coretanpagiAvatar border
TS
coretanpagi
Miris, Bantuan Siswa Miskin Rp405 Ribu Hanya Diberikan Rp5 Ribu
Skalanews - Tega benar aksi Kepala Sekolah SDN Bajang 1 Kecamatan Pakong, Kabupaten Pamekasan, Madura itu. Dana Bantuan Siswa Miskin (BSM) sebesar Rp405 ribu per siswa, namun hanya diberikan Rp5 ribu per siswa. Padahal, ada 44 siswa yang mendapat BSM. Diduga sang kepala sekolah menggelapkan dana BSM Rp17 juta.

Lantaran dana BSM tak utuh diberikan, kontan saja puluhan wali murid beramai-ramai mendatangi sang kepala sekolah. Sayangnya, Ahmad, sang kepala sekolah kabur lebih dahulu sebelum puluhan wali murid itu menduduki ruang kerjanya. Aksi wali murid yang terjadi Kamis (31/10) siang itu, sempat mengganggu kegiatan belajar mengajar.

"Biar saja anak-anak kami terganggu belajarnya. Aksi ini kan hanya sehari ini saja. Apalagi, aksi ini untuk memperjuangkan hak anak-anak kami atas BSM yang disunat kepala sekolah," cecar Muhlis.

Muhlis adalah salah seorang wali murid yang anaknya menerima dana BSM dari pemerintah pusat. Menurut Muhlis, uang BSM hanya diberikan Rp5 ribu lantaran kepala sekolah berdalih akan membelikan baju seragam anak-anak yang mendapat BSM.

"Aneh Pak. Masak membuat baju seragam sekolah SD menelan biaya Rp400 ribu. Kok mahal. Padahal jika beli di pasar tak sampai Rp 100 ribu," sesal Muhlis sembari menambahkan jika awal September lalu anaknya telah mendapatkan seragam sekolah baru.

"Beli seragam hanya dalih kepala sekolah untuk merampok uang BSM," tandasnya.

Wali Murid Diterima Wakil Kepala Sekolah
Lantaran sang kepala sekolah kabur, aksi puluhan wali murid itupun diterima Mukarrah, wakil kepala sekolah.

"Kami memang akan mengundang wali murid penerima BSM pada Jumat besok untuk bicarakan pembelian seragam. Tapi wali murid datang lebih awal. Kami tak pernah memotong uang BSM, melainkan untuk beli seragam siswa," jelas Mukarrah kepada
wali murid.

Tapi penjelasan Mukarrah itu tetap ditolak wali murid. "Kami menolak jika BSM untuk beli seragam. Sebaiknya sekolah memberikan uang tunai kepada anak-anak kami yang namanya terdaftar sebagai penerima BSM," desak Muhlis.

Didesak wali murid, akhirnya Mukarrah meminta puluhan orang wali murid itu bersabar. "Coba bapak ibu sekalian bersabar. Kami akan konsultasi dengan kantor dinas pendidikan apakah bisa uang BSM itu diberikan secara tunai. Jika bisa, maka akan kami serahkan tunai," janji Mukarrah.

Mendapat janji itu, akhirnya puluhan wali murid itu meninggalkan sekolah. (Anang A/day)

http://skalanews.com/berita/detail/1...rikan-Rp5-Ribu
0
1.7K
13
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan