Saya adalah pelanggan “unlimited internet” Smartfren sejak Januari 2013 dengan tagihan tetap sebesar Rp. 250.000/bulan (belum termasuk pajak dan bea meterai) yang dibayarkan secara autodebet pada kartu kredit saya. Sejak Januari hingga Agustus, tagihan berjalan normal dan tidak ada masalah. Permasalahan muncul saat saya menerima laporan tagihan periode pemakaian 01 September-30 September 2013 yang menjelaskan adanya biaya pemakaian membengkak hingga Rp. 612.048 (sudah termasuk pajak dan bea materai) dengan perincian yang aneh dan mencurigakan, seperti biaya internet unlimited yang berubah menjadi Rp.150.000, adjust before billing Rp. 403.225, dan total tagihan setelah ditambahkan dengan PPN 10% dan bea meterai adalah Rp. 612.048.

Jelas ini sangat aneh dan mencurigakan karena paket langganan yang saya ambil adalah unlimited dengan tagihan konstan. Karena aneh dan curiga, saya menghubungi call center Smartfren dan dijawab agar saya mendatangi gallery Smartfren di Kelapa Gading Ruko Boulevard Raya blok L A4 no: 05, akhirnya saya datangi dan ditemui oleh Andri. Atas saran Andri, saya diminta untuk menutup saja dulu paket langganan dan membayar abonemen bulan Oktober, menurut Andri layanan paket internet pada 18 September 2013 sudah habis dan sudah tidak dapat dipakai lagi, namun saya masih harus membayar tagihan bulan selanjutnya karena pembayaran saya menggunakan kartu kredit, padahal saya berlangganan tiap bulan unlimited internet, bagaimana mungkin paket internet bisa habis?

Saya sangat kecewa sekali dan menyayangkan buruknya pelayanan Smartfren karena tidak dapat menjelaskan data tagihan saya dan menurut petugas gallery, saya akan dihubungi dan dijelaskan langsung oleh petugas pusat smartfren. Hingga saat ini saya tidak pernah mendapat telpon dan penjelasan apapun dari smartfren tentang tagihan tidak wajar dan mencurigakan tersebut.

Saya sudah menghubungi beberapa kali, selalu disarankan untuk menunggu dan menunggu. Lebih mengecewakan lagi, nomor HP smartfren saya tiba-tiba diblokir dan tidak dapat digunakan, padahal nomor itu adalah nomor yang akan saya gunakan untuk dihubungi oleh petugas pusat smartfren. Saya pun harus mendatangi lagi, gallery smartfren di Kelapa Gading untuk membuka kembali no telp saya dan sampai surat ini dibuat, no telp tersebut belum bisa aktif lagi. Sungguh melelahkan dan mengecewakan.

Melalui surat ini, saya berharap niat baik smarfren untuk menjelaskan tentang persoalan yang sangat merugikan saya sebagai konsumen, dan saya khawatir persoalan ini juga terjadi pada orang lain, khususnya mereka yang menggunakan pembayarannya dengan autodebet. Saya khawatir ini adalah modus penipuan dan pencurian uang pelanggan yang dilakukan secara sistematis oleh beberapa pihak yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Saya meminta pihak smartfren segera menjelaskan dan mempertanggungjawabkan atas tagihan yang aneh dan mencurigakan. Jika pihak smartfren tidak menanggapi dengan baik dan bartanggung jawab atas keluhan pelanggan ini, maka saya akan menempuh jalur hukum yang semestinya.

Jakarta 2 november 2013
Dengan Hormat,

Yogi G. Gunawan