Kaskus

Story

namanobitaAvatar border
TS
namanobita
judul yang tak berjudul
terima kasih buat agan sista yang mau masuk kelapak ane ini... ini cerita fiksi coretan ane sambil ngelakuin aktivitas lain. ini cerita tentang apa? saya sendiri pun belum terbayang ini menceritakan apaan.

maaf kalo masih berantakan.

JUDUL YANG TAK BERJUDUL

aku berjalan sendiri menatap bulan yang keluar memberikan pesonanya. sebuah pertanda yang memberitahuku kalau waktu yang ada disekitarku ini akan berganti dari sore jadi malam. ditrotoar aku berjalan yang bukan untuk pejalan kaki. ah sore yang seperti biasa disini.hiruk pikuk kendaraan baik roda dua atau roda empat dengan knalpot yang berasap dan bisingan suara bermacam-macam.
aku mau kemana, aku berjalan mengarah kemana? ga... ga ada arah yang kutuju. aku hanya agak jenuh ditempat biasa aku diam. aku pengap disana seperti tidak ada oksigen. hehe... semiskin itukah disana sampai oksigen saja habis... tapi oksigen memang sepenting itu. api yang perkasa tanpa ada yang bisa menahan agar tak terbakar pun, memohon-mohon agar ditemani oksigen agar tak ditinggalkan. ah apalagi yang kupikirkan, satu lagi pemikiran tak berguna baru saja terlintas.
aku berhenti di jembatan penyebrangan, diatas jalanan yang ramai ini. entah karena lelah atau aku ingin bisa melihat sejenak jalanan dari sudut yang berbeda.


.
.
.


namaku ajeng, disini aku bersender... dipagar jembatan. bukan dijembatan penyebrangan lagi, tapi dijembatan biasa. semilir angin malam, mengalir berhembus lewati tengkukku. aku pramuria di... ah buat tempat kurasa tak usah kusebutkan. sudah lama aku jadi pramuria, atau psk atau wanita tuna susila. sama saja buatku, apapun sebutanku aku hanya seorang yang menawarkan kehormatannya untuk berlembar-lembar seratus ribuan. Wts memang pekerjaan dengan kasta terendah dibanding yang lain, dan aku tak memungkiri itu. Tapi berbicara masalah kasta, ada satu cerita tentang kasta ini. Pejabat yang mungkin dalam tingkat kasta pekerjaan berada ditingkat atas, pernah memohon-mohon padaku yang ada di dasar ini.
Quote:



itulah satu percakapanku dengan satu dari pejabat suci penghuni kursi panas politik. Bukannya aku sok jual mahal dengan menolak tawaran pejabat itu. Aku ga munafik, siapa sih yang nggak mau pergi dari tempat ini. Siapa yang nggak mau dapat jaminan penghidupan berkecukupan seperti itu. Tapi semua hanya akan terulang lagi seperti ini kalau kuambil tawaran pejabat itu. Aku hanya seperti tikus yang berhasil keluar dari sarang macan tapi malah masuk sarang buaya. Itu sama dan tak berbeda...

Huh... berbeda ya... bicara soal berbeda... ada sebuah cerita lagi tentang sebuah harapan. Cahaya harapan pernah sedikit kurasakan...
Quote:



Dan malam besoknya serta malam-malam selanjutnya, karyawan itu tidak datang lagi. Aku tahu dia mengerti maksud dari cerita itu, makanya dia tidak datang lagi. Aku tidak menyalahkan dia, aku malah berterimakasih karena telah menyalakan api harapan walaupun hanya sekejap dijiwaku ini. Apa salah kalau anjing dicerita itu mengharapkan majikan yang sangat menyayanginya datang menjemputnya dan mengajaknya ketepian. Aku sudah basah... apa kamu yang mengaku menyayangiku juga mau basah bersama diriku atau cuma aku yang basah. Pilihan yang memang sulit... dan tak mudah untuk menjawabnya.
Diubah oleh namanobita 04-11-2013 10:08
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
2K
16
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan