- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Ini profil 40 pemain yang diumumkan Indra Sjafrie untuk TC Jangka Panjang Timnas U-19


TS
ASQAL90
Ini profil 40 pemain yang diumumkan Indra Sjafrie untuk TC Jangka Panjang Timnas U-19
Spoiler for Beritanya:

Jakarta - Tim nasional Indonesia U-19 akan menjalani TC (training center, atau pemusatan latihan) jangka panjang. Pelatih Indra Sjafri telah mengumumkan 40 nama pemain yang akan mengikuti TC ini.
TC jangka panjang ini akan terbagi ke dalam tiga tahap, yakni fase general, specific, dan pre-competition. Salah satu yang digenjot adalah fisik pemain dan menggelar banyak ujicoba baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Sebanyak 40 pemain akan mengikuti TC tahap pertama, 9 November 2013 hingga 9 November 2014. TC ini akan dilangsungkan di Kota Batu, Jawa Timur.
Berikut nama-nama pemain yang dipanggil pelatih Indra Sjafri (Nama dan Asal Daerah):
1. Ravi Murdianto (Grobogan)
2. Dikri Yusron Afafa (Bandung)
3. Rully Desrian (Padang)
4. Awan Setho Raharjo (Semarang)
5. Febly Gushendra (Padang)
6. Muhamad Sahrul Kurniawan (Ngawi)
7. Putu Gede Juni Antara (Denpasar)
8. Hansamu Yama Pranata (Mojokerto)
9. Rudolof Yanto Basna (Jayapura)
10. Muhammad Fatchu Rochman (Pasuruan)
11. Dimas Sumantri (Deli Serdang)
12. Mahdi Fahri Albaar (Ternate)
13. Bagas Adi Nugraha (Yogyakarta)
14. Irfandi Zein Alzubaeidy (Tulehu)
15. Muchamad Junda Irawan (Malang)
16. Muhammad Hargianto (Tangerang)
17. Dio Permana (Malang)
18. Alqomar Tehupelasury (Tulehu)
19. Ryuji Utomo Prabowo (Jakarta)
20. Zulfiandi (Bireun)
21. Paulo Oktavianus Sitanggang (Medan)
22. Evan Dimas Darmono (Surabaya)
23. Hendra Sandi Gunawan (Banda Aceh)
24. Untung Wibowo (Palembang)
25. Vicky Melano (Bekasi)
26. Yabes Roni Malaifani (Alor)
27. Dinan Yahdian Javier (Yogyakarta)
28. Ilham Udin Armaiyn (Ternate)
29. Miftahul Hamdi (Banda Aceh)
30. Maldini (Mamuju)
31. Muchlis Hadi Ning Syaifulloh (Mojokerto)
32. Septian David Maulana (Semarang)
33. Muhammad Dimas Drajad (Gresik)
34. Angga Febriyanto Putra (Surabaya)
35. Reza Fahlevi Maldini Sitorus (Medan)
36. Terens Owang Puhiri (Papua)
37. Eriyanto (Sukabumi)
38. Dalmiansyah (Lampung)
39. Ichsan Kurniawan (Palembang)
40. Rosad Setiawan (Padang)
sumber: [url]http://sport.detik..com/sepakbola/read/2013/11/03/135434/2402612/76/indra-sjafri-umumkan-40-pemain-untuk-tc-jangka-panjang-tahap-pertama[/url]
nah post yang diatas itu cuman copas dari detik..com, tapi disini ane mau bahas soal masing2 profil 40 pemain yang sudah dipilih oleh pelatih timnas u-19 Indra Sjafrie.
cekidot gan,
Ini profil 40 pemain yang diumumkan Indra Sjafrie untuk TC Jangka Panjang Timnas U-19
kita mulai sesuai urutan ya,
1. Ravi Murdianto (Grobogan)
Spoiler for Profil:

Nama Lengkap : Ravi Murdianto
Alias: Ravi
Tempat Lahir: Grobogan, Jawa tengah
Tanggal Lahir: 13 Maret 1995
Zodiac : Pisces
Kebangsaan: Indonesia
Posisi Kiper
Tinggi: 183 cm
Berat: 82 Kg
Ayah: Heri Supriyanto
Ibu: Murminah
Spoiler for Biografi:
Biografi Ravi Murdianto lahir di Grobogan, Jawa Tengah pada 13 Maret 1995 merupakan putra pasangan Heri Supriyanto dan Murminah. Kecintaanya pada dunia sepak bola sudah terlihat sejak masih belia. Ravi mulai mendalami Sepak Bola dengan belajar di Sekolah Sepak Bola (SSB) Putra Bersemi Grobogan. Kemudian ia mangasah keahliannya di Sekolah Sepak Bola (SSB) Tugu Muda Semarang. Potensinya yang menonjol mengantarkannya masuk Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pelajar (PPLP) Jateng atau sering disebut Diklat Salatiga. Dua tahun berselang, Ravi ditarik untuk berlatih di Diklat Ragunan. Ravi dipercaya sebagai kiper utama Timnas U-17 dan U-18. Di bawah bendera Timnas U-17, dia mengantarkan Indonesia menjuarai turnamen pelajar di Hong Kong. Di Timnas U-18, ia ikut membawa Merah Putih meraih peringkat kelima turnamen pelajar di Iran. Ravi memiliki insting dan kecekatan di bawah mistar gawang. Tak heran, Pelatih Timnas U-19 Indra Sjafri selalu mempercayainya sebagai kiper utama. Sebelum membela timnas, dia berkostum Perserang Serang yang berlaga di Divisi I. Saat masih meniti ilmu di SSB Tugu Muda, ada pengalamannya yang tak terlupakan. Suatu senja, pulang dari berlatih di Lapangan Sidodadi, dia harus berjalan dari Penggaron hingga Tegowanu, Grobogan. Lulusan SMA Ragunan itu berjalan sendirian pulang ke rumahnya yang berjarak sekitar 20 kilometer lanataran sudah terlalu malam dan tidak ada lagi bis yang lewat. Karena dia tak kunjung sampai di rumah, kedua orang tuanya panik, mereka datang ke Lapangan Sidodadi, bertanya kepada para pelatih, tetapi tak seorang pun tahu. Kegelisahan Heri Supriyanto dan Murminah sirna setelah mengetahui sang putra kesayangan telah sampai di rumah di Jalan Tegowanu Kulon RT10 RW 1, Grobogan. Tahun 2013 Ravi dan garuda muda lainnya sukses mengantarkan Timnas Indonesia U-19 menjadi juara di Piala AFF U-19 lewat drama adu penalti yang sangat dramatis. Tak lama setelah menjuarai piala AFC U-19, Ravi murdianto kembali memperkuat Timnas U-19 dalam ajang Piala Asia (Piala AFC) U-19. Laga perdana mereka melawan laos, berakhir dengan kemenangan telak 4-0. Dalam laga kualifikasi piala Asia U-19 berikutnya melawan Korea Selatan, Ravi Murdianto bermain sangat baik, meski kebobolan dua kali, namun banyak bola yang mengarah ke gawangnya ia tepis. Ravi Murdianto juga melakuakan penyelamatan gemilang yang sangat berani, hingga ia harus cedera, namun tetap melanjutkan laga hingga usai. Dalam Laga itu, Timnas U-19 mengalahkan juara bertahan Piala Asia 11 kali, Korea Selatan dengan skor 3-2, membuat Timnas U-19 menjadi Juara Group G Kualifikasi U-19 dan mengantarkan Timnas U-19 ke Piala Asia U-19 2014 Oktober mendatang di Myanmar.
Read more at http://uniqpost.com/profil/ravi-murdianto/
Read more at http://uniqpost.com/profil/ravi-murdianto/
2. Dikri Yusron Afafa (Bandung)
Spoiler for Profil:

PROFIL
Nama : Dikri Yusron Afafa
Tempat Tanggal Lahir : Ciamis, Minggu, 08 Januari 1995
Posisi : Penjaga Gawang
Nomer Punggung: 18
Klub Sebelumnya : Deportivo Indonesia
Sekarang Bergabung ke PERSIB
3. Rully Desrian (Padang)
Spoiler for Profil:

Informasi sementara
posisi Goal keeper
4. Awan Setho Raharjo (Semarang)
Spoiler for Profil:

Nama Lengkap : Awan Setho Raharjo,
Tempat, tgl lahir: 20 Maret 1997, : Semarang, Jateng,
Asal klub: Deportivo Indonesia,
Tinggi badan : 175 cm
Posisi : GK
Spoiler for story 1:
SMPN 4 SEMARANG menjadi salah satu unggulan pada Lipio tahun ini. Skuad besutan Ahmad Wiryo ini dihuni beberapa pemain berkualitas di masing-masing lini. Salah satunya adalah Awan Seto Raharjo, kiper muda berbakat di Asia.
Baru kelas 3 SMP, tongkrongannya menjulang dengan tinggi 173 cm. Ia pun cukup kenyang mengikuti berbagai turnamen baik nasional maupun regional. Dari mulai O2SN (Olimpiade Olahraga Siswa Nasional), sampai memperkuat Indonesia di APSSO (Asean Primary School Sport Olympiad).
Awan Seto Raharjo bersama rekannya di timnas U-15 baru saja meraih gelar juara pada Piala Pelajar Asia 2011 (Asian Student Cup Football Tournament) di Thailand.
Timnas U-15 sukses menjadi juara setelah di babak final mampu mengalahkan tuan rumah Thailand dengan skor akhir 2-1. Bahkan Awan cs mampu unggul 2-0 terlebih dahulu sebelum diperpendek selisih golnya oleh lawan.
Pemain SSB Persisac ini juga sempat berlaga di Danone Nations Cup dan meraih peringkat keenam. Ia juga mencetak gol ke gawang Italia pada ajang yang digelar di Afsel, November 2010.
Bagi Achmad Wiryo, dengan adanya Awan di bawah mistar, pertahanan tim asuhannya bakal lebih solid. Selain Awan, SMPN 4 juga diperkuat striker Dwi Chandra yang sama-sama bergabung di timnas U-15
Spoiler for Story 2:
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Rasa gembira tak bisa disembunyikan kiper asal Semarang, Awan Setho Raharjo. Namanya masuk dalam daftar 23 pemain Timnas U-19 yang akan tampil di babak kualifikasi Piala AFC, 8-12 Oktober mendatang.
"Masuk line up saja saya sudah sangat gembira," ungkap Awan kepada Tribun Jateng, Senin (7/10/2013).
Awan sebelumnya juga masuk seleksi Timnas U-19 yang akhirnya keluar sebagai juara Piala AFF. Hanya saja karena saat itu hanya dua kiper yang masuk daftar, Awan tidak masuk dalam tim.
Dari sisi kemampuan ia disebut-sebut tidak kalah dari kiper Ravi Murdianto dan Rully Desrian. Hanya saja, usia Awan masih terlalu muda.
Lahir 20 Maret 1997 (16 tahun), ia bahkan menjadi pemain termuda di skuad Timnas U-19.
Laga perdana Timnas U-19 di Piala AFC akan dilangsungkan pada 8 Oktober melawan Laos. Selanjutnya mereka akan bertemu Filiphina dan terakhir Korea Selatan.
http://jateng.tribunnews.com/2013/10...imnas-afc-u-19
5. Febly Gushendra (Padang)
Spoiler for Profil:

Informasi sementara
Posisi : Defender
Klub : Diklat Ragunan
Spoiler for Story:
Febly Gushendra nama pemberian orang tuanya. Ia menekuni sepak bola sejak kelas 5 SDN nomor 63 Surabayo, Lubuk Basung, kabupaten Agam, pada SSB Tunas Harapan Lubuk Basung.
Remaja kelahiran Muaro Kiawai, Pasaman Barat,24 Februari 1995 itu mengawali karir sepak bola dari lapangan sawah di Lubuk Basung. Kini tercatat sebagai pemain Tim Nasional U-19 Tahun.
Febly, menurut orang tuanya, Gusrimal Elja, sejak kecilnya sudah gila bola. Tidak jarang ia kena marah karena memecahkan kaca jendela rumah orang tuanya akibat tendangan bolanya. Ia pun tidur dengan memeluk bola. Di kamarnya terdapat bola berbagai ukuran, sejak dari bola tenis, sampai bola plastik seukuran kepala orang dewasa.
Di SDN 63 Surabayo, ia pun dikenal berkat kegilaannya pada bola. Pada usia 11 tahun, kala itu masih duduk di kelas 5 SD, ia pun bergabung dengan rekan-rekan lainnya sebagai siswa Sekolah Sepak Bola (SSB) Tunas harapan, pimpinan Benny Sastra, S.Pd. Kala itu SSB tersebut bermarkas di lapangan hijau Surau Kariang, Lubuk Basung.
Menurut Benny Sastra, Febly merupakan pemain belakang yang handal. Ia berani, dan kemampuannya di atas rata-rata teman-temannya. Makanya, ia selalu dipercaya sebagai pengawal pertahanan Tunas Harapan dalam setiap laga yang dilakoni SSB tersebut.
Febly sebagai pemain belakang nomor punggung 3 telah banyak mengikuti pertandingan bersama Tunas Harapan. Antara lain, juara 1 U-13 tahun 2008 Piala Yamaha Sumbar. Kemudian terpilih memperkuat Timnas U-13 tingkat Asean yang berlaga Vietnam tahun 2008. Juara II Piala Nike (MPUC) di Bukittinggi tahun 2010. Juara 1 LPI SMP tingkat Agam tahun 2010. Masuk peringkat delapan besar LPI Sumbar 2010 (SMPN 3 Lubuk Basung). Juara II U-15 tingkat Sumbat 2011 (Pengcab PSSI Padang). Juara 1 LPI Kota Padang dan Juara 1 LPI Sumbar tahun 2011. Pemain Timnas usia 18 tahun 2012 melawan Iran. Ia ikut memperkuat Timnas usia 19 tahun pada Piala AFF tahun 2013. Tangga juara yang diraih, pasca mengungguli Vietnam melalui adu penalti, merupakan kenangan manis bagi Febly.
Selanjutnya, insya-Allah ia akan memperkuat Timas ke kejuaraan Piala AFC, yang berlaga melawan Laos, Filipina, dan Korea, mulai Selasa, 8 Oktober 2013 di Sidoardjo.
Ia kini menjadi idola pesepakbola remaja Kabupaten Agam. bahkan, ia menjadi kebanggaan dan inspirasi, yang diharapkan kian memotivasi pembinaan dan pengembangan persepakbolaan di Kabupaten Agam ke depan.
Febly Gushendra terpilih sebagai pemain sepak bola bergabung dengan Tim Nasional Usia 19 tahun, melalui seleksi ketat. Semangatnya kian menggebu untuk berkarir di sepak bola berkat dukungan kedua orang tuanya, Gusrimal Elja dan Hendra Yanti, serta dukungan dari pelatihnya di Tunas Harapan, Benny Sastra dan kawan-kawan.
Berkat kegigihan Febly si suppor dari berbagai kalangan, Febly anak kedua dari tiga bersaudara semua laki-laki, lulus seleksi dan dapat menamatkan pendidikannya di SMA Ragunan. Setamat SMPN 3 Lubuk Basung, Febly sempat melanjutkan pendidikan di salah satu SMAN di Padang, sekaligus menjadi atlet binaan PPLP Sumbar. Setahun kemudian ia hijrah ke PPLP Ragunan. Ia menamatkan pendidikan di SMAN Ragunan tahun ini.
Ketika mendapat kesempatan pulang kampung, Febly, Rabu (25/9) menyempatkan diri hadir latihan bersama SSB Tunas Harapan, untuk memotivasi adik- adik “bolanya” di lapangan SMP 1 Lubuk Basung.
Satu langkah maju bagi Febly, termasuk pemain Timnas lainnya, pihak PSSI akan memberikan beasiswa untuk kuliah di salah satu perguruan tinggi yang sudah ada kerja samanya dengan PSSI.
Remaja kelahiran Muaro Kiawai, Pasaman Barat,24 Februari 1995 itu mengawali karir sepak bola dari lapangan sawah di Lubuk Basung. Kini tercatat sebagai pemain Tim Nasional U-19 Tahun.
Febly, menurut orang tuanya, Gusrimal Elja, sejak kecilnya sudah gila bola. Tidak jarang ia kena marah karena memecahkan kaca jendela rumah orang tuanya akibat tendangan bolanya. Ia pun tidur dengan memeluk bola. Di kamarnya terdapat bola berbagai ukuran, sejak dari bola tenis, sampai bola plastik seukuran kepala orang dewasa.
Di SDN 63 Surabayo, ia pun dikenal berkat kegilaannya pada bola. Pada usia 11 tahun, kala itu masih duduk di kelas 5 SD, ia pun bergabung dengan rekan-rekan lainnya sebagai siswa Sekolah Sepak Bola (SSB) Tunas harapan, pimpinan Benny Sastra, S.Pd. Kala itu SSB tersebut bermarkas di lapangan hijau Surau Kariang, Lubuk Basung.
Menurut Benny Sastra, Febly merupakan pemain belakang yang handal. Ia berani, dan kemampuannya di atas rata-rata teman-temannya. Makanya, ia selalu dipercaya sebagai pengawal pertahanan Tunas Harapan dalam setiap laga yang dilakoni SSB tersebut.
Febly sebagai pemain belakang nomor punggung 3 telah banyak mengikuti pertandingan bersama Tunas Harapan. Antara lain, juara 1 U-13 tahun 2008 Piala Yamaha Sumbar. Kemudian terpilih memperkuat Timnas U-13 tingkat Asean yang berlaga Vietnam tahun 2008. Juara II Piala Nike (MPUC) di Bukittinggi tahun 2010. Juara 1 LPI SMP tingkat Agam tahun 2010. Masuk peringkat delapan besar LPI Sumbar 2010 (SMPN 3 Lubuk Basung). Juara II U-15 tingkat Sumbat 2011 (Pengcab PSSI Padang). Juara 1 LPI Kota Padang dan Juara 1 LPI Sumbar tahun 2011. Pemain Timnas usia 18 tahun 2012 melawan Iran. Ia ikut memperkuat Timnas usia 19 tahun pada Piala AFF tahun 2013. Tangga juara yang diraih, pasca mengungguli Vietnam melalui adu penalti, merupakan kenangan manis bagi Febly.
Selanjutnya, insya-Allah ia akan memperkuat Timas ke kejuaraan Piala AFC, yang berlaga melawan Laos, Filipina, dan Korea, mulai Selasa, 8 Oktober 2013 di Sidoardjo.
Ia kini menjadi idola pesepakbola remaja Kabupaten Agam. bahkan, ia menjadi kebanggaan dan inspirasi, yang diharapkan kian memotivasi pembinaan dan pengembangan persepakbolaan di Kabupaten Agam ke depan.
Febly Gushendra terpilih sebagai pemain sepak bola bergabung dengan Tim Nasional Usia 19 tahun, melalui seleksi ketat. Semangatnya kian menggebu untuk berkarir di sepak bola berkat dukungan kedua orang tuanya, Gusrimal Elja dan Hendra Yanti, serta dukungan dari pelatihnya di Tunas Harapan, Benny Sastra dan kawan-kawan.
Berkat kegigihan Febly si suppor dari berbagai kalangan, Febly anak kedua dari tiga bersaudara semua laki-laki, lulus seleksi dan dapat menamatkan pendidikannya di SMA Ragunan. Setamat SMPN 3 Lubuk Basung, Febly sempat melanjutkan pendidikan di salah satu SMAN di Padang, sekaligus menjadi atlet binaan PPLP Sumbar. Setahun kemudian ia hijrah ke PPLP Ragunan. Ia menamatkan pendidikan di SMAN Ragunan tahun ini.
Ketika mendapat kesempatan pulang kampung, Febly, Rabu (25/9) menyempatkan diri hadir latihan bersama SSB Tunas Harapan, untuk memotivasi adik- adik “bolanya” di lapangan SMP 1 Lubuk Basung.
Satu langkah maju bagi Febly, termasuk pemain Timnas lainnya, pihak PSSI akan memberikan beasiswa untuk kuliah di salah satu perguruan tinggi yang sudah ada kerja samanya dengan PSSI.
6. Muhamad Sahrul Kurniawan (Ngawi)
Spoiler for Profil:

Nama lengkap :Muhamad Sahrul Kurniawan
Tanggal lahir : 5 Juni 1995 (umur 18)
Tinggi : 1.63 m (5 ft 4 in)
Posisi bermain : Gelandang
Informasi klub
Klub saat ini Persinga Ngawi
orang tua
Nama Ayah : Nyartomo
Nama Ibu : Pariyem
Pendidikan
TK Al-Qur’an tahun 2001 di Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat.
SDN 1 Jogorogo tahun 2002-2007.
MTsN 1 Jogorogo tahun 2007-2010
SMAN 1 Jogorogo tahun 2010-2013
Karir
Spoiler for Karir:
Muhamad Sahrul Kurniawan adalah anak dari empat bersaudara yang menjadi pemain sepak bola sejak duduk di bangku TK Al-Qur’an (Getar) sekitar tahun 2001 di wilayah Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat.
Setahun kemudian, karena kondisi sebagai pekerja serabutan di kota besar sepi Nyartomo ayahnya memutuskan pulang kampung ke Jogorogo-Ngawi, meski demikian tanggung jawabnya sebagai ayah dari empat anak tidak menyurutkan untuk kembali bekerja sebagai buruh tani di kampungnya.
Selanjutnya beber Nyartomo, ketika putra bungsunya tersebut menginjak kelas V di SDN 1 Jogorogo minat akan bola terus berkobar dengan modal nekat dia masukan ke Sekolah Sepak Bola (SSB) di Jogorogo dibawah asuhan pelatih Surawan. Awal di SSB inilah Syahrul terus mengembangkan bakat yang dimilikinya tidak pelak beberapa prestasi mulai diraih.
Dan lebih memprihatinkan lagi seperti penjelasan Pariyem, tidak jarang sehabis main bola sepatu anaknya ini sering robek. Karena tidak punya uang lebih guna membelikan sepatu bola yang berkwalitas terpaksa sebagai seorang ibu, Pariyem mengaku menyuruh Syahrul untuk menjahitkan ke tukang sepatu yang tidak jauh dari rumahnya.
Kemudian setiap kali Syahrul main di ajang Piala AFF U-19 saat ini dengan posisi sebagai pemain centerback, terang Nyartomo maupun Pariyem sebagai orang tua tidak punya persiapan khusus dirumahnya.
Hanya saja Amir Suwanto salah satu kakak Syahrul pergi naik bus menuju ke Stadion Delta Sidoarjo guna menonton langsung dimana Piala AFF U-19 sedang digelar.
Dan memasuki bangku SMA tambah Surawan, Syahrul selalu diikutkan ke kompetisi sesuai kelompok umur dengan posisi sebagai kapten tim terutama saat gabung di klub Margolangu FC yakni klub bola setingkat Kecamatan Jogorogo.
Dan yang paling menonjol prestasi Syahrul jelas Surawan saat mengikuti event Britama Cup U-16 di Kabupaten Ngawi tahun 2010.
Dari berbagai kompetisi inilah karir cemerlang mulai menanjak dalam diri Syahrul terutama saat tanding di kompetisi Ngawi FC Divisi 3 tingkat regional. Dan menyangkut lolosnya Syahrul ke timnas, Surawan mengakui memang ada empat pemain yang diseleksi Indra Sjafri pelatih timnas ketika di Ngawi akan tetapi hanya Syahrul sebagai pemain Persinga yang lolos seleksi saat itu.
Setahun kemudian, karena kondisi sebagai pekerja serabutan di kota besar sepi Nyartomo ayahnya memutuskan pulang kampung ke Jogorogo-Ngawi, meski demikian tanggung jawabnya sebagai ayah dari empat anak tidak menyurutkan untuk kembali bekerja sebagai buruh tani di kampungnya.
Selanjutnya beber Nyartomo, ketika putra bungsunya tersebut menginjak kelas V di SDN 1 Jogorogo minat akan bola terus berkobar dengan modal nekat dia masukan ke Sekolah Sepak Bola (SSB) di Jogorogo dibawah asuhan pelatih Surawan. Awal di SSB inilah Syahrul terus mengembangkan bakat yang dimilikinya tidak pelak beberapa prestasi mulai diraih.
Dan lebih memprihatinkan lagi seperti penjelasan Pariyem, tidak jarang sehabis main bola sepatu anaknya ini sering robek. Karena tidak punya uang lebih guna membelikan sepatu bola yang berkwalitas terpaksa sebagai seorang ibu, Pariyem mengaku menyuruh Syahrul untuk menjahitkan ke tukang sepatu yang tidak jauh dari rumahnya.
Kemudian setiap kali Syahrul main di ajang Piala AFF U-19 saat ini dengan posisi sebagai pemain centerback, terang Nyartomo maupun Pariyem sebagai orang tua tidak punya persiapan khusus dirumahnya.
Hanya saja Amir Suwanto salah satu kakak Syahrul pergi naik bus menuju ke Stadion Delta Sidoarjo guna menonton langsung dimana Piala AFF U-19 sedang digelar.
Dan memasuki bangku SMA tambah Surawan, Syahrul selalu diikutkan ke kompetisi sesuai kelompok umur dengan posisi sebagai kapten tim terutama saat gabung di klub Margolangu FC yakni klub bola setingkat Kecamatan Jogorogo.
Dan yang paling menonjol prestasi Syahrul jelas Surawan saat mengikuti event Britama Cup U-16 di Kabupaten Ngawi tahun 2010.
Dari berbagai kompetisi inilah karir cemerlang mulai menanjak dalam diri Syahrul terutama saat tanding di kompetisi Ngawi FC Divisi 3 tingkat regional. Dan menyangkut lolosnya Syahrul ke timnas, Surawan mengakui memang ada empat pemain yang diseleksi Indra Sjafri pelatih timnas ketika di Ngawi akan tetapi hanya Syahrul sebagai pemain Persinga yang lolos seleksi saat itu.
Spoiler for Story:
Berkat Tukang Ojek, Sahrul Kurniawan Masuk Timnas U-19
http://www.republika.co.id/berita/se...suk-timnas-u19
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kisah bergabungnya Muhammad Sahrul Kurniawan ke Timnas U-19 ternyata cukup unik. Bakat bek asal Ngawi, Jawa Timur itu terpantau oleh pelatih Indra Sjafri berkat jasa seorang tukang ojek.
Indra memang gemar melakukan talent scouting ke daerah-daerah untuk menemukan para pemain terbaik. Salah satu metodenya adalah dengan mengajak timnas U-19 tur keliling daerah untuk menjalani uji coba melawan tim lokal.
Selain untuk mematangkan permainan tim, metode ini penting dilakukan agar bisa membandingkan pemain yang akan direkrut dengan pemain yang sudah ada di tim.
Kabupaten Ngawi menjadi salah satu dari daerah yang sempat dikunjungi Indra beserta anak-anak asuhnya pada 2012. Di saat itulah Indra menemukan bakat Sahrul yang merupakan anak dari seorang buruh tani.
"Saat itu, ada tukang ojek yang memberi tahu saya bahwa ada pemain bagus, yaitu Sahrul," kata Indra mengisahkan pengalamannya.
Indra kemudian meminta kepada tukang ojek tersebut untuk mengajak Sahrul datang pada laga uji coba melawan Persinga Ngawi.
"Kami kasih ongkos ojek Rp 10 ribu. Kemudian saya meminta pelatih Persiwangi Ngawi untuk memainkan Sahrul. Dan memang Sahrul saat itu mampu bermain bagus," kata Indra.
Setelah itu, Sahrul mendapat kesempatan ikut seleksi lanjutan timnas melawan tim-tim lokal lain. Sahrul pun akhirnya terpilih dan mengenakan kostum Timnas untuk pertama kalinya pada turnamen Federasi Sepak Bola Hongkong 2013 dimana Indonesia keluar sebagai juara.
Sahrul pun terus menjelma sebagai bek andalan timnas Indonesia. Duetnya dengan Hansamu Yama Pranata di barisan pertahanan timnas, berhasil membawa Indonesia menjuarai Piala AFF 2013 dan lolos kualifikasi Piala Asia 2014.
7. Putu Gede Juni Antara (Denpasar)
Spoiler for Profil:

Nama Lengkap : Putu Gede Juni Antara
Alias: Putu Gede
Tempat Lahir: Denpasar
Tanggal Lahir: 7 Juni 1995
Kebangsaan: Indonesia
Posisi Bek Kanan
Ayah: Made Raka
Ibu: Ni Nyoman Suji
Spoiler for Biografi:
Biografi Putu Gede Juni Antara lahir pada 7 Juni 1995 di Denpasar adalah anak tunggal dari pasangan Made Raka dan Ni Nyoman Suji. Nama Putu Gede mulai melejit setalah bermain apik sebagai bek untuk Timnas U-19 di kejuaran piala AFF dan AFC U-19. Ayahnya bekerja tukang ukir patung, sementara ibunya membantu tetangga mengecet rumah. Karier Putu Gede diawali dari Sekolah Sepak Bola (SSB) Putra Tresna, Denpasar. Saat tim akademi AC Milan berkunjung ke Bali, SSB Putra Tresna berkesempatan melawan klub Serie-A Liga Italia itu. Keterampilan sebagai bek kanan membuat pemantau bakat merekomendasikan penggemar bek Real Madrid, Sergio Ramos ini masuk SMA Ragunan. Putu Gede yang saat itu duduk di kelas I SMA Dwijendra, Denpasar harus pindah ke Jakarta pada tahun 2011. Tahun 2013 dipilih untuk membela Timnas Indonesia U-19 di Piala AFF U-19 menjadi bek kanan. Kepiawaiannya menjaga jantung pertahanan mengantarkan garuda muda menjadi juara Piala AFF U-19. Tak lama setelah berhasil menjuarai piala AFF U-19, Putu Gede dan garuda muda lainnya kembali berlaga di piala AFC U-19. Laga perdana mereka melawan Laos pada 8 Oktober 2013 berakhir manis, Timnas U-19 berhasil mencetak empat gol tanpa balas. Dalam laga kualifikasi piala Asia U-19 berikutnya melawan Korea Selatan, Putu Gede dan Timnas U-19 mengalahkan juara bertahan Piala Asia 11 kali, Korea Selatan dengan skor 3-2, membuat Timnas U-19 menjadi Juara Group G Kualifikasi AFC U-19 dan mengantarkan Timnas U-19 ke Piala Asia U-19 2014 Oktober mendatang di Myanmar.
Read more at http://uniqpost.com/profil/putu-gede-juni-antara/
UPDATE LANJUTANNYA ADA DI POST BERIKUT
KLIK DISINI
Diubah oleh ASQAL90 04-11-2013 18:46
0
19.2K
Kutip
27
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan