KPU telah menetapkan daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 186 juta pemilih. Meski di dalamnya masih terdapat 10,4 juta pemilih yang bermasalah, namun KPU yakin tidak ada penggelembungan data.

"Itu tidak ada penggelembungan," kata Ketua KPU, Husni Kamil Manik usai rapat pleno terbuka di KPU, Jl Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Senin (4/11/2013) malam.

Husni menjelaskan 10,4 juta warga negara tersebut telah dicek validitasnya oleh KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota. "KPU pusat sendiri sudah melakukan semacam uji petik dalam 2 hari terakhir, bahwa nama-nama itu memang ada orangnya," ujar Husni.

Husni mengatakan jika terdapat NIK ganda, pihaknya akan langsung mencoret salah satu nama tersebut. KPU akan bekerjasama dengan Bawaslu dan Dirjen Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri untuk membereskan masalah administrasi ini.

"Kita ingin tindakan ini bisa efektif dan komprehensif menyelesaikan masalah," tutupnya.

Data 10,4 juta nama yang dipermasalahkan adalah jumlah pemilih yang hingga ditetapkannya DPT belum memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK) di KTP. Sementara NIK adalah syarat yang diwajibkan Undang-undang No 8 Tahun 2012, bagi warga untuk bisa menjadi pemilih di Pemilu 2014.

[url]http://news.detik..com/read/2013/11/05/011729/2404049/10/kpu-pastikan-104-juta-nama-yang-bemasalah-di-dpt-ada-pemiliknya?991101mainnews[/url]

yakin tuh bukan hantu datanya

yakin tuh bukan data hantu

yg penting juga,.... kalau jumlah pemilih yg terdata contohnya hanya 120 juta pemilih,.... maka jumlah total akhirnya nya harus 120 juta suara,... jangan tiba tiba jumlahnya meledak jadi 160 juta suara ,.... dan itu harus di bikin hitam diatas putihnya biar tidak ada kecurangan,...