- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Pesan Singkat Berlebihan Bisa Merusak Hubungan


TS
noviaputrii
Pesan Singkat Berlebihan Bisa Merusak Hubungan

Quote:
Ini peringatan bagi orang yang berlebihan dalam mengirim pesan singkat. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa terlalu banyak mengirim pesan singkat kepada pasangan bisa merusak suatu hubungan.
Peneliti mengatakan, jika seorang perempuan terlalu banyak mengirim pesan ke pacarnya, si laki-laki bakal berpikir si perempuan terlalu merepotkannya. Sementara jika laki-laki terlalu sering mengirim pesan ke pacarnya, si perempuan bakal berpikir si laki-laki tidak bahagia dalam hubungan.
"Dalam beberapa cara, temuan ini seperti sangat intuitif, tapi kami tidak pernah benar-benar melihat adanya efek hubungan yang rillini sebelumnya. Pria dan perempuan punya temuan yang berbeda," kata Lori Schade, peneliti dari Brigham Young University (BYU), Amerika, seperti dilansir Salt Lake Tribune, Kamis, 30 Oktober 2013.
Hasil studi dua tahun ini menunjukkan apa yang sudah diketahui orang tentang sifat hubungan laki-laki dan perempuan dalam dunia analog. Sifat itu adalah perempuan biasanya dilihat sebagai pengejar dan laki-laki biasanya dianggap sebagai orang yang lebih sering ingin menarik diri.
Studi yang dimulai pada 2009 ini didasarkan pada survei terhadap 276 orang dewasa yang sedang menjalin sebuah hubungan. Dari mereka, sebanyak 38 persen mengatakan berada dalam hubungan serius, 46 persen bertunangan, dan 16 persen menikah.
Mereka lalu mengisi penilaian secara online yang juga disertai dengan pertanyaan tentang kebiasaan texting (mengirim pesan singkat). Peneliti menemukan bahwa 82 persen responden mengirim pesan singkat kepada pasangannya beberapa kali dalam sehari.
Peneliti lalu menganalisis pola pesan singkat itu, termasuk frekuensi dan kontennya, terhadap indikator hubungan, seperti kepuasan, stabilitas, dan keterikatan. Mereka pun menemukan, pesan singkat dapat mempengaruhi perkembangan hubungan.
Reaksi kekecewaan berkomunikasi dengan teks lebih cepat ketimbang dengan bertatap muka. "Ada ruang sempit dengan pesan singkat, dan Anda tidak dapat melihat kondisi orang yang butuh Anda lihat," kata Guru Besar BYU Jonathan Sandberg.
Temuan peneliti juga memperlihatkan bahwa jika pria terlalu sering mengirim pesan singkat, itu adalah sinyal bahwa mereka tidak puas dengan hubungan. Sementara perempuan yang terlalu sering mengirim pesan singkat merasa lebih stabil dalam hubungan, padahal pria berpikir hal itu justru mengganggu, dan dapat mendorongnya untuk menjauh.
Peneliti mengatakan, jika seorang perempuan terlalu banyak mengirim pesan ke pacarnya, si laki-laki bakal berpikir si perempuan terlalu merepotkannya. Sementara jika laki-laki terlalu sering mengirim pesan ke pacarnya, si perempuan bakal berpikir si laki-laki tidak bahagia dalam hubungan.
"Dalam beberapa cara, temuan ini seperti sangat intuitif, tapi kami tidak pernah benar-benar melihat adanya efek hubungan yang rillini sebelumnya. Pria dan perempuan punya temuan yang berbeda," kata Lori Schade, peneliti dari Brigham Young University (BYU), Amerika, seperti dilansir Salt Lake Tribune, Kamis, 30 Oktober 2013.
Hasil studi dua tahun ini menunjukkan apa yang sudah diketahui orang tentang sifat hubungan laki-laki dan perempuan dalam dunia analog. Sifat itu adalah perempuan biasanya dilihat sebagai pengejar dan laki-laki biasanya dianggap sebagai orang yang lebih sering ingin menarik diri.
Studi yang dimulai pada 2009 ini didasarkan pada survei terhadap 276 orang dewasa yang sedang menjalin sebuah hubungan. Dari mereka, sebanyak 38 persen mengatakan berada dalam hubungan serius, 46 persen bertunangan, dan 16 persen menikah.
Mereka lalu mengisi penilaian secara online yang juga disertai dengan pertanyaan tentang kebiasaan texting (mengirim pesan singkat). Peneliti menemukan bahwa 82 persen responden mengirim pesan singkat kepada pasangannya beberapa kali dalam sehari.
Peneliti lalu menganalisis pola pesan singkat itu, termasuk frekuensi dan kontennya, terhadap indikator hubungan, seperti kepuasan, stabilitas, dan keterikatan. Mereka pun menemukan, pesan singkat dapat mempengaruhi perkembangan hubungan.
Reaksi kekecewaan berkomunikasi dengan teks lebih cepat ketimbang dengan bertatap muka. "Ada ruang sempit dengan pesan singkat, dan Anda tidak dapat melihat kondisi orang yang butuh Anda lihat," kata Guru Besar BYU Jonathan Sandberg.
Temuan peneliti juga memperlihatkan bahwa jika pria terlalu sering mengirim pesan singkat, itu adalah sinyal bahwa mereka tidak puas dengan hubungan. Sementara perempuan yang terlalu sering mengirim pesan singkat merasa lebih stabil dalam hubungan, padahal pria berpikir hal itu justru mengganggu, dan dapat mendorongnya untuk menjauh.
sumber: TEMPO
aneh ya penelitiannya

0
1.9K
Kutip
18
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan