Punya Samsung S III, buruh masih tuntut UMP Rp 3,7 juta

Ratusan buruh dan pekerja yang tergabung dalam Forum Buruh DKI Jakarta kembali melakukan demonstrasi di depan gedung Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (1/11). Aksi demo dimulai sejak pukul 11.00 dan hingga pukul 12.00 WIB masih terus berlangsung.
Mereka tetap menolak penetapan UMP DKI Jakarta Tahun 2014 sebesar Rp 2,4 juta yang telah diteken Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Namun, para buruh ini tidak hanya melakukan orasi. Ada juga para buruh yang merekam dengan menggunakan handphone mereka.
Pantauan merdeka.com, para buruh yang terdiri dari KSPI, SPSI, FSMPI ini ternyata tidaklah masyarakat kalangan bawah. Ada juga buruh yang terlihat 'parlente' dengan memegang handphone pintar (smartphone) jenis Samsung tipe S III dan Blackberry Dakota sambil merekam orator di atas kendaraan terbuka.
Smartphone Samsung tipe S III memiliki harga di kisaran Rp 5 juta. Sedangkan, Blackberry Dakota mempunyai harga yang tidak jauh berbeda sekitar Rp 4 juta. Salah satu buruh yang memakai smartphone Samsung tipe S III, David mengaku handphone tersebut merupakan handphone yang dibeli secara kredit dari seorang tetangganya di rumah.
Dia mencicil dengan harga Rp 500.000 per bulan dengan jangka waktu 1 tahun. "Ini kredit mas, satu tahun, per bulannya Rp 500.000," kata David.
David menegaskan, para buruh menuntut UMP DKI Jakarta sebesar Rp 3,7 juta untuk meringankan hidup keluarga para buruh. Pasalnya, para buruh ada yang memiliki 3 anak. "Ada buruh yang anaknya banyak tapi gaji sekarang kurang nutup. Untuk bayar kredit HP saja sudah keluar banyak, gimana buat beli susu anak dan pulsa," jelas dia.
Untuk itu, dia masih menuntut kenaikan UMP DKI Jakarta yang mencapai Rp 3,7 juta atau setara kenaikan 50 persen agar beban hidup buruh semakin berkurang dan mensejahterakan para buruh.
"Minta naik lagi lah biar kita juga sejahtera," pungkas dia.(merdeka/1/11/13)