Pada siang hari yang gelap ini, eh malem ya......
Disebuah desa ada seorang anak kaya yang sangat ceroboh, sebut saja namanya Fulan, suatu hari Fulan ditinggal oleh kedua orang tuanya, dia disuruh jaga rumah dan membuat makanannya sendiri, karena Fulan anak yang manja, dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan, akhirnya dia memutuskan untuk memesan makanan, tapi karena buku teleponnya tertutup debu, nomor restoran yang bernomor 14902 menjadi 902, dimana di kota itu adalah nomer telepon Kapolda, yang pada saat itu juga sedang melakukan konfrensi pers
Wartawan : jadi bagaimana identifikasi terhadap mayat teroris tersebut pak
Kapolda : Kami masih menunggu telepon, dari badan Otopsi
(Kriiing)
Kapolda : Ya bagaimana hasilnya
Fulan : keroncongan pak....
Kapolda : Apanya yang keroncongan
Fulan : Perutnya
Kapolda : Lho, katanya terorisnya udah mati
Fulan : Teroris apaan..??
Kapolda : baik, teroris yang tadi siang itu lho
Fulan : Teroris apa, tunggu saya bicara dengan siapa to ini
Kapolda : Kapolda
Fulan : kapolda??? ya bener, saya ini mau pesen makanan ke Kapolda (Kapolda nama restoran yang dituju)
Kapolda : Bukan, saya ini bener-bener Kapolda!!!
Fulan : Bener Kapolda kan, sekarang saya mau pesen nasi kucing 2 bungkus!!
Kapolda : Sebentar ini sebenarnya badan otopsi kan??
Fulan : Bukan saya Fulan yang tinggal di Jalan Singosari, mau pesen nasi kucing 2 bungkus
Kapolda
terdiam) tiba-tiba menutup telepon
Wartawan : siapa tadi pak?? kok ribut
Kapolda : Orang gila depan rumah
Setelah itu kapolda menutup konfernsi pers dan langsung membeli nasi kucing 100 bungkus..
Garing?? SORRY