- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
6 Pernyataan Bos KAI yang Nyeleneh dan Kontroversial


TS
anggaaav
6 Pernyataan Bos KAI yang Nyeleneh dan Kontroversial
Quote:
Spoiler for Pertamax:

Merdeka.com - Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI), Ignatius Jonan, mengaku mendapat komplain karena harga tiket KRL Jabodetabek terlalu murah. Mengapa demikian? Dengan harga tiket yang murah, penumpang KRL membludak dan membuat tidak nyaman.
Jonan mengakui harga tiket kereta saat ini memang sangat murah. Bahkan Jonan menyebut tidak ada, ongkos transportasi yang lebih murah dari kereta api. Dia menyadari, murahnya harga tiket membuat penumpang dalam gerbong kereta membludak. Dalam satu meter persegi, 8 orang berdiri. Jika masyarakat menginginkan harga tiket KRL naik, Jonan mempersilakan masyarakat demo dan dia berjanji akan menaikkan harga tiket.
"Anda demo saya 3 minggu berturut turut saya naikkan harganya. Karena beberapa tahun yang lalu kita naikkan harga orang protes," tegasnya.
Dia meyakini, jika harga tiket dinaikkan, sudah dipastikan kepadatan penumpang akan berkurang dan jumlah penumpang KRL semakin sedikit.
Spoiler for Keduax:

Tahun lalu, pemerintah menggulirkan wacana pembangunan kereta cepat rute Jakarta-Surabaya. Proyek ini merupakan hasil kerjasama pemerintah Indonesia dengan METI (ministry of economy, trade and industry japan).
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Ignatius Jonan angkat bicara soal rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya. Menurutnya, mimpi Indonesia memiliki kereta cepat baru bisa terealisasi 30 tahun lagi.
"Perlu 10-30 tahun lagi dan itu harus dibantu karena disiplin kita semua," kata Jonan dalam bedah buku 'Jonan dan Evolusi Kereta Api' di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (28/10).
Spoiler for Ketigax:

Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI), Ignatius Jonan tidak bisa menyembunyikan kekesalannya ketika mendapat banyak kritik soal banyaknya copet di kereta khususnya di KRL Jabodetabek.
Salah satu peserta bedah buku yang juga penumpang KRL bercerita baru saja kehilangan telepon genggam. Mendengar itu, Jonan langsung meminta bawahannya untuk meningkatkan pengamanan dan bekerjasama dengan aparat.
Jonan menuturkan, kejadian pencopetan tidak hanya terjadi di Indonesia. Di luar negeri kejadian serupa juga kerap terjadi.
"Di Jepang memang tidak ada. Tapi di Prancis dan Italia itu juga banyak copet," katanya.
Spoiler for Keempatx:

Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengklaim dirinya sangat memperhatikan nasib karyawannya. Termasuk dalam hal pendapatan atau gaji. Sebab, kata dia, ini menjadi penyokong berhasilnya KAI berevolusi dari perusahaan BUMN yang merugi menjadi perusahaan yang untung.
Untuk urusan gaji, Jonan menyebut, gaji penjaga pintu kereta api mencapai Rp 5 juta per bulan. Menurutnya, gaji sebesar itu setara dengan gaji pegawai bank yang bekerja di ruangan ber-AC.
"Kalau mereka sejahtera kewajiban mereka dijalankan dengan senang hati. Penjaga kereta Rp 4,5-5 juta, sama kok dengan pegawai bank," tegas Jonan.
Spoiler for Kelimax:

PT Kereta Api Indonesia (KAI) merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang cukup sibuk berbenah. Termasuk dalam menggusur pedagang kaki lima dan kios yang ada di stasiun-stasiun sepanjang jalur kereta listrik Jabodetabek.
Direktur Utama KAI Ignasius Jonan mengatakan, hal itu terpaksa dilakukan. Dia mengklaim, penataan stasiun dari pintu-pintu liar dan PKL selama layanan KRL berjalan tak pernah dilakukan. Jika manajemen KAI kini berani melakukannya, itu lebih karena kepepet alias terdesak kebutuhan untuk menambah pendapatan korporasi.
"Bahkan di zaman Soeharto tidak ada keberanian buat menghapus PKL sampai orang yang naik di atas kereta. Kenapa saya berani, karena saya orang kecil. Sehingga saya memang tidak punya apa-apa lagi untuk dikhawatirkan," kata Jonan.
Secara keseluruhan, KAI menyingkirkan 5.168 kios dan PKL dari 64 stasiun dalam jaringan commuter line. Sejak 13 September, penataan itu telah selesai sepenuhnya. Jonan mengaku tidak menyesal dengan langkahnya yang tak populis.
Spoiler for Keenamx:

Direktur PT Kereta Api Indonesia (KAI), Ignatius Jonan, mengaku telah puluhan kali memecat anak buahnya setingkat kepala regional ataupun kepala stasiun. Dari pengakuannya, langkah itu diambil karena anak buahnya tidak becus dalam bekerja.
Jonan menuturkan, kepala regional sudah mengantongi gaji Rp 30 juta sebulan. Dengan besarnya gaji tersebut, maka tidak boleh ada kesalahan dalam memberikan pelayanan.
"Dibayar mahal kok. Zaman sebelum saya penghasilannya kecil. Sekarang penghasilannya besar hampir Rp 30 juta sebulan," kata Jonan di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (28/10) malam.
Diubah oleh anggaaav 30-10-2013 13:16
0
3.8K
Kutip
19
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan