Kaskus

News

Pengaturan

Mode Malambeta
Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

spike10Avatar border
TS
spike10
Prabowo Pendekar Siap Mati
TEMPO.CO, Jakarta - Walau sudah 14 tahun pensiun dari militer, sikap dan penampilan Prabowo Subianto masih seperti tentara. Mantan Komandan Kopassus dan Panglima Komando Cadangan Strategi TNI Angkatan Darat ini selalu tampil tegas dan garang dalam bercakap-cakap. “Tidak ada tentara yang lemah gemulai. Misalkan memberi aba-aba, pasukan seraaang...” ujar Prabowo menirukan gaya seseorang yang gemulai.

Ditemui Tempo di rumahnya di Bukit Hambalang, Bogor, Jawa Barat, pada Senin pekan lalu, bekas menantu Presiden Soeharto ini bicara blak-blakan tentang banyak hal. Mulai dari strategi memenangi pemilihan presiden pada tahun depan, hingga urusan hobinya memelihara sejumlah binatang. Hewan yang dia pelihara antara lain kuda, elang, kambing, dan anjing.

Prabowo juga berterus terang mengungkap jati diri sebenarnya. “Saya tipe orang yang enggak suka frustasi. Saya ini kesatria, pendekar. Anda harus dalami filosofi pendekar, siap mati untuk negara, bangsa, dan kebenaran,” ujar Prabowo, yang menggemari model baju dengan banyak saku itu.

Cerita masa mudanya pun dia kisahkan dalam pertemuan selama berjam-jam tersebut. “Saya sudah mau mati sejak usia muda. Bertugas di Timor Timur (kini Timor Leste) ketika masih letnan. Saya sudah hitung enggak mungkin saya selamat. Saya sudah ucapkan dua kalimat syahadat (bersumpah dalam agama Islam). Tapi saya masih lolos, saya bersyukur,” katanya.

Ketika Timor Timur menjadi bagian dari provinsi RI, Prabowo pernah bertugas di sana. Banyak cerita heroik tentang dia, di antaranya berhasil menangkap sejumlah pentolan Fretelin, lawan TNI dan pemerintah Indonesia. Fretelin menolak Timor Timur menjadi bagian dari RI. Karena itu, kelompok yang pernah dipimpin Xanana Gusmao ini memilih jalan gerilya.

Sebagai mantan komandan dan kini menjadi Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo punya gaya sendiri dalam memimpin banyak orang. “Kepada semua anak buah, saya selalu ajarkan prinsip sepi ing pamrih, rame ing gawe (Sedikit bergunjing, banyak bekerja). Pangkat itu sampiran, akan dipasang dan dilepas. Harta atau bondo donyo (harta dunia), kekayaan, itu pinjaman dari Tuhan. Begitu pula nyowo (nyawa) itu titipan. Pada saatnya, nyawa kita akan diminta lagi sama Tuhan,” tutur Prabowo.

Dengan falsafah itu, kata dia, dirinya tak perlu terlalu frustasi. Sebab, sifat gampang frustasi sama dengan mudah putus asa. “Saya berusaha untuk tidak putus asa, berpikir positif, berbuat positif. Kalau sebagai pendekar dan harus bertarung, itu risiko. Kalau masuk ring tinju kelas berat, menghadapi final dan jatuh, misalnya. Masalahnya adalah apakah jatuh terus atau berdiri lagi. Bukan soal jatuhnya yang penting, tapi setelah jatuh bisa beridir lagi enggak.”

Spoiler for Sumber:
0
772
1
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan