- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Ini Bedanya Upah Buruh di Myanmar, Kamboja dan Indonesia


TS
sedot_wc
Ini Bedanya Upah Buruh di Myanmar, Kamboja dan Indonesia
Welcome to my second thread
Apakah pemerintah masih mau naikn upah para buruh??
Jakarta - Buruh di Indonesia terhitung
mendapatkan UMP lebih tinggi dibanding
negara lain di Asia Tenggara seperti Kamboja
dan Myanmar. Tapi di sisi lain, produktifitas
buruh di RI masih lebih rendah.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia
Apindo Sofjan Wanandi mengatakan, buruh di
Kamboja yang terhitung baru masuk kerja
diberi upah tak lebih dari US$ 50 per bulan.
Besaran yang sama didapat buruh di
Myanmar.
"Buruh di Kamboja itu 1 bulan US$ 40,
Myanmar US$ 40," kata Sofjan kepada
detikFinance , Selasa (5/11/2013).
Tak berbeda jauh dengan Indonesia, di
Vietnam, lanjut Sofjan, buruh dibayar dengan
UMP yang hampir sama dengan buruh di
tanah air. Bedanya, buruh di Vietnam memiliki
produktifitas yang lebih tinggi. Ditunjukkan
dengan jam kerja buruh yang mencapai 56
jam/minggu. Sedangkan buruh Indonesia
hanya bekerja selama 40 jam/minggu.
"Kalau kita pakai 2 buruh, dia pakai 1 buruh.
Kita masih pakai unskilled labour . Dia
misalnya bikin 1 lusin kemeja setiap hari, kita
hanya buat 6 potong. Disiplinnya mereka
tinggi juga," papar Sofjan.
Ironis menurut Sofjan, ditambah dengan
kondisi seperti ini investor enggan
menanamkan modalnya di perusahaan padat
karya. Mereka lebih memilih untuk
menanamkan modal di perusahaan padat
modal.
"Nggak mau investasi dalam labour intensif
(padat karya) ini, karena buruh ribut terus,
produktifitasnya kecil. Daripada masuk ke
modal, buruh akhirnya jadi TKI," tutupnya
sumber : [url]http://m.detik..com/finance/read/2013/11/05/121431/2404155/6/ini-bedanya-upah-buruh-di-myanmar-kamboja-dan-indonesia[/url]
Apakah pemerintah masih mau naikn upah para buruh??
Jakarta - Buruh di Indonesia terhitung
mendapatkan UMP lebih tinggi dibanding
negara lain di Asia Tenggara seperti Kamboja
dan Myanmar. Tapi di sisi lain, produktifitas
buruh di RI masih lebih rendah.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia
Apindo Sofjan Wanandi mengatakan, buruh di
Kamboja yang terhitung baru masuk kerja
diberi upah tak lebih dari US$ 50 per bulan.
Besaran yang sama didapat buruh di
Myanmar.
"Buruh di Kamboja itu 1 bulan US$ 40,
Myanmar US$ 40," kata Sofjan kepada
detikFinance , Selasa (5/11/2013).
Tak berbeda jauh dengan Indonesia, di
Vietnam, lanjut Sofjan, buruh dibayar dengan
UMP yang hampir sama dengan buruh di
tanah air. Bedanya, buruh di Vietnam memiliki
produktifitas yang lebih tinggi. Ditunjukkan
dengan jam kerja buruh yang mencapai 56
jam/minggu. Sedangkan buruh Indonesia
hanya bekerja selama 40 jam/minggu.
"Kalau kita pakai 2 buruh, dia pakai 1 buruh.
Kita masih pakai unskilled labour . Dia
misalnya bikin 1 lusin kemeja setiap hari, kita
hanya buat 6 potong. Disiplinnya mereka
tinggi juga," papar Sofjan.
Ironis menurut Sofjan, ditambah dengan
kondisi seperti ini investor enggan
menanamkan modalnya di perusahaan padat
karya. Mereka lebih memilih untuk
menanamkan modal di perusahaan padat
modal.
"Nggak mau investasi dalam labour intensif
(padat karya) ini, karena buruh ribut terus,
produktifitasnya kecil. Daripada masuk ke
modal, buruh akhirnya jadi TKI," tutupnya
sumber : [url]http://m.detik..com/finance/read/2013/11/05/121431/2404155/6/ini-bedanya-upah-buruh-di-myanmar-kamboja-dan-indonesia[/url]
0
2.3K
17


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan