Quote:
NAIROBI, KOMPAS.com — CEO Kenya Airways Titus Naikuni mengaku bingung dengan kebijakan Pemerintah Amerika Serikat yang melarang maskapai yang dipimpinnya terbang ke negara tersebut, meskipun telah membeli armada pesawat buatan Boeing.
“Saya tidak melihat ada keuntungan dengan membeli Boeing ketika kami tidak diizinkan terbang ke Amerika Serikat," ujar Naikuni saat menyambut kedatangan armada Boeing 777-300ER, Senin (4/11/2013).
Dilarangnya maskapai ini terbang ke AS lantaran Kenya dianggap sebagai salah satu negara yang bisa membahayakan keamanan Amerika Serikat. Kenya berbatasan langsung dengan Somalia, di mana kelompok Al Shabab yang terkait dengan Al Qaeda melakukan perlawanan terhadap pemerintah setempat.
Empat tahun lalu, maskapai Delta Air Lines Inc dilarang melakukan penerbangan untuk melayani rute Atlanta-Nairobi, setelah otoritas penerbangan AS menolak rute tersebut dengan alasan keamanan.
Sejauh ini, maskapai Kenya Airways berencana untuk menambah jumlah maskapainya menjadi 107 unit pesawat serta rute yang dilayani dalam rangka ekspansi pasar. Adapun armada pesawat yang dimiliki perusahaan ini adalah 26 pesawat penumpang buatan Boeing, dua unit pesawat kargo buatan Boeing, serta 17 Embraer SA (EMBR3). Kenya Airways juga tengah memesan sembilan unit Boeing 787-800 Dreamliner.
Adapun pesawat Boeing 777-300ER yang didatangkan hari ini akan melayani penerbangan non-stop dari Nairobi ke Guangzhou China, 3 kali dalam sepekan. Kenya membuka jalur itu dalam rangka memperkuat jalinan ekonomi dengan China.
Quote:
Kasihan

. Kalau seperti ini ntar pelanggan Boeing bisa pada kabur semua
Kalau berkenan minta

gan. Ane nggak minta

, batanya disimpan aja ya gan