TRIBUNNEWS COM, GARUT - Sejumlah pengusaha peternakan di Kabupaten Garut mengeluhkan harga kambing dan domba yang terus meningkat setelah Iduladha beberapa pekan lalu. Mereka kewalahan membeli anakan domba dan kambing karena harganya pun meningkat sekitar 10 persen.

Ajang Sukandar, peternak kambing dan domba di Kelurahan Margawati, Kecamatan Garutkota, mengatakan harga rata-rata domba dan kambing kelas standar pada Iduladha mencapai Rp 2,5 juta per ekor. Kini, harga domba ukuran standar mencapai Rp 3 juta per ekor.

"Peternak jadi pusing mencari bibit domba dan kambing bagus dengan harga yang pantas. Kebanyakan mencari kambing dan domba jantan untuk dibesarkan di peternakan untuk Iduladha tahun depan. Sebab semua domba dan kambing jantan kini sudah habis dan langka," kata Ajang saat ditemui di Pasar Hewan Bayongbong, Kecamatan Bayongbong, Jumat (1/11/2013).
Harga anakan domba dan kambing, ujar Ajang, awalnya mencapai Rp 800 ribu per ekor pada tahun lalu. Namun, setelah Iduladha, harganya melonjak menjadi Rp 1 juta per ekor. Jika harga bibit naik seperti ini, menurut Ajang, harga domba dan kambing ukuran standar pada Iduladha mendatang akan mencapai Rp 3 juta per ekor.

Kepala Pasar Hewan Bayongbong pada Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kabupaten Garut, Aceng Sujana, mengatakan kenaikan harga ini disebabkan kelangkaan anakan domba dan kambing. Setelah Iduladha, para peternak berlomba mencari anakan ini untuk dibesarkan.

"Banyak petani yang menahan harga kambing atau dombanya saat permintaan meningkat. Akhirnya harga malah naik dan disertai dengan kelangkaan barang," tuturnya.

Namun, jumlah hewan ternak yang diperjualbelikan di Pasar Hewan Bayongbong terus menurun. Jika menjelang Iduladha terdapat 1.500-2.000 ternak yang diperjualbelikan, kini hanya dalam kisaran 700-1.000 ekor ternak per hari. (sam)