- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Menemani Hantu, memangnya kenapa?(cekibrott gan)


TS
frutablend
Menemani Hantu, memangnya kenapa?(cekibrott gan)


Ingat gan, ini bukanlah cerita asli alias hanya fiksi !
Tapi bukan berarti ini tidak akan terjadi pada kehidupan nyata, karena kita tak tahu apa yang mereka bisa lakukan, maksud ane mereka yang berbeda dengan dunia kita.
Entah mereka hanya iseng, atau mereka kesepian, sehingga mereka menampakan diri pada manusia.
Ok gan, yuk liat cerita ane..
karena ada permintaan adari aga-agan yang sudah komen untuk ane bercerita lagi..nih gan cerita baru dari ane.
thank sebelumnya...
Spoiler for For cerita:
Quote:

Pada waktu itu hujan Rintik-rintik…Aku sedang dalam perjalanan pulang sekolah. ketika sampai di prapatan jalan aku melihat seorang gadis, dia sedang kehujanan sama sepertiku. Aku tak memperdulikannya, aku berlari melewatinya dengan cepat. Sekarang ini bukanlah waktu yang tepat untuk hal lain selain membantu ibuku di pasar.
sesampainya di pasar. “Andi, mengapa kamu hujan-hujanan begini?, kalau sedang hujan harusnya kamu menunggu”, kata ibuku. “Tak apa bu, hanya hujan kecil” jawabku santai. Ibu terseyum melihatku berkata seperti itu. Dan setelah membereskan semuanya, kami pun pulang sampai di rumah.
Ini adalah kegiatan sehari-hariku, sebagai anak SMA kelas 3 aku sadar bahwa adalah kewajiban membantu ibu, mengantikan posisi ayah yang sudah pergi beberapa tahun yang lalu. “Andi makanlah ini”, kata Ibu.
Aku melihatnya sambil berkata “Wah..!, ini pasti enak bu, apa hari ini pasar sedang ramai ya?” sambil mengambilkan sayur soup enak itu, ibu membalas “hari ini adalah hari ulang tahunmu Andi, apa kamu tidak ingat?”. Aku mengambil sendok makan berkata “Tidak..tidak aku tak menyangka kalau hari ini hari ulang tahunku, tapi terimakasih bu..”. setelah itu ibu pergi ke kamarnya, aku tahu ibu sudah tua dan butuh waktu istirahat.
Sebenarnya Aku selalu ingin membantunya, tapi dia selalu melarangku. Dia bilang aku hanya boleh membantunya jika aku sudah pulang sekolah. aku berjanji akan membuat ibu tidak perlu bekerja sekeras ini lagi. Aku cukup senang dengan ulang tahunku hari ini.
Aku pergi ke tempat tidurku, membaringkan diri untuk segera bermimpi indah tentang hari esok. Tapi aku ingat tadi sore…gadis itu yang sedang berdiri kehujanan, “apa yang sedang dia lakukan?” tanyaku dalam hati. Ada yang aneh dengan gadis itu dia sedang kehujanan, tapi masih tetap saja berdiri di sana. Aku tak ingin berpikir macam-macam tentang itu, aku hanya ingin tidur tenang malam ini.
Pagi itu di sekolah ada berita bahwa ada gadis jepang yang menghilang, katanya gadis itu tinggal di sini, di Indonesia. aku merasa heran “kenapa gadis itu bisa hilang?”.
Seseorang mendekatiku, dia adalah Tedy dan dia berkata “kamu tahu, kalau gadis jepang itu cantik-cantik, kalau aku bisa menemukannya aku akan menjadi pahlawannya”. Aku melihat ke arahnya, tapi aku tidak menghiraukannya, karena apa yang barusan dia katakan tidak lucu!.
Tapi Tedy adalah seorang anak orang kaya satu-satunya yang mau berteman denganku di sekolah ini. Aku berkata “ngomong-ngomong apa penyebab hilangnya gadis itu?” dia melihat ke arahku “tidak tahu sih, itu kan belum tentu benar”. Hmm..orang-orang di sini memang suka bergosip, lagipula itu adalah kejadian yang sudah lama, mengapa baru di di ceritakan sekarang, tentu berita ini aku acuhkan.
Pak guru mengatakan bahwa hari ini akan ada pelajaran tambahan, dan tentu akan pulang sedikit malam. Mendengar hal itu aku langsung menelpon ibuku, menyampaikan kalau hari ini aku akan pulang malam karena ada pelajaran tambahan.
Setelah pelajaran tambahan selesai, Tedy mengajakku pulang bersamanya dengan mobilnya, aku menolaknya. Jangan pikirkan mengapa aku menolaknya, karena pada dasarnya setiap manusia memeliki egonya masing-masing. Aku memetuskan untuk pulang sendiri.
Sampai di prapatan jalan, aku melihat gadis yang kemarin. Aku kemudian berjalan seperti biasanya melewatinya begitu saja. tapi nyatanya dia mengahampiriku “maaf, aku hanya ingin seseorang menemaniku pulang” aku terkejut !, lalu ku lihat sekitar..tak ada orang sama sekali hanya ada aku bersama gadis ini.
Ingin rasanya aku menolaknya, entah mengapa aku pun menemaninya pulang begitu saja. “Aku Moriko, senang berkenalan denganmu” kata gadis itu. sambil berjalan menemaninya pulang aku terkejut kalau dia adalah gadis keturunan jepang “Aku…Andi” jawabku sedikit gugup.
Pikiranku mulai berpikir tentang berita tadi pagi, tentu hal ini membuatku takut. “Aku tak ingin menganggumu, aku hanya perlu teman saja”, katanya. Aku menghentikan langkahku “iya..Tak apa Moriko” jawabku takut setengah terseyum.
Setelah sampai di sebuah rumah kosong yang tak terawat lagi, aku melihat adanya sesuatu yang tidak beres, “Apa Moriko ini adalah gadis hilang tersebut” Pikirku. Tiba-tiba “Baik sampai di sini saja ya Andi, terimakasih sudah menemaniku pulang” Moriko terseyum melihat ke arahku, suaranya sangat lembut, itu membuatku merasa nyaman.
Aku terdiam setelah dia berkata seperti itu, dan aku mengatakan “baiklah..kalau sudah sampai, aku mau pulang dulu”, sahutku. Aku kemudian membalikkan badanku, berjalan dengan pelan seperti biasanya. Aku juga tidak melihat ke belakang lagi.
Sampai di rumah, aku pergi ke terbaring sambil memikirkan gadis itu, maksudku Moriko. Apakah dia hantu? Atau bukan. tapi bagiku dia sangat nyata…
Spoiler for Part2:
Quote:

“Andi..nanti kamu akan kuliah dimana?” Tanya Tedy. Aku sebenarnya belum berpikiran sampai ke sana. Lalu ku jawab dengan pertanyaan lagi “kalau kamu akan di mana ted?,”. dia terlihat sama kebingungannya denganku dengan menjawab “tidak tahu”. Itulah yang terjadi tadi pagi di sekolah.
Sambil berjalan pulang menuju rumah, aku terus memikirkan hal itu. sebenarnya jika ibu belum memiliki uang yang cukup, maka aku akan menunda 1-2tahun untuk mengumpulkan uang. Angain bertiup kencang melewatiku, membuatku teringat dengan Moriko. Gadis yang pernah ku antar pulang waktu itu.
Ku ingin pergi ke tempat rumah kosong tersebut, tapi ada perasaan takut meyelubungi tubuh, lalu ku putuskan tidak pergi.
Sampai di rumah “Bu, apakah hantu itu benar-benar ada?” ibu tak menjawab secara langsung, dia bercerita kalau hantu itu memang ada, mereka hidup di dunia yang berbeda. “sama seperti kamu percaya Tuhan itu ada, maka makhluk yang di sebut hantu itu juga ada”, kata Ibu.
Itulah jawaban yang ku terima dari ibuku, tak ingin bertanya panjang lebar karena aku melihat beliau sudah lelah setelah bekerja seharian. Meskipun begitu, sepanjang malam aku memikirkan Moriko. aku tidak ada rasa takut saat dia mulai berbicara denganku. Suaranya yang lembut membuatku nyaman, tak pernah ada yang begitu lembut berbicara denganku.
Aku penasaran, ya itulah yang kurasakan. Tak sabar menanti hari esok. Bel sekolah telah berbunyi menandakan pulang sekolah sudah tiba. Aku berjalan pulang seperti biasanya, aku ingin pergi ke tempat itu meski banyak keraguan. Tempat dimana aku pernah mengantar Moriko dulu.
Aku berjalan pelan menuju ke sana, ada rasa takut dalam diriku. Setelah sampai di sana, aku berdiri di depan rumah kosong tersebut.tak ada apapun di sana, aku sudah membuang waktu dan terlalu berharap. Saat aku membalikan badanku hendak pulang, tiba-tiba ada suara itu lagi “halo Andi, apa kabar?”. Saat melihat wajah itu..rasa takutku berkurang.
Lalu aku di ajak duduk di bangku taman, aku tak bisa berkata apapun. Entah apa yang harus ku katakan, “sial, aku mendadak menjadi orang orang pendiam sedunia”, kataku dalam hati.
“waktu hidup seseorang yang berharga, telah di sia-siakan banyak orang, Andi apakah kamu tahu kenapa?” kata Moriko. dia melihat ke arahku dengan wajah yang sedih. dalam hati aku ingin mengatakan sesuatu, tetapi aku terdiam seribu bahasa.
Aku pikir dia akan marah karena tidak ku jawab, tapi dia melanjutkan berkata “ orang-orang terlalu sibuk memikirkan dirinya sendiri, sehingga mereka lupa terhadap orang yang paling penting dalam hidup mereka”. aku mulai tergerak untuk berbicara, dia melihat ke arahku lagi, “maaf aku ya Andi, jika kamu tidak mengerti yang barusan ku katakan” aku langsung menjawab “tidak apa, aku senang bisa mendengarmu berbicara”. Aku harap jawabanku tidak membuatnya merasa aneh.
Dia terseyum melihatku, dia lanjut bercerita tentang dirinya. Aku mendengarkannya dengan baik, tidak sebaik aku mendengarkan guru menerangakan pelajaran. Ya, aku rasa dia memang berbeda.
Karena hari yang sudah mulai makin malam, aku putuskan untuk pulang. Moriko berterimakasih padaku. Dengan ini segala ketakutanku telah hilang, dan aku telah menjadi orang gila karena suka pada gadis yang sudah meninggal.
gan, sampai di sini dulu..nanti di lanjutin. tapi tetap mau lihat jumlah peminatnya...
thank for reading

seperti biasa jika tertarik untuk cerita selanjutnya, silakan komentarnya...
supaya ane bisa lanjutin nih cerita.
Spoiler for jika berkenan :


Spoiler for for buka:
cerita yang dulu pernah ane bikin ada di sini juga
belajar bersama hantu
belajar bersama hantu
Diubah oleh frutablend 15-11-2013 21:36
0
4K
Kutip
40
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan