- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Pembunuh Satu Keluarga Diringkus, 2 pelaku di antaranya Personil TNI


TS
Pitung.Kw
Pembunuh Satu Keluarga Diringkus, 2 pelaku di antaranya Personil TNI
Quote:
4 Pembantai Sekeluarga Diringkus, 2 Diantaranya Oknum TNI
Sabtu, 19 Oktober 2013 | 06:23: Wib

BatakPos - Stabat, Polres Langkat dan Polsek Salapian meringkus empat pelaku pembantaian sekeluarga yang terjadi di Desa Namanjahe Kec Salapian sepekan lalu. Dua dari empat pelaku yang diringkus merupakan oknum TNI. Sementara dua lainnya berinisial AL (30) dan RE (21) warga Desa Namanjahe Kec Salapian yang masih terkait hubungan keluarga dengan korban, diringkus di Pekanbaru.
Kapolres Langkat AKBP Yulmar Try Himawan dalam paparannya Kamis (17/10) menuturkan motif pelaku membunuh empat orang satu keluarga tersebut karena korban Misman (43) selaku kepala keluarga punya hutang Rp40 juta kepada salah seorang pelaku.
Korban terus ditagih AL untuk membayar hutang namun karena belum ada uang dia meminta bersabar seraya mengeluarkan ucapan yang menyinggung perasaan pelaku AL. Kemudian Misman yang kesehariannya dikenal sebagai paranormal, sepakat antar mereka bahwa korban akan mengeluarkan keris bernilai tinggi melalui ritual tengah malam.
Ritual itu dilakukan ke empat korban di Bukit Setan Tanjung Keliling Kec Salapian di bawah pengawasan empat pelaku. Meski ritual akhirnya tidak membuahkan hasil, pelaku AL kembali menanyakan masalah hutang tersebut.
Tujuannya pelaku membawa dua oknum TNI yang merupakan rekan bisnisnya, agar korban takut dan segera membayar hutang, namun sebaliknya yang terjadi malah keributan hingga keempatnya dibantai menggunakan klewang, sangkur dan batu.
Korban pertama yang dibunuh yakni Misman, kemudian Dedek Febrianto, (21) disusul sang ibu Suliah (42) dan terakhir Tria Winanda Aulia yang masih SMP. Sebelum dihabisi, tangan mereka diikat dan dipaksa minum baygon agar tidak berdaya.
Keempat jenazah kemudian dibuang ke aliran sungai desa setempat dan di semaksemak dibawa menggunakan mobil Daihatsu Grand Max yang kini disita. Keempat jenazah ditemukan 10 Oktober dan dua hari kemudian terapung.
Polisi tidak dapat memastikan apakah sebelumnya setiap ritual digelar kedua anak korban juga turut ikut, sebab tidak ada saksi dari pihak keluarga yang dapat dimintai keterangannya karena telah tewas, kecuali anak pertama korban yang sudah bekeluarga menetap jauh di Bahorok, yang tidak mengetahui persis keseharian ayahnya.
Sementara dua oknum TNI yang terlibat pembunuhan kini diproses di Polisi Militer, sedangkan dua pelaku lainnya ditahan di sel Mapolres Langkat. Para pelaku dikenakan Pasal 340 subsider 338 KUHP tentang pembunuhan berencana.KOT
- See more at: http://batakpos.co.id/?read=view&id=....I6rTDUlB.dpuf
Sabtu, 19 Oktober 2013 | 06:23: Wib

BatakPos - Stabat, Polres Langkat dan Polsek Salapian meringkus empat pelaku pembantaian sekeluarga yang terjadi di Desa Namanjahe Kec Salapian sepekan lalu. Dua dari empat pelaku yang diringkus merupakan oknum TNI. Sementara dua lainnya berinisial AL (30) dan RE (21) warga Desa Namanjahe Kec Salapian yang masih terkait hubungan keluarga dengan korban, diringkus di Pekanbaru.
Kapolres Langkat AKBP Yulmar Try Himawan dalam paparannya Kamis (17/10) menuturkan motif pelaku membunuh empat orang satu keluarga tersebut karena korban Misman (43) selaku kepala keluarga punya hutang Rp40 juta kepada salah seorang pelaku.
Korban terus ditagih AL untuk membayar hutang namun karena belum ada uang dia meminta bersabar seraya mengeluarkan ucapan yang menyinggung perasaan pelaku AL. Kemudian Misman yang kesehariannya dikenal sebagai paranormal, sepakat antar mereka bahwa korban akan mengeluarkan keris bernilai tinggi melalui ritual tengah malam.
Ritual itu dilakukan ke empat korban di Bukit Setan Tanjung Keliling Kec Salapian di bawah pengawasan empat pelaku. Meski ritual akhirnya tidak membuahkan hasil, pelaku AL kembali menanyakan masalah hutang tersebut.
Tujuannya pelaku membawa dua oknum TNI yang merupakan rekan bisnisnya, agar korban takut dan segera membayar hutang, namun sebaliknya yang terjadi malah keributan hingga keempatnya dibantai menggunakan klewang, sangkur dan batu.
Korban pertama yang dibunuh yakni Misman, kemudian Dedek Febrianto, (21) disusul sang ibu Suliah (42) dan terakhir Tria Winanda Aulia yang masih SMP. Sebelum dihabisi, tangan mereka diikat dan dipaksa minum baygon agar tidak berdaya.
Keempat jenazah kemudian dibuang ke aliran sungai desa setempat dan di semaksemak dibawa menggunakan mobil Daihatsu Grand Max yang kini disita. Keempat jenazah ditemukan 10 Oktober dan dua hari kemudian terapung.
Polisi tidak dapat memastikan apakah sebelumnya setiap ritual digelar kedua anak korban juga turut ikut, sebab tidak ada saksi dari pihak keluarga yang dapat dimintai keterangannya karena telah tewas, kecuali anak pertama korban yang sudah bekeluarga menetap jauh di Bahorok, yang tidak mengetahui persis keseharian ayahnya.
Sementara dua oknum TNI yang terlibat pembunuhan kini diproses di Polisi Militer, sedangkan dua pelaku lainnya ditahan di sel Mapolres Langkat. Para pelaku dikenakan Pasal 340 subsider 338 KUHP tentang pembunuhan berencana.KOT
- See more at: http://batakpos.co.id/?read=view&id=....I6rTDUlB.dpuf
setan loreng ijo bernama oknum

0
2.5K
Kutip
11
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan