- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
BlackBerry Batal Dijual, CEO Diganti
TS
coffeeless
BlackBerry Batal Dijual, CEO Diganti
Kalau berkenan jangan lupa ya Gan..
Tidak ada jaminan no dan hanya ingin berbagi informasi Gan...
Tidak ada jaminan no dan hanya ingin berbagi informasi Gan...
Pagi Gan/Sis....
Sebelumnya pasti dah pada denger rencana penjualan saham Blackberry kan..?? Ternyata Senin kemarin ada berita terkait pembatalan rencana tersebut, berikut informasi-informasi yang menyatakan pemberitaannya... Selamat membaca, jangan lupa siapin kopinya Gan/Sis...
Spoiler for Blackberry:
News from New York Times
Quote:
BlackBerry Abandons Effort to Sell Itself; C.E.O. to Step Down
Thorsten Heins, the chief executive of BlackBerry, will leave after the collapse of a tentative takeover offer from BlackBerry’s largest shareholder, the company said on Monday.
Instead of purchasing BlackBerry and taking it private, the largest shareholder, Fairfax Financial Holdings, and an unnamed group of institutional investors will invest $1 billion through debentures that can be converted into common shares at a price of $10 a share.
In trading early Monday morning, shares of BlackBerry were down nearly 12 percent, at $6.85.
There has long been skepticism about the ability of Fairfax to turn its tentative offer, which values BlackBerry at $4.7 billion, into a firm bid. Since it first made the offer in September, shares in the ailing smartphone maker never rose to Fairfax’s $9 a share price.
John S. Chen, the former chief executive of Sybase, will become BlackBerry’s executive chairman and acting chief executive.
Along with the cash infusion into BlackBerry, V. Prem Watsa, the chairman and chief executive of Fairfax, will return to the phone maker’s board. Mr. Watsa had resigned after the company announced that it was reviewing strategic options, including a sale, in the summer.
Spoiler for Thorsten Heins, chief of BlackBerry:
Mr. Heins, a former Siemens executive in Germany, became chief executive in January 2012 after James L. Balsillie and Mike Lazaridis, the longtime co-chairmen and co-chief executives, resigned in the face of a rapid decline in BlackBerry’s business and the failure of its PlayBook tablet computer.
Formerly the head of the company’s handset business, Mr. Heins heavily promoted the new line of BlackBerry 10 handsets as the company’s salvation. They proved, however, to be a commercial failure.
Mr. Chen led Sybase from 1998 until the company was acquired by SAP of Germany in 2010. He is widely credited with saving Sybase from bankruptcy. When he arrived, Sybase had lost much of its corporate database business to Oracle, IBM and Microsoft. Unprofitable, it had also developed a reputation for producing unreliable software.
After resolving the problems in Sybase’s traditional business, Mr. Chen expanded it into producing software for creating applications, mainly for businesses, for use on wireless mobile devices and to manage wireless networks.
More recently, Mr. Chen has been a senior adviser to the private equity firm Silver Lake Partners, which, with Michael S. Dell, recently took Dell private.
It is unclear if the investment by Fairfax will affect an attempt to make a bid for the company by a group that includes Mr. Lazaridis and Douglas Fregin, the other co-founder of BlackBerry, as well as Qualcomm and the private equity firm Cerberus Capital Management. (Qualcomm makes the chips inside BlackBerry phones.)
Other companies have also looked into BlackBerry as a potential acquisition, although it is not clear if they have any interest in a bid.
JPMorgan Chase, Perella Weinberg Partners and RBC Capital Markets are advising BlackBerry. Skadden, Arps, Slate, Meagher & Flom; Blake, Cassels & Graydon; and Torys are serving as legal advisers.
BDT & Company, Bank of America Merrill Lynch and BMO Capital Markets are advising Fairfax, and the law firms Shearman & Sterling and McCarthy Tétrault are providing legal advice. BMO Capital Markets is also acting as the sole book-runner for the private placement.
Quote:
KOMPAS.com— BlackBerry memutuskan untuk membatalkan rencana menjual perusahaan, Senin (4/11/2013). Upaya lain mereka lakukan untuk bangkit dan menentukan nasib perusahaan pada masa mendatang.
BlackBerry akan meningkatkan dana baru sebesar 1 miliar dollar AS dengan menjual aset yang dikonversi kepada pemegang saham terbesar, yakni Fairfax Financial Holdings, dan investor institusi lain.
Dalam sebuah pernyataan, BlackBerry mengatakan, dana baru tersebut memberikan suntikan uang tunai langsung yang menguntungkan dan akan meningkatkan posisi kas besar.
Para investor memiliki opsi untuk membeli tambahan dana hingga 250 juta dollar AS dari obligasi dalam waktu 30 hari ke depan. Langkah ini bisa meningkatkan jumlah saham BlackBerry yang beredar sebanyak 20 persen.
CEO diganti
Selain itu, BlackBerry juga mengumumkan akan mengganti CEO Thorsten Heins dalam dua pekan ke depan. Heins menjabat sebagai CEO BlackBerry sejak Januari 2012, menggantikan duet CEO sebelumnya, Mike Lazaridis dan Jim Balsillie.
Selagi mencari CEO baru, seorang bernama John Chen ditunjuk sebagai Chairman sekaligus CEO sementara BlackBerry. Chen bakal bertanggung jawab menentukan arah, hubungan, dan tujuan strategis BlackBerry.
Sementara itu, pendiri dan CEO Fairfax Financial Holdings diangkat sebagai direktur utama BlackBerry.
"BlackBerry adalah merek terkemuka dengan potensi besar," kata Chen dalam sebuah pernyataan pada The Globe and Mail. "Tetapi, itu akan memakan waktu, disiplin, dan keputusan yang tangguh untuk merebut kembali keputusan kami."
Chen adalah mantan CEO Sybase, perusahaan perangkat lunak database yang diakuisisi oleh SAP pada tahun 2010. Tahun 2012, Chen bergabung dengan perusahaan ekuitas swasta Silver Lake sebagai penasihat senior.
Sebelumnya, pada Agustus 2013, BlackBerry mengumumkan akan mengambil langkah strategis guna meningkatkan nilai perusahaan, termasuk rencana menjual perusahaan. Sebuah komite khusus dibentuk untuk menentukan pilihan yang akan diambil.
Komite khusus yang terdiri atas direksi dan CEO BlackBerry mencari-cari pembeli potensial selama dua bulan terakhir.
September lalu, BlackBerry menandatangani perjanjian tentatif untuk diakuisisi oleh sebuah konsorsium yang dipimpin oleh Fairfax Financial Holdings senilai 4,7 miliar dollar AS atau sekitar Rp 54 triliun. Para pemegang saham BlackBerry ditawarkan 9 dollar AS secara tunai untuk setiap lembar saham yang mereka miliki. Namun, ternyata rencana menjual perusahaan tersebut dibatalkan.
BlackBerry didirikan pada 1984 dan berbasis di Waterloo, Ontario, Kanada. Kini perusahaan yang menjadi pelopor pengiriman pesan e-mail di ponsel ini kehilangan banyak pangsa pasarnya secara global karena digerus oleh ponsel Apple iPhone dan Google Android.
BlackBerry akan meningkatkan dana baru sebesar 1 miliar dollar AS dengan menjual aset yang dikonversi kepada pemegang saham terbesar, yakni Fairfax Financial Holdings, dan investor institusi lain.
Dalam sebuah pernyataan, BlackBerry mengatakan, dana baru tersebut memberikan suntikan uang tunai langsung yang menguntungkan dan akan meningkatkan posisi kas besar.
Para investor memiliki opsi untuk membeli tambahan dana hingga 250 juta dollar AS dari obligasi dalam waktu 30 hari ke depan. Langkah ini bisa meningkatkan jumlah saham BlackBerry yang beredar sebanyak 20 persen.
CEO diganti
Selain itu, BlackBerry juga mengumumkan akan mengganti CEO Thorsten Heins dalam dua pekan ke depan. Heins menjabat sebagai CEO BlackBerry sejak Januari 2012, menggantikan duet CEO sebelumnya, Mike Lazaridis dan Jim Balsillie.
Selagi mencari CEO baru, seorang bernama John Chen ditunjuk sebagai Chairman sekaligus CEO sementara BlackBerry. Chen bakal bertanggung jawab menentukan arah, hubungan, dan tujuan strategis BlackBerry.
Sementara itu, pendiri dan CEO Fairfax Financial Holdings diangkat sebagai direktur utama BlackBerry.
"BlackBerry adalah merek terkemuka dengan potensi besar," kata Chen dalam sebuah pernyataan pada The Globe and Mail. "Tetapi, itu akan memakan waktu, disiplin, dan keputusan yang tangguh untuk merebut kembali keputusan kami."
Chen adalah mantan CEO Sybase, perusahaan perangkat lunak database yang diakuisisi oleh SAP pada tahun 2010. Tahun 2012, Chen bergabung dengan perusahaan ekuitas swasta Silver Lake sebagai penasihat senior.
Sebelumnya, pada Agustus 2013, BlackBerry mengumumkan akan mengambil langkah strategis guna meningkatkan nilai perusahaan, termasuk rencana menjual perusahaan. Sebuah komite khusus dibentuk untuk menentukan pilihan yang akan diambil.
Komite khusus yang terdiri atas direksi dan CEO BlackBerry mencari-cari pembeli potensial selama dua bulan terakhir.
September lalu, BlackBerry menandatangani perjanjian tentatif untuk diakuisisi oleh sebuah konsorsium yang dipimpin oleh Fairfax Financial Holdings senilai 4,7 miliar dollar AS atau sekitar Rp 54 triliun. Para pemegang saham BlackBerry ditawarkan 9 dollar AS secara tunai untuk setiap lembar saham yang mereka miliki. Namun, ternyata rencana menjual perusahaan tersebut dibatalkan.
BlackBerry didirikan pada 1984 dan berbasis di Waterloo, Ontario, Kanada. Kini perusahaan yang menjadi pelopor pengiriman pesan e-mail di ponsel ini kehilangan banyak pangsa pasarnya secara global karena digerus oleh ponsel Apple iPhone dan Google Android.
Quote:
Perusahaan teknologi asal Kanada Bleckberry yang pernah mendominasi pasar ponsel canggih, bulan Agustus lalu mengatakan bahwa BlackBerry akan dijual kepada Fairfax Financial Holdings seharga 4,7 miliar dolar. Tetapi Fairfax kesulitan mengumpulkan dana untuk merampungkan transaksi itu.
Sebaliknya, BlackBerry hari Senin mengatakan akan mengumpulkan satu miliar dolar dari investor dan seperempat dana itu dari Fairfax. BlackBerry mengatakan akan mengganti CEO Thorsten Heins dan menunjuk John Chen, mantan sebuah perusahaan piranti lunak bank data, sebagai direktur sementara.
BlackBerry dulunya adalah pelopor ponsel canggih dan pernah menguasai lebih separuh pangsa Amerika, tetapi kini pangsa itu telah jatuh menjadi 1 persen secara global dalam kuartal Juli-September.
Beralih ke pasar saham, Twitter menaikkan nilai penawaran saham publiknya hingga dua miliar dolar dalam dokumen yang diajukan Senin (4/11).
Dalam pengajuan itu, harga saham media jejaring sosial yang populer itu berkisar antara 23 hingga 25 dolar per lembar dari estimasi sebelumnya 17 hingga 20 dolar. Kisaran harga baru itu akan memberi Twitter nilai pasar antara 12,76 miliar hingga 13,87 miliar dolar.
Belum ada tanggal ditetapkan untuk penawaran perdana saham (IPO) jejaring sosial itu, tetapi sejumlah laporan mengatakan paling cepat minggu ini. Twitter menawarkan 70 juta lembar saham dalam IPO yang paling hangat diantisipasi sejak Facebook tahun lalu.
Sebaliknya, BlackBerry hari Senin mengatakan akan mengumpulkan satu miliar dolar dari investor dan seperempat dana itu dari Fairfax. BlackBerry mengatakan akan mengganti CEO Thorsten Heins dan menunjuk John Chen, mantan sebuah perusahaan piranti lunak bank data, sebagai direktur sementara.
BlackBerry dulunya adalah pelopor ponsel canggih dan pernah menguasai lebih separuh pangsa Amerika, tetapi kini pangsa itu telah jatuh menjadi 1 persen secara global dalam kuartal Juli-September.
Beralih ke pasar saham, Twitter menaikkan nilai penawaran saham publiknya hingga dua miliar dolar dalam dokumen yang diajukan Senin (4/11).
Dalam pengajuan itu, harga saham media jejaring sosial yang populer itu berkisar antara 23 hingga 25 dolar per lembar dari estimasi sebelumnya 17 hingga 20 dolar. Kisaran harga baru itu akan memberi Twitter nilai pasar antara 12,76 miliar hingga 13,87 miliar dolar.
Belum ada tanggal ditetapkan untuk penawaran perdana saham (IPO) jejaring sosial itu, tetapi sejumlah laporan mengatakan paling cepat minggu ini. Twitter menawarkan 70 juta lembar saham dalam IPO yang paling hangat diantisipasi sejak Facebook tahun lalu.
Quote:
TEMPO.CO, Toronto- Rencana penjualan BlackBerry seharga US$ 4,7 miliar tidak jadi dilaksanakan. Fairfax, pemegang saham mayoritas BlackBerry dengan 10 persen kepemilikan menyatakan tidak akan membeli perusahaan yang sedang bermasalah tersebut.
Seperti dikutip dari Associated Press, Senin, 4 November 2013 waktu setempat, BlackBerry justru mendapatkan injeksi investasi baru dari Fairfax dan investor lainnya senilai US$ 1 miliar. Rencana ini akan rampung dalam waktu dua pekan setelah mendapatkan persetujuan dari Toronto Stock Exchange.
Sebelumnya, di bulan September, BlackBerry dan Fairfax telah menandatangi perjanjian letter of intent mengenai pembelian BlackBerry senilai US$ 9 per lembar saham atau setara dengan US$ 4,7 miliar. Dalam perjanjain itu juga disebutkan rencana membawa BlackBerry kembali sebagai perusahaan privat.
Selain itu, Chief Executive Officer BlackBerry Thorsten Heins mengundurkan diri dari jabatannya di perusahaan smartphone asal Kanada tersebut. Heins masuk sebagai CEO di awal 2012, setelah perusahaan mengalami kerugian nilai pasar hingga miliaran dollar.
John Chen ditunjuk sebagai pengganti CEO sementara. Sedangkan Prem Watsa, Direktur Keuangan Fairfax, masuk ke dalam jajaran manajemen.
Seperti dikutip dari Associated Press, Senin, 4 November 2013 waktu setempat, BlackBerry justru mendapatkan injeksi investasi baru dari Fairfax dan investor lainnya senilai US$ 1 miliar. Rencana ini akan rampung dalam waktu dua pekan setelah mendapatkan persetujuan dari Toronto Stock Exchange.
Sebelumnya, di bulan September, BlackBerry dan Fairfax telah menandatangi perjanjian letter of intent mengenai pembelian BlackBerry senilai US$ 9 per lembar saham atau setara dengan US$ 4,7 miliar. Dalam perjanjain itu juga disebutkan rencana membawa BlackBerry kembali sebagai perusahaan privat.
Selain itu, Chief Executive Officer BlackBerry Thorsten Heins mengundurkan diri dari jabatannya di perusahaan smartphone asal Kanada tersebut. Heins masuk sebagai CEO di awal 2012, setelah perusahaan mengalami kerugian nilai pasar hingga miliaran dollar.
John Chen ditunjuk sebagai pengganti CEO sementara. Sedangkan Prem Watsa, Direktur Keuangan Fairfax, masuk ke dalam jajaran manajemen.
Quote:
inilah..com, Toronto- Fairfax Financial gagal mencapai kesepakatan dengan BlackBerry, namun perusahaan keuangan asal Kanada itu bersama beberapa investor lain sepakat memberikan suntikan dana segar kepada BlackBerry.
Rencana penjualan BlackBerry seharga US$ 4,7 miliar tidak jadi terlaksana. Fairfax, pemegang 10% saham BlackBerry menyatakan tidak akan membeli perusahaan yang sedang bermasalah tersebut.
Meski demikian, BlackBerry justru mendapatkan injeksi dana segar dari Fairfax dan investor lainnya senilai US$1 miliar atau setara Rp11,3 triliun.
Rencana ini akan rampung dalam waktu dua pekan ke depan setelah mendapatkan persetujuan dari bursa efek Kanada, Toronto Stock Exchange.
"Pengumuman hari ini merupakan suara signifikan kepercayaan dan masa depan BlackBerry dengan kelompok terkemuka, juga investor jangka panjang," kata Barbara Stymiest, Ketua Dewan BlackBerry dalam keterangan resmi perusahaan seperti dilansir Reuters.
Stymiest menambahkan bahwa suntikan dana itu diharapkan bisa mempertahankan posisi perusahaan.
Akhir September 2013, Fairfax menandatangi perjanjian letter of intent mengenai pembelian BlackBerry senilai US$9 per lembar saham atau setara US$4,7 miliar (Rp53,4 triliun). Dalam perjanjain itu juga disebutkan rencana membawa BlackBerry kembali sebagai perusahaan privat.
Sebagai bagian dari kesepakatan investasi, posisi eksekutif produsen ponsel Kanada itu juga dirombak. Thorsten Heins terpaksa harus lengser dari jabatannya sebagai CEO BlackBerry. Posisinya untuk sementara digantikan oleh John Chen, yang sebelumnya merupakan CEO Sybase, salah satu bagian divisi SAP.
Chen ditunjuk sebagai CEO sementara, sekaligus menjabat kepala eksekutif dewan perusahaan sampai nanti CEO baru terpilih.
"BlackBerry adalah merek terkemuka dengan potensi besar. Tapi untuk merebut kembali kesuksesan kami, itu akan memakan waktu dan keputusan yang tangguh," ujar Chen menanggapi akhir penawaran.
Rencana penjualan BlackBerry seharga US$ 4,7 miliar tidak jadi terlaksana. Fairfax, pemegang 10% saham BlackBerry menyatakan tidak akan membeli perusahaan yang sedang bermasalah tersebut.
Meski demikian, BlackBerry justru mendapatkan injeksi dana segar dari Fairfax dan investor lainnya senilai US$1 miliar atau setara Rp11,3 triliun.
Rencana ini akan rampung dalam waktu dua pekan ke depan setelah mendapatkan persetujuan dari bursa efek Kanada, Toronto Stock Exchange.
"Pengumuman hari ini merupakan suara signifikan kepercayaan dan masa depan BlackBerry dengan kelompok terkemuka, juga investor jangka panjang," kata Barbara Stymiest, Ketua Dewan BlackBerry dalam keterangan resmi perusahaan seperti dilansir Reuters.
Stymiest menambahkan bahwa suntikan dana itu diharapkan bisa mempertahankan posisi perusahaan.
Akhir September 2013, Fairfax menandatangi perjanjian letter of intent mengenai pembelian BlackBerry senilai US$9 per lembar saham atau setara US$4,7 miliar (Rp53,4 triliun). Dalam perjanjain itu juga disebutkan rencana membawa BlackBerry kembali sebagai perusahaan privat.
Sebagai bagian dari kesepakatan investasi, posisi eksekutif produsen ponsel Kanada itu juga dirombak. Thorsten Heins terpaksa harus lengser dari jabatannya sebagai CEO BlackBerry. Posisinya untuk sementara digantikan oleh John Chen, yang sebelumnya merupakan CEO Sybase, salah satu bagian divisi SAP.
Chen ditunjuk sebagai CEO sementara, sekaligus menjabat kepala eksekutif dewan perusahaan sampai nanti CEO baru terpilih.
"BlackBerry adalah merek terkemuka dengan potensi besar. Tapi untuk merebut kembali kesuksesan kami, itu akan memakan waktu dan keputusan yang tangguh," ujar Chen menanggapi akhir penawaran.
Quote:
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- BlackBerry dipastikan batal dijual. Perusahaan teknologi asal Kanada ini mengumumkan rencana penjualan dengan Fairfax Financial Holdings, tidak jadi dijalankan.
Seperti dilansir New York Times, Senin (4/10) alih-alih mengakuisisi BlackBerry, Fairfax dan sekelompok investor lain akan menanamkan modal 1 miliar dolar Amerika Serikat melalui surat utang yang bisa dikonversikan ke saham biasa.
Fairfax, yang merupakan pemegang saham mayoritas BlackBerry, kabarnya bakal menanamkan investasi hingga 250 juta dolar AS. Rencana terkait itu diharapkan selesai dalam dua pekan.
BlackBerry dalam pengumuman Senin juga mengumumkan lengsernya Chief Executive Officer (CEO) mereka Thorsten Heins.
Heins, yang menjadi CEO BlackBerry sejak Januari 2012, bakal digantikan oleh John S. Chen, mantan CEO di Sybase, perusahaan perangkat lunak database yang diakuisisi oleh SAP pada 2010.
Pekan ketiga September 2013, BlackBerry mengumumkan telah melakukan penandatanganan kesepakatan letter of intent (LoI) dengan perusahaan konsorsium yang berisi tentang pengambilalihan perusahaan senilai 4,7 miliar dolar AS.
Akuisisi tersebut akan membuat BlackBerry menjadi perusahaan privat. “LoI berarti pemegang saham akan menerima sembilan dolar AS untuk setiap saham BlackBerry yang dimilikinya,” ujar BlackBerry dalam pernyataan yang diumumkan di situs resminya saat itu.
Konsorsium tersebut dipimpin oleh Fairfax Financial Holdings Ltd, sebuah perusahaan asuransi yang dimiliki oleh Prem Watsa. Konsorsium tersebut setuju mengakuisisi seluruh saham yang beredar milik BlackBerry. Fairfax sendiri telah memiliki 10 persen saham BlackBerry.
Seperti dilansir New York Times, Senin (4/10) alih-alih mengakuisisi BlackBerry, Fairfax dan sekelompok investor lain akan menanamkan modal 1 miliar dolar Amerika Serikat melalui surat utang yang bisa dikonversikan ke saham biasa.
Fairfax, yang merupakan pemegang saham mayoritas BlackBerry, kabarnya bakal menanamkan investasi hingga 250 juta dolar AS. Rencana terkait itu diharapkan selesai dalam dua pekan.
BlackBerry dalam pengumuman Senin juga mengumumkan lengsernya Chief Executive Officer (CEO) mereka Thorsten Heins.
Heins, yang menjadi CEO BlackBerry sejak Januari 2012, bakal digantikan oleh John S. Chen, mantan CEO di Sybase, perusahaan perangkat lunak database yang diakuisisi oleh SAP pada 2010.
Pekan ketiga September 2013, BlackBerry mengumumkan telah melakukan penandatanganan kesepakatan letter of intent (LoI) dengan perusahaan konsorsium yang berisi tentang pengambilalihan perusahaan senilai 4,7 miliar dolar AS.
Akuisisi tersebut akan membuat BlackBerry menjadi perusahaan privat. “LoI berarti pemegang saham akan menerima sembilan dolar AS untuk setiap saham BlackBerry yang dimilikinya,” ujar BlackBerry dalam pernyataan yang diumumkan di situs resminya saat itu.
Konsorsium tersebut dipimpin oleh Fairfax Financial Holdings Ltd, sebuah perusahaan asuransi yang dimiliki oleh Prem Watsa. Konsorsium tersebut setuju mengakuisisi seluruh saham yang beredar milik BlackBerry. Fairfax sendiri telah memiliki 10 persen saham BlackBerry.
Quote:
Ane sendiri kagak paham Gan, ini strategy bisnis dari Blackberry atau apa.. yang pasti patut ditunggu juga nih perkembangan berita dari perusahaan ini... Bagaimanapun juga Blackberry pernah jadi perusahaan ponsel besar walaupun sekarang kondisinya sudah tergeser oleh Android ma i-phone....
Spoiler for Sumber:
Sumber1
Sumber2
Sumber3
[URL="http://teknologi.inilah..com/read/detail/2044350/blackberry-batal-dijual-ceo-terpaksa-lengser#.Ung-OxDN4qA"][U]Sumber4[/U][/URL]
Sumber5
Sumber6
Sumber2
Sumber3
[URL="http://teknologi.inilah..com/read/detail/2044350/blackberry-batal-dijual-ceo-terpaksa-lengser#.Ung-OxDN4qA"][U]Sumber4[/U][/URL]
Sumber5
Sumber6
Quote:
Terimakasih sudah mampir Gan...
Kalo berkenan sedikit komengnya ataukalo sempet kasi...
juga ga ditolak Gan, asal jangan dikasi...
Kalo berkenan sedikit komengnya ataukalo sempet kasi...
juga ga ditolak Gan, asal jangan dikasi...
Diubah oleh coffeeless 05-11-2013 01:18
0
3.2K
Kutip
12
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan