http://www.tempo.co/read/news/2013/1...pat-Buku-Rapor
Quote:
Rabu, 30 Oktober 2013 | 16:00 WIB
Ribuan Siswa Bandung Tak Dapat Buku Rapor
TEMPO.CO, Jakarta - Seluruh siswa baru di sekolah negeri dari SD hingga SMA dan SMK di Kota Bandung sudah dua tahun ini belum mendapat buku rapor. Penyebabnya karena pemerintah daerah gagal melakukan proses tender pencetakan buku rapor.
Menurut Kepala Bidang TK dan SD Dinas Pendidikan Kota Bandung Ende Muttaqien, siswa baru 2011-2012 dan 2012-2013 belum kebagian buku rapor sekolah. "Kabarnya ada masalah teknis di tender, tahun ini saya harapkan (buku rapor) sudah jadi," katanya kepada Tempo, Rabu, 30 Oktober 2013. Dana pencetakan buku rapor itu dikelola Dinas Pendidikan Kota Bandung dan ditenderkan panitia lelang.
Menurut Ende, jumlah siswa SD negeri kelas 1 dan kelas 2 kini yang belum mendapat jatah rapor berkisar 76 ribu hingga 78 ribu orang. Kondisi serupa dialami siswa baru SMP hingga SMA dan SMK negeri. Jumlah siswa SMA negeri yang belum mendapat buku rapor sekitar 15 ribu orang lebih. "Sementara ini pakai lembaran nilai yang dibuat sekolah masing-masing," kata Ende.
Sejumlah aktivis pendidikan mempertanyakan ketiadaan buku rapor itu selama dua tahun ini. Aktivis dari Forum Aksi Guru Independen (FAGI) Kota Bandung Iwan Hermawan mengaku khawatir pengadaan buku rapor siswa kelas 2 sekarang bermasalah. "Dananya yang tahun lalu bagaimana,' ujarnya.
Sebagian kepala sekolah SMA negeri telah mengantisipasi masalah nihilnya buku rapor itu dengan membuat rapor sendiri. Bentuknya berupa selembar kertas berisi nilai siswa setiap semester. "Namun untuk 2013, kami belum tahu formatnya seperti apa karena memakai kurikulum baru," ujar Kepala SMAN 1 Cucu Saputra.
ANWAR SISWADI
SIM/STNK krisis, buku nikah krisis, E-KTP krisis... Sekarang rapor juga krisis?
Kita butuh pakar dokumen jadi menteri tahun depan!