Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menegaskan, memasuki musim hujan dan terkait bencana banjir yang mengancam di awal tahun 2014, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan lebih siap dibandingkan awal tahun 2013 lalu.
"Kita upayakan semua jajaran lebih siap bahkan kesiapan ini harus mencapai 100 persen saat memasuki musim penghujan yang berdampak pada bencana banjir yang akan melanda sebagian daerah DKI Jakarta," kata pria yang akrab disapa Ahok ini saat ditemui usai membuka Rapat Koordinasi Penanggulangan Bencana di Desa Gumati Resort, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Selasa, 29 Oktober 2013 petang.
Ia mengatakan, salah satu kesiapan atau kesiagaan Pemprov DKI tersebut yakni menyiapkan beberapa skenario dalam menghadapai bencana banjir serta melakukan pengerukan sejumlah waduk yang ada di Jakarta. "Untuk saat ini saja kami sudah melakukan pengerukan sebesar 20 persen di sisi barat dan selatan waduk Pluit," kata dia.
Bahkan pemerintah Ibu Kota juga tengah melakukan perbaikan hampir 500 unit mesin pompa air yang ada di seluruh di Jakarta. "Kita upayakan menjelang akhir tahun ini semua pompa air di Jakarta sudah bisa digunakan secara maksimal untuk menghadapi bencana banjir," kata dia.
Namun, ungkap Ahok, pihaknya hingga kini masih menemui kendala yakni terlambatnya pengadaan alat berat sehingga dapat mengganggu proses antisipasi penanganan bencana banjir. "Untuk itu saya berharap pada tahun 2014 pengadaan alat berat ini tidak lagi menjadi kendala," tutur dia.
Sementara itu, Kepala Bidang Informatika dan Pengendalian BPBD DKI Jakarta Edi Junaedi mengatakan, pihaknya sudah merancang skenario dalam menghadapi bencana banjir yang parah di wilayah Jakarta. "Kita sudah punya skenario dan penanganan jika Jakarta terjadi banjir besar," kata dia.
Bahkan dalam skenario tersebut, kata Edi, lembaganya sudah mengambil patokan bahwa pada 15 Januari 2014 bencana banjir akan lebih besar 10 persen dibandingkan bencana pada 17 Januari 2013. "Ini dilakukan agar semua petugas bisa lebih siap dalam menghadapi bencana, yang kita sendiri tidak tahu kapan dan seberapa besar akan melanda Jakarta," kata dia.
Menurutnya, di wilayah DKI Jakarta terdapat 124 kelurahan yang masuk dalam daerah rawan bencana banjir. Dari ratusan kelurahan tersebut, sebanyak 89 kelurahan sudah mendapatkan alokasi anggaran untuk penanggulangan bencana. "Besaran dana bantuan bencana ini bervariasi muali dari Rp 50 juta hingga Rp 125 juta per kelurahan. Dana ini digunakan untuk sebagai kebutuhan logistik bencana," kata dia.