- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Trauma Dalam Membangun Hubungan? Lakukan Cara Ini
TS
starvillatour
Trauma Dalam Membangun Hubungan? Lakukan Cara Ini
"Saya tidak mau menikah. Saya takut gagal. Menikah itu hanya menambah masalah."
Pernahkah kita berada dalam situasi seperti ini atau pernah mendengar keluhan seperti ini dari orang lain? Atau bahkan sedang bergumul dan hanyut dalam kegalauan akan langkah apa yang akan kita ambil selanjutnya terutama saat kita sedang berhubungan dengan seseorang?
Rasa takut dan khawatir terhadap kegagalan tentu akan menjadi pertimbangan logis. Mungkin secara tidak sengaja kita mendapatkannya dari trauma masa lalu atau bahkan dari cerita orang-orang di sekitar kita yang sedang berjuang untuk keluar dari pergumulan hubungan asmara mereka. Alhasil, rasa takut dan trauma tersebut perlahan-lahan mempengaruhi pola pikir kita dan akhirnya berdampak pada kondisi psikologis.
Rasa trauma seperti gagal dalam membangun hubungan (perceraian, gagal menikah atau putus cinta) tanpa disadari dapat "membunuh karakter" seseorang. Potensi maksimal yang seharusnya dapat kita raih dapat berpindah haluan hanya karena rasa takut dan trauma yang kita miliki. Tentu hal ini mendukakan sekaligus merugikan kita bukan? Oleh karena itu, ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk keluar dari situasi ini:
1. Ubah fokus negatif Anda (khawatir/pesimis) menjadi positif (optimis). Sadari bahwa rasa takut tidak lebih dari sekedar ilusi yang belum tentu terjadi. Abaikan kekhawatiran dan hilangkan standar, aturan, atau keyakinan yang menjadi stigma sosial.
2. Bangun komunikasi dengan diri Anda sendiri. Tanyakan kepada diri Anda sendiri tiap kali Anda merasa khawatir, "Apakah rasa takut dan khawatir dapat membawa kebaikan atau malah menyakiti Anda?. Sikap refleksi kepada diri sendiri diharapkan dapat membangun kembali kepercayaan dan gambaran diri Anda yang telah hilang.
3. Berlatihlah untuk lebih fokus ke masa sekarang daripada ke masa depan. Dalam hal ini, pikiran dan tubuh Anda selalu sinkron. Hadapi dan jalani masa sekarang dengan maksimal sebab langkah Anda sekarang menentukan seperti apa masa depan Anda nantinya.
Di akhir kata, penulis menyampaikan, "Janganlah kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur." (Filipi 4:6)
Pernahkah kita berada dalam situasi seperti ini atau pernah mendengar keluhan seperti ini dari orang lain? Atau bahkan sedang bergumul dan hanyut dalam kegalauan akan langkah apa yang akan kita ambil selanjutnya terutama saat kita sedang berhubungan dengan seseorang?
Rasa takut dan khawatir terhadap kegagalan tentu akan menjadi pertimbangan logis. Mungkin secara tidak sengaja kita mendapatkannya dari trauma masa lalu atau bahkan dari cerita orang-orang di sekitar kita yang sedang berjuang untuk keluar dari pergumulan hubungan asmara mereka. Alhasil, rasa takut dan trauma tersebut perlahan-lahan mempengaruhi pola pikir kita dan akhirnya berdampak pada kondisi psikologis.
Rasa trauma seperti gagal dalam membangun hubungan (perceraian, gagal menikah atau putus cinta) tanpa disadari dapat "membunuh karakter" seseorang. Potensi maksimal yang seharusnya dapat kita raih dapat berpindah haluan hanya karena rasa takut dan trauma yang kita miliki. Tentu hal ini mendukakan sekaligus merugikan kita bukan? Oleh karena itu, ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk keluar dari situasi ini:
1. Ubah fokus negatif Anda (khawatir/pesimis) menjadi positif (optimis). Sadari bahwa rasa takut tidak lebih dari sekedar ilusi yang belum tentu terjadi. Abaikan kekhawatiran dan hilangkan standar, aturan, atau keyakinan yang menjadi stigma sosial.
2. Bangun komunikasi dengan diri Anda sendiri. Tanyakan kepada diri Anda sendiri tiap kali Anda merasa khawatir, "Apakah rasa takut dan khawatir dapat membawa kebaikan atau malah menyakiti Anda?. Sikap refleksi kepada diri sendiri diharapkan dapat membangun kembali kepercayaan dan gambaran diri Anda yang telah hilang.
3. Berlatihlah untuk lebih fokus ke masa sekarang daripada ke masa depan. Dalam hal ini, pikiran dan tubuh Anda selalu sinkron. Hadapi dan jalani masa sekarang dengan maksimal sebab langkah Anda sekarang menentukan seperti apa masa depan Anda nantinya.
Di akhir kata, penulis menyampaikan, "Janganlah kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur." (Filipi 4:6)
0
729
3
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan