Skalanews - Ketua Fraksi Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf menilai pertemuan Sutan Bhatoegana dengan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) non-aktif, Rudi Rubiandini adalah hal yang wajar.

Pasalnya, kata Nurhayati, Sutan saat ini tengah menjabat sebagai Ketua Komisi VII DPR, dimana komisi ini memang memiliki tugas pokok dan fungsi (tupoksi) melingkupi bidang energi, dan bermitra kerja dengan SKK Migas.

Bahkan pertemuan itupun masih wajar, meskipun dilakukan diluar agenda formal atau rapat di DPR. "Ya Pak Sutan itu kan ketua Komisi VII, kalau bertemu atau artinya itu dengan mitra kerjanya ya kan sah," kata Nurhayati di Jakarta, Kamis (31/10).

Namun demikian, Nurhayati menyatakan tidak percaya jika dalam pertemuan itu Sutan meminta dana tunjangan hari raya (THR) untuk Komisi VII DPR kepada Rudi, seperti yang tertera dalam dokumen Berita Acara Pemeriksaan (BAP) yang diduga bocor ke wartawan.

Wanita yang juga menjabat sebagai anggota Komisi VIII DPR ini juga tak yakin, jika keberadaan BAP itu asli. Akan tetapi, Nurhayati mengaku tak mau berpolemik lebih jauh mengenai dugaan kebocoran BAP dari penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tersebut.

Nurhayati mengaku hanya menyerahkan sepenuhnya kepada KPK untuk mengusut tuntas kasus dugaan suap yang menjerat Rudi. Yang dia yakini, Sutan tak mungkin meminta THR kepada Rudi. Lagipula, BAP adalah dokumen rahasia yang seharusnya tidak dapat dibocorkan ke masyarakat.

"Masa BAP bisa beredar, kan harus dipertanyakan. Nanti yang bocor enggak benar lagi. Ya kalau misalnya terus orang bicara di BAP segala macam, ya silakan saja, itu kan nanti KPK melakukan proses hukum. Saya yakin Insya Allah enggak ada apa-apa," kata dia.

Sutan Bhatoegana Minta THR kepada Rudi Rubiandini
Sebelumnya, di dalam BAP Rudi yang katanya beredar di kalangan wartawan pada Hari Selasa (29/10) kemarin, disebutkan bahwa Sutan pernah meminta THR pada Rudi pada awal bulan puasa tahun 2013. THR itu katanya untuk anggota Komisi VII DPR.

Dalam BAP tersebut, Rudi juga mengatakan bahwa pertemuannya dengan Sutan dilakukan di sejumlah tempat, berupa rumah makan di beberapa pusat perbelanjaan. Seperti di Plaza Senayan, Mall Bellagio, Mall Pacific Place, dan di Dharmawangsa Square.

Sutan Bhatoegana sendiri telah menyatakan bantahannya, bahwa dirinya tidak pernah meminta jatah THR kepada Rudi, yang kini menjadi tersangka atas dugaan menerima suap. Namun sebagai Ketua Komisi VII DPR RI, dirinya mengaku memang pernah bertemu dengan Rudi.

Bahkan, pertemuan tersebut sekitar Juli 2013 di sejumlah tempat di Jakarta. Tapi Sutan mengklaim, agenda pertemuan itu hanyalah dalam rangka mempertemukan beberapa pengusaha, yang kerap atau sering mendapat perlakuan tidak adil dari bawahan Rudi di SKK Migas.

"Ya, pertemuan itu benar, karena beberapa pengusaha ingin melaporkan kepada RR (Rudi Rubiandini) tentang perlakuan yang tidak adil oleh beberapa bawahan RR. Tentang THR, itu yang enggak benar," kata Sutan, melalui pesan singkat, Selasa (29/10). (Risman Afrianda/day)

http://skalanews.com/berita/detail/1...mu-Mitra-Kerja