Quote:
PT Pelindo II (Persero) menyatakan setelah permasalahan dengan ahli waris makam Mbah Priok selesai, pembangunan jalur rel kereta api peti kemas atau kontainer dari Stasiun Pasoso menuju Terminal Kontainer Internasional Jakarta (JICT) segera dibangun.
"Itu sudah dibangun ada gate terminal juga. Namun situsnya (MAKAM) Mbah Priok tetap di situ," ungkap Presiden Director Pelindo II R.J Lino di kantornya, Jakarta, Kamis (31/10/2013).
Lino menambahkan, selain akan dibangun jalur kereta api, lahan sisa nantinya akan digunakan sebagai pintu masuk dan lahan parkir.
"Nanti juga di tempat itu akan dibangun pintu masuk atau gate in ke terminal Tanjung Priok. Selain itu kita bangun juga lahan parkir di sana," ucapnya.
Sekadar informasi, Pelindo II telah menandatangani kesepakatan bersama dengan ahli waris Makam Mbah Priok yang disaksikan oleh Forum Koordinasi Pimpinan Kota Jakarta Utara terkait pengembangan proyek Pelabuhan Tanjung Priok di area bekas tempat pemakaman umum (TPU) Dobo.
Pertemuan tersebut dihadiri pula oleh Direktur Utama PT Jakarta International Container Terminal (JICT) Albert Pang, pihak Kementerian Pekerjaan Umum dan Zulhendri Hasan selaku kuasa hukum ahli waris makam Mbah Priok.
Direktur Utama Pelindo II, RJ Lino mengatakan, perseroan sebagai operator terminal-terminal di Pelabuhan Tanjung Priok berupaya menetapkan standar internasional, seperti diatur dalam International Ship and Port Facility Security atau ISPS Code dalam kegiatan operasionalnya. (kie) (wdi)
Sumber
Jadi "win-win solution" ceritanya....
Pelindo bisa membangun jalur sepur container...
Makam kosong tetap disitu (walaupun aslinya nyerobot tanah Pelindo)...
Bisnis parkiran di tempat mbah HOAX tetap jalan....
Orang-orang tercuci otak bisa tetap "wisata religi" ke makam kosong yang dibumbui kisah-kisah gajebo