- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
10 kecelakaan pesawat terburuk dalam sejarah penerbangan


TS
polbanget
10 kecelakaan pesawat terburuk dalam sejarah penerbangan
10. Korean Airlines Flight 007 - tahun 1983
Lokasi: Perairan dekat kepulauan Moneron - Uni Sovyet
Korban: 269
Korban selamat: 0
Berada dalam urutan kesepuluh didalam daftar ini sebagai kasus paling rumit untuk dijelaskan dan memiliki potensi sebagai salah satu kecelakaan pesawat terbang paling mematikan dalam sejarah.
Kecelakaan ini termasuk sebagai salah satu hal yang paling menegangkan saat terjadinya "Perang Dingin" antara kedua negara super power Amerika dan Uni Sovyet.
Disebabkan karena kesalahan sistem navigasi pesawat yang terbang dari Anchorage (Alaska) ke Seoul (Korea Selatan) yang menyebabkan arah terbang menyimpang sedikit ke arah Utara yang terjadi tidak lama setelah tinggal landas dan dilanjutkan dalam penerbangan selama lima setengah jam yang membuat arah pesawat menyimpang ke arah negara Uni Sovyet pada waktu itu.
Sebenarnya penyimpangan arah terbang tersebut sudah harus diketahui lebih awal termasuk fakta bahwa arah terbang Boeing 747 yang berada diluar jangkauan komunikasi normal dengan menara di Anchorage. Tapi rekaman suara di kokpit pesawat menunjukkan bahwa kru pesawat tidak sadar bahwa arah terbang mereka menyimpang dan mereka dalam bahaya besar karena melintasi daerah larangan terbang.
KAL-007 ini terbang melintasi semenanjung negara Uni Sovyet dan kembali memasuki wilayah udara internasional dan kembali memasuki wilayah udara Sovyet untuk kedua kalinya. Sehubungan dengan tes rudal Sovyet yang sudah dijadwalkan ditambah adanya pesawat militer Amerika yang terbang dekat wilayah itu membuat kedua pesawat tempur milik Sovyet menjadi ragu akan identitas pesawat sipil ini.
Salah satu komandan pertahanan udara Sovyet memutuskan bahwa pesawat yang diterbangkan ke atas wilayah udara Sovyet adalah bukan pesawat sipil dan harus segera diatasi.
Tanpa menyadari bahaya yang terjadi, pilot KAL-007 memutuskan untuk mendaki ke ketinggian yang lebih tinggi demi menghemat bahan bakar tapi yang terjadi adalah kecepatan pesawat menurun saat pesawat mendaki dari ketinggian 33ribu feet ke 35ribu feet.
Perubahan kecepatan ini diterjemahkan oleh pilot jet tempur Sovyet sebagai manuver untuk menghindar dan dengan seizin atas akhirnya mereka menembakkan rudal Kaliningrad R-8 untuk "mengatasi" KAL 007 saat pesawat ini baru saja meninggalkan wilayah udara Sovyet dan masuk ke wilayah udara internasional untuk kedua kalinya.
Sesaat setelah dihajar rudal Sovyet, KAL-007 yang tidak hancur total sempat mendaki ke ketinggian 38.250 feet dan pilot segera mematikan autopilot dan mengembalikan pesawat ke ketinggian 35000 ft (11000 meter). Pilotpun mengabarkan ke menara di Tokyo untuk turun ke ketinggian 10000 ft sehubungan dengan "kerusakan" pada kontrol elevator.


Pesawat sempat melayang-layang pada ketinggian 16000 feet selama beberapa menit sebelum akhirnya pilot kehilangan kendali dan pesawat mulai kehilangan ketinggian dengan terbang secara spiral sebelum akhirnya jatuh ke laut beserta 269 orang penumpang dan kru pesawat.
9. American Airlines Flight 191 - tahun 1979
Lokasi: O’Hare Airport, Des Plaines, USA
Korban: 273, termasuk 2 orang didalam hanggar
Korban selamat: 0
Kecelakaan pesawat sipil paling mematikan di tanah AS terjadi di sebuah DC-10, sebuah model yang telah memiliki reputasi keamanan yang sangat buruk, meskipun pada umumnya pesawat tipe ini cukup aman. Bermula pada saat maintenance yang terjadi 8 minggu sebelum kecelakaan fatal terjadi, proses pemeliharaan ini ternyata tidak sesuai dengan aturan pemeliharaan dari pabrik pembuat pesawat dan berakibat merusak penyangga mesin pesawat yang menempel di bagian sayap kiri.
Saat mesin pesawat berputar cepat dan berada pada tenaga maksimum saat hendak tinggal landas, pegangan mesin kiri terlepas dan membuat mesin terlempar dan jatuh kembali ke landasan. Saat terlepas, mesin ternyata merobek sebagian besar dari ujung depan sayap kiri, memutuskan rangkaian elektronik di sayap kiri dan merusak sistem hidrolik pesawat yang bertugas untuk mengendalikan beberapa fungsi di sayap seperti slat dan flaps yang sangat penting untuk tinggal landas atau mendarat.
Pilot yang tidak dapat melihat posisi sayap dari kokpit dan juga tidak menyadari kalau mesin terlepas dan kerusakan pada perangkat vital lainnya segera mengambil tindakan untuk membuat pesawat tetap terbang sesuai dengan prosedur untuk kejadian kegagalan mesin saat lepas landas. Tapi sayap kiri yang mengalami kerusakan parah mengalami stall atau kehilangan daya angkat dan pesawat miring ke arah kiri. Hidung pesawat pun turun berada dibawah garis cakrawala dan akhirnya pesawat yang berisi 273 penumpang yang kebanyakan baru selesai liburan ini jatuh terhempas di sebuah lapangan terbuka.
Puing-puing yang terbakar segera berhamburan ke arah tempat parkir mobil gandeng, menghancurkan beberapa mobil gandeng dan sebuah hanggar pesawat tua yang berada didekatnya. Beberapa orang terluka dan 2 orang tewas yang berada dalam hanggar ikut tewas terbakar bersama seluruh penumpang dan kru pesawat naas tersebut.


8. Iran Air Flight 655 - tahun 1988
Lokasi: Teluk Persia
Korban: 290
Korban meninggal: 0
Dalam kejadian lain yang mirip dalam kecelakaan kontroversial yang melibatkan militer, sebuah pesawat Airbus milik Iran ditembak jatuh diatas Teluk Persia selama perang Iran-Irak.
Tak lama setelah terjadi konfrontasi di perairan internasional antara helikopter militer Amerika dan kapal perang Iran, radar kapal induk Amerika USS Vincennes menangkap obyek yang diindikasi sebagai pesawat F-14A Tomcat milik Iran yang terbang ke arah mereka.
Kapal induk ini segera memanggil pesawat misterius ini sebanyak 7 kali di jalur radio militer lalu sebanyak 3 kali panggilan serupa juga dilakukan pada jalur radio sipil. Awak pesawat Airbus ini mengira panggilan tersebut ditujukan kepada pesawat militer lain sehingga tidak mengubris panggilan radio militer Amerika ini.
Karena tidak menjawab panggilan dan ditenggarai pesawat Airbus ini melakukan manuver yang mencurigakan maka USS Vincennes segera meluncurkan 2 rudal SM-2MR surface-to-air missiles yang keduanya langsung mengenai sasaran dan menghancurkan pesawat naas tersebut beserta 290 orang penumpangnya.


7. 1996 Air Africa Crash
Lokasi: Kinshasa, Democratic Republic of the Congo
Korban: kemungkinan 2 di pesawat, antara 225 sampai 348 orang di darat
Korban selamat: kemungkinan 5 orang
Kecelakaan ini adalah kecelakaan pesawat terburuk dalam hitungan korban di darat. Tidak banyak informasi yang didapatkan tentang kecelakaan ini, mungkin karena lokasi dan penggunaan pesawat secara illegal.
Pesawat kargo yang disewa dari Rusia ini kemudian diterbangkan tanpa izin membawa muatan secara berlebihan. Dipercaya, muatan senjata itu diperuntukkan bagi grup militer Angola.
Pesawat yang kelebihan muatan itu berisi penuh bahan bakar dan berusaha untuk tinggal landas. Walaupun tidak mencapai kecepatan yang cukup untuk terbang, pilot tetap berusaha tinggal landas dan malah membuat pesawat kehilangan ketinggian dan jatuh menghantam sebuah pasar yang berada didekatnya.
Pesawat meledak dalam bola api raksasa dan membunuh setidaknya 225 hingga 348 orang yang berada di pasar yang ramai tersebut. Kecelakaan ini juga setidaknya melukai hingga lebih dari 500 orang.

6. Saudia Flight 163 - tahun 1980
Lokasi: Riyadh, Saudi Arabia
Korban: 301
Korban selamat: 0

Enam menit setelah tinggal landas, didalam kokpit pesawat Saudia 163 yang tinggal landas dari Riyadh terdengar bunyi alat peringatan tentang asap di kompartemen kargo.
Para kru menghabiskan lebih dari 4 menit untuk mencari tahu asal asap dan akhirnya memutuskan untuk kembali ke bandar. Api di ruang kargo ini memaksa pilot mematikan mesin tengah dari pesawat Lockheed L-1011-200 TriStar yang mirip dengan DC-10 / MD-11.
Pesawat mendarat dengan selamat tapi tetap terus berjalan secara perlahan di landasan menjauh dari tempat menunggunya kendaraan pemadam kebakaran. Petugas penyelamat yang berhasil mendekati pesawat tidak berani mendekat karena kedua mesin pesawat tetap hidup.
Kedua mesin pesawat akhirnya dimatikan 3 menit 15 detik kemudian dan saat itu tidak ada api terlihat kecuali sekilas tampak berada di belakang pesawat. Walaupun berhenti, pintu pesawat tetap terkunci dari dalam dan membutuhkan waktu 23 menit untuk tim penyelamat untuk membongkar paksa pintu pesawat dari luar. Seketika api membesar dan membakar sebagian badan pesawat.
Otopsi yang dilakukan pada jasad korban menunjukkan bahwa sebenarnya korban yang meninggal ini bukan disebabkan karena terbakar tapi karena sesak nafas menghirup asap yang beracun. Mereka pun diindikasikan sudah meninggal sebelum pintu pesawat berhasil dibuka paksa.
Asal api hingga sekarang tetap menjadi misterius tapi kejadian ini membuat para maskapai perusahaan memperbaiki prosedur keselamatan mereka, pelatihan tambahan bagi para kru dan pabrik pembuat pesawat pun berusaha mengganti lapisan peredam kargo dengan bahan yang tidak mudah terbakar.
5. Iran Ilyushin Il-76 Crash - tahun 2003
Lokasi: Kerman, Iran
Korban: 302
Korban selamat: 0

Tidak banyak informasi yang didapat untuk kecelakaan yang menimpa anggota keamanan Garda Revolusi Iran Korps Angkatan Udara ini.
Laporan resmi mengatakan cuaca buruk dan angin kencang terjadi di wilayah tempat terjadinya kecelakaan ini. Saksi mata mengaku mendengar ledakan keras di langit saat terjadi kecelakaan.
Lokasi: Perairan dekat kepulauan Moneron - Uni Sovyet
Korban: 269
Korban selamat: 0
Spoiler for KAL 007:
Berada dalam urutan kesepuluh didalam daftar ini sebagai kasus paling rumit untuk dijelaskan dan memiliki potensi sebagai salah satu kecelakaan pesawat terbang paling mematikan dalam sejarah.
Kecelakaan ini termasuk sebagai salah satu hal yang paling menegangkan saat terjadinya "Perang Dingin" antara kedua negara super power Amerika dan Uni Sovyet.
Disebabkan karena kesalahan sistem navigasi pesawat yang terbang dari Anchorage (Alaska) ke Seoul (Korea Selatan) yang menyebabkan arah terbang menyimpang sedikit ke arah Utara yang terjadi tidak lama setelah tinggal landas dan dilanjutkan dalam penerbangan selama lima setengah jam yang membuat arah pesawat menyimpang ke arah negara Uni Sovyet pada waktu itu.
Sebenarnya penyimpangan arah terbang tersebut sudah harus diketahui lebih awal termasuk fakta bahwa arah terbang Boeing 747 yang berada diluar jangkauan komunikasi normal dengan menara di Anchorage. Tapi rekaman suara di kokpit pesawat menunjukkan bahwa kru pesawat tidak sadar bahwa arah terbang mereka menyimpang dan mereka dalam bahaya besar karena melintasi daerah larangan terbang.
KAL-007 ini terbang melintasi semenanjung negara Uni Sovyet dan kembali memasuki wilayah udara internasional dan kembali memasuki wilayah udara Sovyet untuk kedua kalinya. Sehubungan dengan tes rudal Sovyet yang sudah dijadwalkan ditambah adanya pesawat militer Amerika yang terbang dekat wilayah itu membuat kedua pesawat tempur milik Sovyet menjadi ragu akan identitas pesawat sipil ini.
Salah satu komandan pertahanan udara Sovyet memutuskan bahwa pesawat yang diterbangkan ke atas wilayah udara Sovyet adalah bukan pesawat sipil dan harus segera diatasi.
Tanpa menyadari bahaya yang terjadi, pilot KAL-007 memutuskan untuk mendaki ke ketinggian yang lebih tinggi demi menghemat bahan bakar tapi yang terjadi adalah kecepatan pesawat menurun saat pesawat mendaki dari ketinggian 33ribu feet ke 35ribu feet.
Perubahan kecepatan ini diterjemahkan oleh pilot jet tempur Sovyet sebagai manuver untuk menghindar dan dengan seizin atas akhirnya mereka menembakkan rudal Kaliningrad R-8 untuk "mengatasi" KAL 007 saat pesawat ini baru saja meninggalkan wilayah udara Sovyet dan masuk ke wilayah udara internasional untuk kedua kalinya.
Sesaat setelah dihajar rudal Sovyet, KAL-007 yang tidak hancur total sempat mendaki ke ketinggian 38.250 feet dan pilot segera mematikan autopilot dan mengembalikan pesawat ke ketinggian 35000 ft (11000 meter). Pilotpun mengabarkan ke menara di Tokyo untuk turun ke ketinggian 10000 ft sehubungan dengan "kerusakan" pada kontrol elevator.

Pesawat sempat melayang-layang pada ketinggian 16000 feet selama beberapa menit sebelum akhirnya pilot kehilangan kendali dan pesawat mulai kehilangan ketinggian dengan terbang secara spiral sebelum akhirnya jatuh ke laut beserta 269 orang penumpang dan kru pesawat.
9. American Airlines Flight 191 - tahun 1979
Lokasi: O’Hare Airport, Des Plaines, USA
Korban: 273, termasuk 2 orang didalam hanggar
Korban selamat: 0
Spoiler for AA Flight 191:
Kecelakaan pesawat sipil paling mematikan di tanah AS terjadi di sebuah DC-10, sebuah model yang telah memiliki reputasi keamanan yang sangat buruk, meskipun pada umumnya pesawat tipe ini cukup aman. Bermula pada saat maintenance yang terjadi 8 minggu sebelum kecelakaan fatal terjadi, proses pemeliharaan ini ternyata tidak sesuai dengan aturan pemeliharaan dari pabrik pembuat pesawat dan berakibat merusak penyangga mesin pesawat yang menempel di bagian sayap kiri.
Saat mesin pesawat berputar cepat dan berada pada tenaga maksimum saat hendak tinggal landas, pegangan mesin kiri terlepas dan membuat mesin terlempar dan jatuh kembali ke landasan. Saat terlepas, mesin ternyata merobek sebagian besar dari ujung depan sayap kiri, memutuskan rangkaian elektronik di sayap kiri dan merusak sistem hidrolik pesawat yang bertugas untuk mengendalikan beberapa fungsi di sayap seperti slat dan flaps yang sangat penting untuk tinggal landas atau mendarat.
Pilot yang tidak dapat melihat posisi sayap dari kokpit dan juga tidak menyadari kalau mesin terlepas dan kerusakan pada perangkat vital lainnya segera mengambil tindakan untuk membuat pesawat tetap terbang sesuai dengan prosedur untuk kejadian kegagalan mesin saat lepas landas. Tapi sayap kiri yang mengalami kerusakan parah mengalami stall atau kehilangan daya angkat dan pesawat miring ke arah kiri. Hidung pesawat pun turun berada dibawah garis cakrawala dan akhirnya pesawat yang berisi 273 penumpang yang kebanyakan baru selesai liburan ini jatuh terhempas di sebuah lapangan terbuka.
Puing-puing yang terbakar segera berhamburan ke arah tempat parkir mobil gandeng, menghancurkan beberapa mobil gandeng dan sebuah hanggar pesawat tua yang berada didekatnya. Beberapa orang terluka dan 2 orang tewas yang berada dalam hanggar ikut tewas terbakar bersama seluruh penumpang dan kru pesawat naas tersebut.


8. Iran Air Flight 655 - tahun 1988
Lokasi: Teluk Persia
Korban: 290
Korban meninggal: 0
Spoiler for Iran Air Flight 655:
Dalam kejadian lain yang mirip dalam kecelakaan kontroversial yang melibatkan militer, sebuah pesawat Airbus milik Iran ditembak jatuh diatas Teluk Persia selama perang Iran-Irak.
Tak lama setelah terjadi konfrontasi di perairan internasional antara helikopter militer Amerika dan kapal perang Iran, radar kapal induk Amerika USS Vincennes menangkap obyek yang diindikasi sebagai pesawat F-14A Tomcat milik Iran yang terbang ke arah mereka.
Kapal induk ini segera memanggil pesawat misterius ini sebanyak 7 kali di jalur radio militer lalu sebanyak 3 kali panggilan serupa juga dilakukan pada jalur radio sipil. Awak pesawat Airbus ini mengira panggilan tersebut ditujukan kepada pesawat militer lain sehingga tidak mengubris panggilan radio militer Amerika ini.
Karena tidak menjawab panggilan dan ditenggarai pesawat Airbus ini melakukan manuver yang mencurigakan maka USS Vincennes segera meluncurkan 2 rudal SM-2MR surface-to-air missiles yang keduanya langsung mengenai sasaran dan menghancurkan pesawat naas tersebut beserta 290 orang penumpangnya.


7. 1996 Air Africa Crash
Lokasi: Kinshasa, Democratic Republic of the Congo
Korban: kemungkinan 2 di pesawat, antara 225 sampai 348 orang di darat
Korban selamat: kemungkinan 5 orang
Spoiler for Air Africa:
Kecelakaan ini adalah kecelakaan pesawat terburuk dalam hitungan korban di darat. Tidak banyak informasi yang didapatkan tentang kecelakaan ini, mungkin karena lokasi dan penggunaan pesawat secara illegal.
Pesawat kargo yang disewa dari Rusia ini kemudian diterbangkan tanpa izin membawa muatan secara berlebihan. Dipercaya, muatan senjata itu diperuntukkan bagi grup militer Angola.
Pesawat yang kelebihan muatan itu berisi penuh bahan bakar dan berusaha untuk tinggal landas. Walaupun tidak mencapai kecepatan yang cukup untuk terbang, pilot tetap berusaha tinggal landas dan malah membuat pesawat kehilangan ketinggian dan jatuh menghantam sebuah pasar yang berada didekatnya.
Pesawat meledak dalam bola api raksasa dan membunuh setidaknya 225 hingga 348 orang yang berada di pasar yang ramai tersebut. Kecelakaan ini juga setidaknya melukai hingga lebih dari 500 orang.

6. Saudia Flight 163 - tahun 1980
Lokasi: Riyadh, Saudi Arabia
Korban: 301
Korban selamat: 0
Spoiler for Saudi 163:

Enam menit setelah tinggal landas, didalam kokpit pesawat Saudia 163 yang tinggal landas dari Riyadh terdengar bunyi alat peringatan tentang asap di kompartemen kargo.
Para kru menghabiskan lebih dari 4 menit untuk mencari tahu asal asap dan akhirnya memutuskan untuk kembali ke bandar. Api di ruang kargo ini memaksa pilot mematikan mesin tengah dari pesawat Lockheed L-1011-200 TriStar yang mirip dengan DC-10 / MD-11.
Pesawat mendarat dengan selamat tapi tetap terus berjalan secara perlahan di landasan menjauh dari tempat menunggunya kendaraan pemadam kebakaran. Petugas penyelamat yang berhasil mendekati pesawat tidak berani mendekat karena kedua mesin pesawat tetap hidup.
Kedua mesin pesawat akhirnya dimatikan 3 menit 15 detik kemudian dan saat itu tidak ada api terlihat kecuali sekilas tampak berada di belakang pesawat. Walaupun berhenti, pintu pesawat tetap terkunci dari dalam dan membutuhkan waktu 23 menit untuk tim penyelamat untuk membongkar paksa pintu pesawat dari luar. Seketika api membesar dan membakar sebagian badan pesawat.
Otopsi yang dilakukan pada jasad korban menunjukkan bahwa sebenarnya korban yang meninggal ini bukan disebabkan karena terbakar tapi karena sesak nafas menghirup asap yang beracun. Mereka pun diindikasikan sudah meninggal sebelum pintu pesawat berhasil dibuka paksa.
Asal api hingga sekarang tetap menjadi misterius tapi kejadian ini membuat para maskapai perusahaan memperbaiki prosedur keselamatan mereka, pelatihan tambahan bagi para kru dan pabrik pembuat pesawat pun berusaha mengganti lapisan peredam kargo dengan bahan yang tidak mudah terbakar.
5. Iran Ilyushin Il-76 Crash - tahun 2003
Lokasi: Kerman, Iran
Korban: 302
Korban selamat: 0
Spoiler for Ilyushin:

Tidak banyak informasi yang didapat untuk kecelakaan yang menimpa anggota keamanan Garda Revolusi Iran Korps Angkatan Udara ini.
Laporan resmi mengatakan cuaca buruk dan angin kencang terjadi di wilayah tempat terjadinya kecelakaan ini. Saksi mata mengaku mendengar ledakan keras di langit saat terjadi kecelakaan.
0
3K
Kutip
6
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan