Kaskus

Entertainment

bazaarmayaAvatar border
TS
bazaarmaya
Yang Manis Manis dari Pendjadjah Djaman Doeloe gan
Warisan Manis dari Zaman Penjajahan

Yang Manis Manis dari Pendjadjah Djaman Doeloe gan


Bagi pencinta penganan, seperti kue dan roti, tidak lengkap rasanya jika tidak mempertahankan kue-kue maupun roti yang sudah ada sejak zaman dahulu. Berbagai macam kue khas yang sudah ada sejak zaman penjajahan memang jarang dijumpai, tapi bukan berarti hilang sama sekali. Kue-kue ini biasanya masih dipertahankan di desa-desa atau pun generasi yang pernah membuatnya.

Mulai dari spekkoek (lapis legit), roti gambang, klapertaart, apem, mochi, hingga lekker menghiasi keragaman kue pada zaman penjajahan dulu. Namanya juga “warisan”. Ada yang bertahan, ada yang perlahan sudah menghilang dan jarang ditemukan. Tapi jika kita masih menikmatinya, keberadaan kue-kue tersebut bisa saja akan terus bertahan.

Kue spekkoek atau lapis legit yang asli, yang sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda ini, memiliki ciri khas aroma rempah-rempah yang tajam. Namun kemudian rasanya disesuaikan dengan lidah orang Indonesia. Di Kampung Sodomoran, Sleman, Yogyakarta, spekkoek yang menyerupai rasa aslinya masih bisa ditemui.Kue ini dulu harganya sangat mahal, karena kesulitan pembuatannya. Apalagi kue ini berlapis-lapis sehingga prosesnya juga tidak sebentar dan harus teliti dalam membuatnya.

Lalu ada lagi roti dari Betawi; roti gambang. Roti yang namanya diambil dari alat musik gambang ini, karena kemiripan bentuknya, juga hasil warisan dari zaman penjajahan Belanda. Sebenarnya cerita latar belakang munculnya roti gambang ini agak miris. Konon penduduk pribumi yang miskin karena juga ingin menikmati roti yang dinikmati orang Belanda, mulailah dibuat penganan dari sisa-sisa roti yang dicampur dengan air dan gula merah. Dulu teksturnya sangat kasar, apalagi dengan bahan seadanya.

Tapi ternyata penganan ini disukai, bahkan hingga sekarang. Roti ini memang sederhana. Dibuat dari bahan utama berupa tepung terigu dan gula merah, yang juga diberi kayu manis bubuk sehingga menambah aroma, roti ini punya rasa unik. Teksturnya tidak sepenuhnya seperti roti, tapi juga tidak terlalu keras. Diberi taburan wijen membuat rasanya semakin nikmat.

Roti ini memang warisan masyarakat Betawi. Namun, di Semarang, roti ini diberi nama “ganjal rel”, karena masyarakat di sana menganggap bentuknya menyerupai penyangga rel kereta api.

Lain Betawi, lain pula Manado. Di Manado, ada kue khas bernama klapertaart. Dari namanya saja kue ini tampak “bukan asli” Indonesia. Kue ini memang terpengaruh dari Belanda. Dengan campuran bahan berupa tepung terigu, kelapa, mentega, susu, dan telur, kue ini cukup terkenal menjadi makanan khas Manado.

Satu lagi kue yang sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda—yang juga diambil dari bahasa Belanda—adalah lekker. Jajanan murah ini disebut lekker karena orang Belanda yang menikmati kue ini menyebutnya “lekker” yang berarti “enak”.

Kue ini dibuat dari campuran bahan yang sangat sederhana; tepung terigu, telur, dan gula pasir. Bentuknya tipis, mirip seperti crepes. Ketika adonan setengah matang, bahan lain pun ditambahkan, seperti meses dan keju. Lekker dilipat menjadi setengah lingkaran lalu dihidangkan.

Masih banyak lagi kue zaman dulu yang sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Meskipun kue jadul, kepopuleran kue-kue dan roti tersebut masih dikenal hingga sekarang, apalagi kalau punya resep warisan. Sesuatu yang simpel bisa jadi sangat istimewa kalau keberadaannya semakin lama semakin menghilang. Jadi, tak ada salahnya juga kalau “warisan” manis itu tetap terus disantap, kan.

Bazaarmaya.com


tambahan pic gan emoticon-Kiss

Spoiler for lekker:


Spoiler for roti gambang:


Spoiler for klapertart:



emoticon-Blue Guy Cendol (L)emoticon-Blue Guy Cendol (L)
0
3K
1
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan