan mimpinya. Ia mulai melakukan berbagai percobaan, dengan menggantikan jari jari kayu dengan logam, untuk meredam goncangan, membuat ring piston mobil, dan berbagai masalah mesin. Awalnya semua tidak berjalan mulus, banyak sekali kegagalan. Namun Soichiro yang sering sakit, kehabisan uang, lelah, tidak pernah berhenti, hingga akhirnya ia dapat mewujudkan impiannya.
1947, ketika kalah pada Perang Dunia II, ekonomi Jepang porak poranda. Bensin sangat sulit ditemukan, sehingga mobil-mobil tidak dapat banyak digunakan. Ide menggantikan mobil lalu muncul, Soichiro lalu memasang sebuah motor pada sepedanya. Ini membuat Soichiro tidak perlu mengayuh sepedanya lagi. Ia dapat keliling kota dengan santai tanpa lelah.
Penemuannya ini membuat ‘heboh’ kotanya, kemudian menjalar ke seluruh Jepang. Permintaan ‘sepeda motor’ buatan Soichiro begitu tinggi, ini memaksanya mendirikan pabrik sepeda motornya.
Untuk menghormati jasa ayahnya, maka produksi dan pabriknya ia namakan marga keluarganya : HONDA. Itu adalah awal berdirinya Honda yang kini telah menjadi perusahaan raksasa dunia, dengan asset ratusan milyard dollar.
Kisah kesuksesan HONDA, mengispirasi kita bahwa perjuangan untuk berusaha menjadi yang tebaik tidak henti-hentinya dilakukan, kegagalan demi kegagalan yang pernah dihinggapi kehidupan justru merupakan PECUTAN ke arah lebih kuat dari sebelumnya.
Soichiro lahir di sebuah keluarga pandai besi yang jujur di Jepang. Karena ketrampilan sebagai pandai besi, bengkel ayah selalu diminta untuk reperasi alat pertanian, sepeda, motor diesel, dan lain-lain. Ketrampilan ini kemudian turun ke Soichiro kecil.
Ketika usianya baru 8 tahun, Soichiro rela naik sepeda hingga 10 mil hanya untuk melihat pesawat terbang. Ia ingin tahu bagaimana suatu mesin itu berkerja.
Ketika desanya, Komyo, Jepang Tengah, mulai dilintasi mobil. Perhatian Soichiro langsung tersedot ke mobil.
Ketika berusia 16 tahun, Ayahnya lalu memasukkannya ke bengkel sebuah mobil. Disinilah bakat dan kecintaan pada mesin permobilan itu tumbuh. Soichiro lebih memilih melek dari pada tidur, malam malam ia selalu mengintip mesin mobil dibalik kaca bengkel majikannya yang sudah tutup.
Soichiro sangat genius dan kreatip. Ia selalu ingin mengetahui lebih dari apa yang dilihat. Sehingga semua gajinya dihabiskan untuk membeli buku-buku tentang mesin. Tidak puas dengan hanya membaca buku tentang mesin, ia lalu mendaftar ke universitas bidang teknik mesin. Pagi hari ia kuliah, sorenya di balik ke bengkel untuk menguji apa yang telah ia pelajari di kampus.
Soichiro tidak menyukai mata kuliah lain yang tiada kaitan dengan mesin. Sehingga ada beberapa mata kuliah yang tidak ia ikuti. Ini tentu menjadi tegoran dosennya.
Soichiro memberi alasan, “ Saya kuliah bukan untuk mencari ijazah, tapi untuk mempelajari apa yang langsung bisa saya praktekkan.”
Alasan yang diberikan Soichiro itu tidak masuk akal dan dianggap sebagai penghinaan terhadap institusi pendidikan, ia kemudian dikeluarkan setelah 2 tahun berkuliah.
Ini tentu membuatnya kecewa, karena di benaknya banyak sekali ide ide liar tentang mesin yang ingin ia wujudkan. Ia lalu berkomentar : “ Bukannya orang diberikan makanan saat kelaparan, malah dijelaskan bagaimana makanan itu bekerja dalam tubuh serta fungsinya.”
Larangan untuk kuliah tidak serta merta menghentikan cita-cita dalam mewujudkan mimpinya. Ia mulai melakukan berbagai percobaan, dengan menggantikan jari jari kayu dengan logam, untuk meredam goncangan, membuat ring piston mobil, dan berbagai masalah mesin. Awalnya semua tidak berjalan mulus, banyak sekali kegagalan. Namun Soichiro yang sering sakit, kehabisan uang, lelah, tidak pernah berhenti, hingga akhirnya ia dapat mewujudkan impiannya.
1947, ketika kalah pada Perang Dunia II, ekonomi Jepang porak poranda. Bensin sangat sulit ditemukan, sehingga mobil-mobil tidak dapat banyak digunakan. Ide menggantikan mobil lalu muncul, Soichiro lalu memasang sebuah motor pada sepedanya. Ini membuat Soichiro tidak perlu mengayuh sepedanya lagi. Ia dapat keliling kota dengan santai tanpa lelah.
Penemuannya ini membuat ‘heboh’ kotanya, kemudian menjalar ke seluruh Jepang. Permintaan ‘sepeda motor’ buatan Soichiro begitu tinggi, ini memaksanya mendirikan pabrik sepeda motornya.
Untuk menghormati jasa ayahnya, maka produksi dan pabriknya ia namakan marga keluarganya : HONDA. Itu adalah awal berdirinya Honda yang kini telah menjadi perusahaan raksasa dunia, dengan asset ratusan milyard dollar.
Kisah kesuksesan HONDA, mengispirasi kita bahwa perjuangan untuk berusaha menjadi yang tebaik tidak henti-hentinya dilakukan, kegagalan demi kegagalan yang pernah dihinggapi kehidupan justru merupakan PECUTAN ke arah lebih kuat dari sebelumnya.
Spoiler for Medal Of Honor:
Quote:
Original Posted By MEDAL OF HONORPada era ‘60 dan ‘70, gembong Mafia bertumbuh subur di Amerika. Khususnya di beberapa kota besar seperti New York dan Chicago.
Gembong Mafia itu terkenal sangat bengis dan kejam. Mereka tidak segan-segan menghabisi siapa saja yang mencoba menghalangi bisnis kotor mereka. Sehingga perjudian, pramuriaan dan obat bius, yang semua dilarang saat itu, bertumbuh subur tanpa kendala. Tiada satupun aparat negara yang berani atau berniat untuk mengambil resikso melawan gembong gembong mafia itu. Ini tentu karena eratnya kongkalikong antar gembong penjahat dengan penegak hukum setempat.
Namun ketika seorang polisi, Francesco Vincent Serpico, yang baru pulang dari Perang Korea dimasukkan ke dalam NYPD, Satuan Kepolisian New York. Kenyamanan mafia mulai terusik. Semula Serpico hanya seorang polisi biasa saja, tetapi ketika Serpico yang dikenal sebagai polisi idealis, bersih, anti suap dan berani itu diangkat menjadi detetip, emosinya pun mulai membara untuk mengganyang habis gembong-gembong penjahat itu.
Satu hal yang ia sadari dan yang paling sulit untuk melaksanakan tugasnya, karena kejahatan sudah mengakar dan mustahil dibrantas. Hampir semua aparat di NYPD telah disuap untuk membiarkan kejahatan itu kian merajalela. Sehingga Serpico sulit mendapatkan dukungan dari kesatuannya.
Serpico tidak kehabisan akal, selain terpaksa bertindak sendiri, ia meminta bantuan informasi teman-temannya dari Brooklyn, dimana ia dilahirkan. Brooklyn terkenal sebagai tempat yang paling hitam di New York dan pusatnya bandar-bandar heroin itu berada.
Dengan informasi teman-temannya, Serpico mulai menggebrek bandar-bandar obat terkutuk itu dan menyeret satu persatu mafia.
Salah satu mafia, Rudy Corsaro, yang dengan susah payah dibawa ke kantor polisi, malah terlihat santai santai saja. Di kantor polisi ia malah bercengkerama dengan leluasa bersama beberapa polisi disana
Awalnya Serpico terlihat santai melihat itu semua, tetapi tiba tiba ia mendekatinya, lalu memukul jatuh Rudy Corsaro ke lantai, memelorotkan celananya, lalu membuangnya ke sel.
Walaupun Serpico tahu jelas banyak oknum NYPD yang terang terangan terlibat dalam berbagai kejahatan, ia tidak dapat mengambil tindakan apapun, ini karena adanya kode etik di tubuh kepolisiannya, yaitu “Blue Code of Silence” yang tidak tertulis, tetapi terikat, tentang sebagai anggota polisi, ia tidak boleh membuka aib atau kesalahan atau kejahatan anggota polisi lainnya, apalagi atasannya.
Gebrakan nekat dan berani Serpico tentu membuat mafia gentar dan marah, demikian juga oknum oknum dalam tubuh NYPD. Mereka bertekad menghabisi Serpico. Pembunuh bayaran pun disewa dan menjebak Serpico.
Ia dijebak dengan informasi tentang lokasi bantar obat, dan disana Serpico ditembak. Namun beruntung ia tidak mati, tapi kakinya cacat. Kecacatannya memaksa ia menggundurkan diri, untuk keamanan dirinya, ia menetap di Swiss.
Di tempat pengasingannya, Serpico masih tidak tinggal diam, ia menulis testimoni tentang kebobrokan di NYPD, serta merajalela-nya mafia di Amerika. Testimosinya dimuat luas di media cetak. Masyarakat Amerika marah dan mendesak pemerintah untuk membongkar habis kejahatan dan memperbaiki NYPD. Lalu Terbentuklah Dewan Kehormatan Independen untuk membongkar kejahatan sekaligus merombak total jajaran NYPD.
Serpico diberi penghargaan medali “The Medal of Honor”, suatu penghargaan tertinggi bagi mereka yang berjasa untuk negara Amerika.
Pada tahun 1973, Hollywood mengangkat kisah nyata Serpico ke layar lebar, diperan sangat cemerlang oleh bintang kawakan, Al Pacino. Film ini sangat sukses dan masuk dalam nominasi Academi Awards 1974, dan kini menjadi leganda polisi dunia.
Seorang politisi Inggris, John Dalberg Acton mengomentari kisah Serpico, menulis : “Power Tends to Corrupt. Absolute Power, Corrupts Absolutely”
Gembong Mafia itu terkenal sangat bengis dan kejam. Mereka tidak segan-segan menghabisi siapa saja yang mencoba menghalangi bisnis kotor mereka. Sehingga perjudian, pramuriaan dan obat bius, yang semua dilarang saat itu, bertumbuh subur tanpa kendala. Tiada satupun aparat negara yang berani atau berniat untuk mengambil resikso melawan gembong gembong mafia itu. Ini tentu karena eratnya kongkalikong antar gembong penjahat dengan penegak hukum setempat.
Namun ketika seorang polisi, Francesco Vincent Serpico, yang baru pulang dari Perang Korea dimasukkan ke dalam NYPD, Satuan Kepolisian New York. Kenyamanan mafia mulai terusik. Semula Serpico hanya seorang polisi biasa saja, tetapi ketika Serpico yang dikenal sebagai polisi idealis, bersih, anti suap dan berani itu diangkat menjadi detetip, emosinya pun mulai membara untuk mengganyang habis gembong-gembong penjahat itu.
Satu hal yang ia sadari dan yang paling sulit untuk melaksanakan tugasnya, karena kejahatan sudah mengakar dan mustahil dibrantas. Hampir semua aparat di NYPD telah disuap untuk membiarkan kejahatan itu kian merajalela. Sehingga Serpico sulit mendapatkan dukungan dari kesatuannya.
Serpico tidak kehabisan akal, selain terpaksa bertindak sendiri, ia meminta bantuan informasi teman-temannya dari Brooklyn, dimana ia dilahirkan. Brooklyn terkenal sebagai tempat yang paling hitam di New York dan pusatnya bandar-bandar heroin itu berada.
Dengan informasi teman-temannya, Serpico mulai menggebrek bandar-bandar obat terkutuk itu dan menyeret satu persatu mafia.
Salah satu mafia, Rudy Corsaro, yang dengan susah payah dibawa ke kantor polisi, malah terlihat santai santai saja. Di kantor polisi ia malah bercengkerama dengan leluasa bersama beberapa polisi disana
Awalnya Serpico terlihat santai melihat itu semua, tetapi tiba tiba ia mendekatinya, lalu memukul jatuh Rudy Corsaro ke lantai, memelorotkan celananya, lalu membuangnya ke sel.
Walaupun Serpico tahu jelas banyak oknum NYPD yang terang terangan terlibat dalam berbagai kejahatan, ia tidak dapat mengambil tindakan apapun, ini karena adanya kode etik di tubuh kepolisiannya, yaitu “Blue Code of Silence” yang tidak tertulis, tetapi terikat, tentang sebagai anggota polisi, ia tidak boleh membuka aib atau kesalahan atau kejahatan anggota polisi lainnya, apalagi atasannya.
Gebrakan nekat dan berani Serpico tentu membuat mafia gentar dan marah, demikian juga oknum oknum dalam tubuh NYPD. Mereka bertekad menghabisi Serpico. Pembunuh bayaran pun disewa dan menjebak Serpico.
Ia dijebak dengan informasi tentang lokasi bantar obat, dan disana Serpico ditembak. Namun beruntung ia tidak mati, tapi kakinya cacat. Kecacatannya memaksa ia menggundurkan diri, untuk keamanan dirinya, ia menetap di Swiss.
Di tempat pengasingannya, Serpico masih tidak tinggal diam, ia menulis testimoni tentang kebobrokan di NYPD, serta merajalela-nya mafia di Amerika. Testimosinya dimuat luas di media cetak. Masyarakat Amerika marah dan mendesak pemerintah untuk membongkar habis kejahatan dan memperbaiki NYPD. Lalu Terbentuklah Dewan Kehormatan Independen untuk membongkar kejahatan sekaligus merombak total jajaran NYPD.
Serpico diberi penghargaan medali “The Medal of Honor”, suatu penghargaan tertinggi bagi mereka yang berjasa untuk negara Amerika.
Pada tahun 1973, Hollywood mengangkat kisah nyata Serpico ke layar lebar, diperan sangat cemerlang oleh bintang kawakan, Al Pacino. Film ini sangat sukses dan masuk dalam nominasi Academi Awards 1974, dan kini menjadi leganda polisi dunia.
Seorang politisi Inggris, John Dalberg Acton mengomentari kisah Serpico, menulis : “Power Tends to Corrupt. Absolute Power, Corrupts Absolutely”
Spoiler for Berhati-hatilah untuk tidak memendam pemikiran kita:
Quote:
Original Posted By Berhati-hatilah untuk tidak memendam pemikiran kitaJohn Wayne Gacy adalah seorang pemain badut yang tinggal di Chicago, Amerika. Ia terkenal sangat ramah, lucu, dan pintar menghibur anak-anak. John juga dikenal sangat dermawan yang suka membantu orang lain. Sifat positip ini, membawa John Gacy selalu kebanjiran panggilan dimana ada pesta yang ada hubungan dengan anak-anak. Tentu anak anak sangat menyukainya.
Namun warga Chicago dan seluruh Amerika sangat terperanjat, ketika foto John Gacy terpampang di halapan depan Newsweek terbitan 8 January 1979. Tertulis dengan tulisan tebal “ Badut Penjagal, John Wayne Gacy”.
Berita itu menulis, pada tahun 1972, sejumlah anak remaja yang dilaporkan hilang, kemudian tahun tahun berikutnya, jumlah anak yang hilang terus bertambah. Hingga tahun akhir 1978, total kehilangan telah mencapai 33 orang. Para orang tua di Chicago sangat cemas dengan berita kehilangan sejumlah anak ini, mereka mendesak polisi segera mengungkap mysteri itu.
Polisi setempat tidak berhasil melacak kemana perginya semua anak remaja itu, anak anak itu bagaikan ditelan bumi saja, tanpa ada sedikitpun meninggalkan jejak. Akhirnya polisi meminta bantuan FBI untuk mengungkap kasus ini.
FBI mulai menyimpulkan, bahwa anak anak ini bukan melarikan diri dari rumah, untuk mencari kehidupan sendiri. Karena di Amerika sangat populer anak anak remaja telah dipaksa mandiri untuk mencari kehidupan sendiri, apalagi tingginya penceraian yang sering menelantari anak-anak. Keyakinan FBI ini, karena sebagaian anak yang hilang itu berasal dari keluarga baik baik dan anak-anak yang mempunyai prestasi baik di sekolah.
FBI mulai bekerja siang malam, mencari siapa saja yang pernah berhubungan dengan anak anak ini. Baik itu guru, tetangga, family bahkan teman teman mereka. Dan mereka menyimpulkan bahwa semua anak anak itu pernah hadir dalam pesta yang dimeriahkan oleh si badut John Gacy. Namun, ketika berkali-kali FBI memeriksa rumahnya, tiada terdapat satupun petunjuk mengarah ke dirinya.
Untuk mehilangkan kecurigaan polisi, Gacy malah sengaja mengajak polisi untuk makan malam di rumahnya. Ia begitu yakin, bahwa makan malam itu akan menghilangkan kecurigaan pada dirinya selanjutnya. Kepiawaian menutup semua kejahatian itu berjalan mulus. Namun ketika sedang makan malam itu, angin yang berembus dari ventilasi terasa berbau aneh, amis bagaikan bau bangkai. Angin itu berembus dari pekarangan belakangnya.
Keesok harinya FBI membongkar paksa pekarangannya, terjejer rapi puluhan mayat, yang sebagaian telah tinggal tengkorak.
John Gary dinyatakan sebagai pembunuh tunggal. Ia mengaku mengindap kelainan homoseksual. Ia menyetubuhi semua anak anak remaja itu, sebelum membunuh untuk menutup kelainan sexualitasnya . Gacy dihukum mati pada 1994.
Di Indonesia, kejadian serupa juga pernah terjadi. Very Idham Henyaksyah yang sering dipanggil Ryan, juga dikenal sebagai guru ngaji, kalem dan modis. Ryan dari Jombang itu, kemudian terungkap telah membunuh dan menguburkan sejumlah korban dalam rumahnya. Ryan juga didakwa mati dengan membunuh 11 korban.
Baik John dan Ryan, mempunyai kesamaan, mereka sama sama pendiam dan suka menyendiri. Tampang mereka jauh dari pembunuh darah dingin lainnya, mereka selalu mudah senyum, pintar berbicara dan ramah. Itu tentu adalah topeng dari manusia yang berwajah setan yang sangar.
Seorang pengajar terkemuka, Ki Dong Kim menulis “......mereka yang suka menyendiri dan memendam rasa dan pikirannya, mudah kerasukan pikiran jahat, karena selalu terpaku pada pikiran sendiri. Dan bila itu adalah pikiran negatip, lama kelamaan akan menjadi Kelainan Jiwa.”
Belajar dari kisah John dan Ryan, kita harus selalu mengisi pikiran kita dengan hal hal baik. Berhati-hatilah untuk tidak memendam pemikiran kita, dengan selalu menyendiri. Itu bisa berbahaya.
Namun warga Chicago dan seluruh Amerika sangat terperanjat, ketika foto John Gacy terpampang di halapan depan Newsweek terbitan 8 January 1979. Tertulis dengan tulisan tebal “ Badut Penjagal, John Wayne Gacy”.
Berita itu menulis, pada tahun 1972, sejumlah anak remaja yang dilaporkan hilang, kemudian tahun tahun berikutnya, jumlah anak yang hilang terus bertambah. Hingga tahun akhir 1978, total kehilangan telah mencapai 33 orang. Para orang tua di Chicago sangat cemas dengan berita kehilangan sejumlah anak ini, mereka mendesak polisi segera mengungkap mysteri itu.
Polisi setempat tidak berhasil melacak kemana perginya semua anak remaja itu, anak anak itu bagaikan ditelan bumi saja, tanpa ada sedikitpun meninggalkan jejak. Akhirnya polisi meminta bantuan FBI untuk mengungkap kasus ini.
FBI mulai menyimpulkan, bahwa anak anak ini bukan melarikan diri dari rumah, untuk mencari kehidupan sendiri. Karena di Amerika sangat populer anak anak remaja telah dipaksa mandiri untuk mencari kehidupan sendiri, apalagi tingginya penceraian yang sering menelantari anak-anak. Keyakinan FBI ini, karena sebagaian anak yang hilang itu berasal dari keluarga baik baik dan anak-anak yang mempunyai prestasi baik di sekolah.
FBI mulai bekerja siang malam, mencari siapa saja yang pernah berhubungan dengan anak anak ini. Baik itu guru, tetangga, family bahkan teman teman mereka. Dan mereka menyimpulkan bahwa semua anak anak itu pernah hadir dalam pesta yang dimeriahkan oleh si badut John Gacy. Namun, ketika berkali-kali FBI memeriksa rumahnya, tiada terdapat satupun petunjuk mengarah ke dirinya.
Untuk mehilangkan kecurigaan polisi, Gacy malah sengaja mengajak polisi untuk makan malam di rumahnya. Ia begitu yakin, bahwa makan malam itu akan menghilangkan kecurigaan pada dirinya selanjutnya. Kepiawaian menutup semua kejahatian itu berjalan mulus. Namun ketika sedang makan malam itu, angin yang berembus dari ventilasi terasa berbau aneh, amis bagaikan bau bangkai. Angin itu berembus dari pekarangan belakangnya.
Keesok harinya FBI membongkar paksa pekarangannya, terjejer rapi puluhan mayat, yang sebagaian telah tinggal tengkorak.
John Gary dinyatakan sebagai pembunuh tunggal. Ia mengaku mengindap kelainan homoseksual. Ia menyetubuhi semua anak anak remaja itu, sebelum membunuh untuk menutup kelainan sexualitasnya . Gacy dihukum mati pada 1994.
Di Indonesia, kejadian serupa juga pernah terjadi. Very Idham Henyaksyah yang sering dipanggil Ryan, juga dikenal sebagai guru ngaji, kalem dan modis. Ryan dari Jombang itu, kemudian terungkap telah membunuh dan menguburkan sejumlah korban dalam rumahnya. Ryan juga didakwa mati dengan membunuh 11 korban.
Baik John dan Ryan, mempunyai kesamaan, mereka sama sama pendiam dan suka menyendiri. Tampang mereka jauh dari pembunuh darah dingin lainnya, mereka selalu mudah senyum, pintar berbicara dan ramah. Itu tentu adalah topeng dari manusia yang berwajah setan yang sangar.
Seorang pengajar terkemuka, Ki Dong Kim menulis “......mereka yang suka menyendiri dan memendam rasa dan pikirannya, mudah kerasukan pikiran jahat, karena selalu terpaku pada pikiran sendiri. Dan bila itu adalah pikiran negatip, lama kelamaan akan menjadi Kelainan Jiwa.”
Belajar dari kisah John dan Ryan, kita harus selalu mengisi pikiran kita dengan hal hal baik. Berhati-hatilah untuk tidak memendam pemikiran kita, dengan selalu menyendiri. Itu bisa berbahaya.
Spoiler for Jangan biarkan rasa BENCI ada di diri anda:
Quote:
Original Posted By Jangan biarkan rasa BENCI ada di diri andaPeter Farrely adalah seorang pria yang sangat suka dengan bunga. Ia mempunyai rumah yang besar dengan halaman yang luas. Halamannya ditanami dengan berbagai bunga yang warna-warni. Perpaduan warna bunganya juga sangat serasi, sehingga membuat halamanannya menjadi sangat indah.
Ini membuat setiap orang yang melewati rumahnya yang tanpa pagar, akan berhenti sejenak untuk melihat bunganya, bahkan tidak jarang yang berfoto dengan latar belakang halamannya. Mereka selalu memuji indahnya halaman Peter, ini tentu sangat menyenangkan Peter.
Namun kebanggaan Peter akan tamannya tidak berlangsung lama. Tanpa diundang, tanpa ditanam, bunga Dandelion tiba-tiba tumbuh di antara halamannya. Pada awalnya Peter berusaha mencabuti semua bunga Dandelion itu, namun bunga bandel itu tetap datang dan tumbuh kembali. Sehingga membuatnya sangat jengkel.
Dandelion adalah sejenis tanaman liar yang sangat mudah tumbuh dan berkembang. Bunga ini menghasilkan biji-biji berbentuk kapas, yang dengan tiupan angin akan membawanya tumbuh dimana ia mendarat.
Karena rasa kebencian pada Dandelion itu sudah memuncak. Ia pergi mencari pakar tanaman untuk mencari tahu bagaimana membasmi bibit Dandelion secara effektip. Ia bahkan menulis surat kepada walikotanya, meminta kebijakan walikota untuk membasmi tuntas semua bibit bunga Dandolin, agar tidak tumbuh liar kemana-mana.
Sang pakar tidak mampu memberi advis yang memuaskan. Namun akhirnya ia menerima balasan surat dari walikota, yang bertuliskan “Cara terbaik untuk mengatasi masalahmu, adalah belajar untuk mencintai Dandelion itu”.
Persis seperti apa yang dikatakan Mahatma Gandhi : “Kebencian hanya bisa diatasi dengan Cinta”.
Nasehat dari walikota itu mulai mengubah cara pandangnya pada Dandolin, Peter secara perlahan mulai belajar akan sifat bunga itu, ternyata mempunyai keindahan tersendiri. Dan ia mulai menyukainya.
------------------------------------------------------------------------------##########-------------------------------------------------
Ada orang yang kebetulan berkuasa atau berpengaruh,dan karena BENCI nya terhadap etnis/suku tertentu,maka dia berusaha untuk memusnahkan etnis/suku itu,dan terjadilah pembantaian masal ,ini ada kejadian nyata.
Ada sekelompok orang yang merasa telah disakiti oleh Negara Amerika,maka kelompok itu amat sangat MEMBENCI apapun yang berbau amerika,kebenciannya terhadap Negara tsb termasuk masyarakat/rakyat Amerika begitu kuatnya,sehingga apapun yang dilakukan oleh orang amerika selalu dipandang negative,untuk melampiaskan kebencian itu mereka melakukan apa yang disebut teroris,dan korban kematian sudah tak terhitung.
Ada sekelompok orang yang BENCI terhadap keyakinan lain(agama),dengan berbagai upaya mereka lakukan untuk menghancurkan atau melenyapkan .
Dan masih banyak lagi contoh2 yang terkait dengan BENCI.
Di sekeliling kita------,
begitu banyak jenis tanaman/tumbuh tumbuhan,pasti ada jenis tertentu yang tidak kita suka.bahkan bisa kita benci.
begitu banyak spesies binatang,pasti ada yang tidak kita suka bahkan bisa kita benci.
Begitu banyak etnis/suku ,pasti ada yang tidak kita suka bahkan ada yang kita benci.
Begitu banyak macam karekter manusia ,pasti ada yang tidak kita suka bahkan ada yang kita benci.
Begitu banyak macam pemaham,keyakinan(agama,kepercayaan,aliran) dan tradisi budaya,pasti ada yang tidak kita suka bahkan ada yang kita benci.
Coba anda bayangkan,bila semua yang tidak anda suka itu ,anda rubah MENJADI BENCI,sudah pasti dalam diri anda,pikiran anda akan DIPENUHI oleh BENCI,BENCI dan BENCI.
akibatnya-----
diri anda akan dipenuhi oleh KOTORAN.---kotoran tsb sangat menghambat kecerdasan,bermeditasi dan anda akan menjadi orang2 bodoh seperti contoh2 diatas.------berusaha melenyapkan atau setidaknya menyerang segala sesuatu yang tidak anda suka.
dengan dipenuhi rasa benci,----akal sehat,moral,etika atau tata krama akan hilang dari anda.
padahal apa yang tidak anda suka itu,disisi lain pasti ada kebaikan dan keindahannya, hanya karena rasa benci itu semua kebaikan tidak akan anda temui.
Lalu bagaimana dengan slogan---semoga semua makhluk bahagia.????
Coba renungkan.
Jangan biarkan rasa BENCI ada di diri anda.
Ini membuat setiap orang yang melewati rumahnya yang tanpa pagar, akan berhenti sejenak untuk melihat bunganya, bahkan tidak jarang yang berfoto dengan latar belakang halamannya. Mereka selalu memuji indahnya halaman Peter, ini tentu sangat menyenangkan Peter.
Namun kebanggaan Peter akan tamannya tidak berlangsung lama. Tanpa diundang, tanpa ditanam, bunga Dandelion tiba-tiba tumbuh di antara halamannya. Pada awalnya Peter berusaha mencabuti semua bunga Dandelion itu, namun bunga bandel itu tetap datang dan tumbuh kembali. Sehingga membuatnya sangat jengkel.
Dandelion adalah sejenis tanaman liar yang sangat mudah tumbuh dan berkembang. Bunga ini menghasilkan biji-biji berbentuk kapas, yang dengan tiupan angin akan membawanya tumbuh dimana ia mendarat.
Karena rasa kebencian pada Dandelion itu sudah memuncak. Ia pergi mencari pakar tanaman untuk mencari tahu bagaimana membasmi bibit Dandelion secara effektip. Ia bahkan menulis surat kepada walikotanya, meminta kebijakan walikota untuk membasmi tuntas semua bibit bunga Dandolin, agar tidak tumbuh liar kemana-mana.
Sang pakar tidak mampu memberi advis yang memuaskan. Namun akhirnya ia menerima balasan surat dari walikota, yang bertuliskan “Cara terbaik untuk mengatasi masalahmu, adalah belajar untuk mencintai Dandelion itu”.
Persis seperti apa yang dikatakan Mahatma Gandhi : “Kebencian hanya bisa diatasi dengan Cinta”.
Nasehat dari walikota itu mulai mengubah cara pandangnya pada Dandolin, Peter secara perlahan mulai belajar akan sifat bunga itu, ternyata mempunyai keindahan tersendiri. Dan ia mulai menyukainya.
------------------------------------------------------------------------------##########-------------------------------------------------
Ada orang yang kebetulan berkuasa atau berpengaruh,dan karena BENCI nya terhadap etnis/suku tertentu,maka dia berusaha untuk memusnahkan etnis/suku itu,dan terjadilah pembantaian masal ,ini ada kejadian nyata.
Ada sekelompok orang yang merasa telah disakiti oleh Negara Amerika,maka kelompok itu amat sangat MEMBENCI apapun yang berbau amerika,kebenciannya terhadap Negara tsb termasuk masyarakat/rakyat Amerika begitu kuatnya,sehingga apapun yang dilakukan oleh orang amerika selalu dipandang negative,untuk melampiaskan kebencian itu mereka melakukan apa yang disebut teroris,dan korban kematian sudah tak terhitung.
Ada sekelompok orang yang BENCI terhadap keyakinan lain(agama),dengan berbagai upaya mereka lakukan untuk menghancurkan atau melenyapkan .
Dan masih banyak lagi contoh2 yang terkait dengan BENCI.
Di sekeliling kita------,
begitu banyak jenis tanaman/tumbuh tumbuhan,pasti ada jenis tertentu yang tidak kita suka.bahkan bisa kita benci.
begitu banyak spesies binatang,pasti ada yang tidak kita suka bahkan bisa kita benci.
Begitu banyak etnis/suku ,pasti ada yang tidak kita suka bahkan ada yang kita benci.
Begitu banyak macam karekter manusia ,pasti ada yang tidak kita suka bahkan ada yang kita benci.
Begitu banyak macam pemaham,keyakinan(agama,kepercayaan,aliran) dan tradisi budaya,pasti ada yang tidak kita suka bahkan ada yang kita benci.
Coba anda bayangkan,bila semua yang tidak anda suka itu ,anda rubah MENJADI BENCI,sudah pasti dalam diri anda,pikiran anda akan DIPENUHI oleh BENCI,BENCI dan BENCI.
akibatnya-----
diri anda akan dipenuhi oleh KOTORAN.---kotoran tsb sangat menghambat kecerdasan,bermeditasi dan anda akan menjadi orang2 bodoh seperti contoh2 diatas.------berusaha melenyapkan atau setidaknya menyerang segala sesuatu yang tidak anda suka.
dengan dipenuhi rasa benci,----akal sehat,moral,etika atau tata krama akan hilang dari anda.
padahal apa yang tidak anda suka itu,disisi lain pasti ada kebaikan dan keindahannya, hanya karena rasa benci itu semua kebaikan tidak akan anda temui.
Lalu bagaimana dengan slogan---semoga semua makhluk bahagia.????
Coba renungkan.
Jangan biarkan rasa BENCI ada di diri anda.
Quote:
Original Posted By Plastic Injection Dan Moulding
jasa pembuatan mould dan injection moulding
jasa pembuatan mould dan injection moulding
jasa pembuatan mould dan injection moulding
jasa pembuatan mould dan injection moulding
Diubah oleh antony_djs 08-11-2013 03:18
0
3K
Kutip
22
Balasan
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan