TEMPO.CO, Jakarta - Apakah Anda ingin bergabung dengan arisan kaum sosialita? Kalau iya, maka Anda harus melewati proses seleksi terlebih dulu. Barulah resmi menjadi anggota arisan.

Penulis buku Kocok! the Untold Story of Arisan Ladies and Socialites, Nadia Mulya dan Joy Roesma mengatakan, seleksi anggota arisan angat diperlukan. Alasannya, agar tidak muncul konflik antar anggota. "Kalau tidak cocok, bisa jadi ada yang berantem," kata Nadia waktu bertemu Tempo, akhir Maret 2013. "Makanya harus ada seleksi anggota."

Kata Joy, awalnya yang dipilih menjadi anggota arisan adalah teman sepermainan. Bila ada teman dari seorang anggota arisan ingin bergabung, mereka akan tanya-tanya dulu soal sifat dan sikapnya. "Kalau dari pertemanan sudah tidak cocok, pas dia ingin gabung ke arisan, ya kita tolak," ujar Joy.

Ada juga yang tidak cocok dengan lingkungan arisan, tapi sudah terlanjur bergabung. kalau begitu, yang terjadi akan seperti seleksi alam. Entah mereka mengundurkan diri di tengah putaran arisan, atau tak lagi diajak pada putaran selanjutnya.

Seleksi anggota arisan, kata Joy, tidak cuma penting untuk menjaga pertemanan. Namun juga mencegah hal buruk. Seperti yang mereka tulis pada halaman 192. Diceritakan bila satu kelompok arisan yang kehilangan berlian, hasil kocokan arisan. Bahkan kelompok arisan itu sampai harus memanggil polisi. "Ternyata, ada saru madam yang sengaja menelan berlian itu."

Pada saat ini, Nadia tengah mengikuti empat kelompok arisan. Sedangkan Joy hanya dua. Berlatar belakang sebagai wartawan Majalah Femina, tidak membuat Joy gegar budaya akan tingkah laku para nyonya arisan. Sebab ia telah mengenal mereka sejak berkuliah di Boston, Amerika. "Mereka semua teman saya sejak lama," kata Joy. "Bedanya, sekarang saya jadi rajin pakai bulu mata palsu dan dandan lengkap."