Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

awesometricsAvatar border
TS
awesometrics
Ahay Vs Jebret


Jakarta, 25 Oktober 2013 -- Dalam beberapa minggu terakhir, dua jargon ini sangat populer, baik di perbincangan di masyarakat, maupun di sosial media.

Kata populer pertama adalah Jebret. Selama laga Piala AFF U-19, gegap gempitanya tak lepas dari sang komentator bola, Valentino Simanjuntak yang melontarkan kata “jebret”. Teriakan tersebut terus terdengar hingga akhirnya Garuda Muda Indonesia menjadi juara AFF U-19 melalui babak adu penalti.

Celotehan kedua yang tak kalah populer adalah Ahay. Kata ini dipopulerkan oleh komentator sepak bola Hadi Gunawan, yang mulai terkenal pada saat timnas Indonesia melawan Filipina pada Agustus silam. Hampir setiap momen menegangkan, teriakan “ahay” selalu dikeluarkan oleh Hadi Gunawan.

Kedua teriakan tersebut mengundang berbagai reaksi di berbagai kalangan, terutama di jejaring sosial Twitter dan Facebook. Walaupun muncul di saat yang berlainan, namun keduanya kerap disandingkan, karena teriakan spontanitas tersebut muncul pada saat pertandingan sepak bola tim nasional.

Seberapa populer keduanya di sosial media? Mari kita bedah dalam pantauan berikut.

Dalam kurun waktu satu minggu (9 Oktober – 16 Oktober, 2013), dua jargon tersebut sangat banyak dipakai oleh pengguna jejaring sosial Twitter dan Facebook.


Kata Ahay mengkoleksi mention sebanyak 3.936 penyebutan selama satu minggu terakhir, sementara kata Jebret sangat jauh mengungguli Ahay sebanyak 43.043. Mention terbanyak diraih dari twitter, untuk penyebutan kata Jebret sebanyak 42.876 mentions.


Pada grafik diatas terlihat bahwa penyebutan Ahay dan Jebret di jejaring sosial Facebook terlihat hampir seimbang, dengan komposisi 53% untuk Jebret dan 47% untuk Ahay. Sementara di Twitter, hampir 360 derajat perbandingan mentionnya untuk kata Jebret. Kata Jebret mendominasi kicauan dengan suara sebanyak 92%, dan hanya 8% untuk Ahay.

Seiring dengan kepopuleran keduanya, tak jarang pengguna jejaring sosial yang menggunakan kata Ahay dan Jebret, atau bahkan keduanya.


Akun @futsalindo menjadi most engaged user terhadap kata Ahay, dengan engagement (aktivitas RT & reply) sebanyak 176 kali. Akun tersebut merupakan akun futsal yang banyak membahas sepak bola.

Selama periode 9-16 Oktober ini, Menteri Komunikasi dan Informatika, Tifatul Sembiring, ikut mempopulerkan kata Ahay saat berkicau dengan hashtag #Ahay di akun pribadinya @tifsembiring. Kicauan Pak Menteri meraih engagement sebesar 131 engagements, yang mendapatkan 125 retweets dan 10 favorites.

Tampaknya, Tifatul Sembiring ini pengikut tren, karena hasil pantauan Awesometrics pada 16 – 23 September lalu, Pak Menteri juga mengutip kata #jebret. Ini rekamannya:


Sementara di kata Jebret, akun @Dinorahnalw menjadi pemuncak engagement (penerima RT & reply) terbesar, setelah akun tersebut memberikan tautan pemberitaan mengenai sukses “Garuda Muda Indonesia JEBRET-kan Korea Selatan dengan skor 3-2”. Kicauan tersebut mendapat retweet yang sangat tinggi sebanyak 5.086 retweets dan ditandai favorit sebanyak 4 kali, padahal followers akun ini hanya 10.


Kesimpulannya, walaupun keduanya sangat populer di kalangan masyarakat saat ini, tapi kata Jebret lebih banyak digunakan oleh masyarakat.

Meskipun kata-kata tersebut dipopulerkan oleh presenter sepak bola Valentino Simanjuntak dan Hadi Gunawan, namun kedua kata itu seakan sudah menjadi istilah umum yang lazim digunakan oleh masyarakat belakangan ini, tanpa terikat dengan event sepak bola.
0
1.5K
5
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan