ozombieAvatar border
TS
ozombie
[Destination: Australia] Rudenim TPI Kewalahan Tampung Imigran Gelap
Rudenim TPI Kewalahan Tampung Imigran Gelap
Surel
Selasa, 29 Oktober 2013 02:04

TANJUNGPINANG, HALUAN — Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) pusat di Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau kualahan menam­pung puluhan imigran gelap asal Afganistan, yang beberapa bulan terakhir masuk bergantian dan di­aman­kan oleh Kepolisian Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF) Tanjungpinang.

Hampir tiap pekan sejak bulan September hingga Oktober 2013 para imigran gelap asal Afganistan tersebut masuk ke Tanjungpinang melalui maskai penerbangan dari Bandara Soekarno Hatta di Jakarta lewat jalur domestik. Hingga saat ini pihak Rudenim telah menampung sebanyak 409 imigran dari berbagai negara. Sebanyak 164 orang berasal dari negara Afganistan. Jumlah imigran Afganistan sendiri sudah maksimal untuk kapasitas di Rudenim.

Hal ini membuat Kepala Rudenim Pusat di Tanjungpinang, Provinsi Kepri, Surya Pranata berang. Pihaknya mengecam oknum-oknum yang diduga memanfaatkan dengan penanganan di Rudenim Tanjungpinang baik dan cepat untuk mendapatkan status Refugee (pengungsi). Karena apabila terlalu over atau berlebih imigran dari negara salah satu, membuat ketidak nyamanan bagi imigran lainnya.

“Ini jelas ada kepentingan dan keterlibatan oknum tertentu, untuk memanfaatkan kami di Rudenim ini. Untuk kapasitas di Rudenim maksimal sebanyak 400 sampai 500 orang. Tetapi untuk imigran asal Afganistan sendiri di Rudenim sudah mencapai 164 orang yang belum lagi ditambah dengan yang berada di kantor imigrasi. Tentunya membuat kedepannya menjadi berbahaya, karena hal ini, kami telah mendapatkan protes dari imigran negara lain dan imigran Afganistan yang telah lama menunggu mendapatakan status Refugee (pencari suaka),” kata Surya Pranat kepada, Senin (28/10).

Dengan telah mencapainya jumlah maksimal untuk imigran asal Afganistan di Rudenim Tanjungpinang, terpaksa Surya Pranata tidak menerima kembali imigran asal Afganistan. Dengan alasan, takutnya membuat persaingan dan ketidaknyamanan bagi imigran dari asal negara lain. Selain itu juga, membuat kecemasan bagi imigran asal Afganistan lain yang sudah lama menunggu untuk mendapatakan status Refugee.

Selain itu, dikatakan Surya Pranata, hal tersebut tidak bisa dibiarkan lagi. Awalnya pihak Rudenim menerima karena melihat dari sisi pertimbangan Hak Asazi Manusia (HAM), tetapi hingga saat ini hal itu tidak dapat diterima. Semestinya ada pencegahan dari Bandara Jakarta.

“Kiranya keamanan atau diduga adanya sindikat yang bermain. Karena seharusnya pihak Bandara Soekarno Hatta di Jakarta dapat mencegah mereka. Alasan surat Asylum Seeker Certificate dari UNHCR yang dibawa para imigran ini, itu jelas tidak bisa membawa mereka untuk keluar masuk daerah di Indonesia, karena tidak berlaku diakses di airpot (bandara). Apalagi hingga bisa naik ke pesawat. Tentu jadi tanda tanya?. Jelas disini bagi kewarnegaraan asing yang mau menggunakan transportasi pesawat harus menunjukkan dokumen lengkap seperti paspor yang akan diperiksa pihak bandara ketika hendak naik pesawat,” jelas Surya Pranata.

Lain halnya, pemindahan imigran ke Rudenim antar kota. Pemindahan resmi tersebut pastinya dikawal petugas imigrasi dari hingga sampai ke Rudenim yang dituju. Permasalahan di Rudenim Tanjungpinang, Surya Pranata telah berkoordinasi kepada Kepala Imigrasi Tanjungpinang. Dan selanjutnya pihaknya akan melaporkan dan menyurati kejadian, situasi di Rudenim Tanjungpinang kepada pihak yang bersangkutan.

“Kami juga akan melakukan pelaporan ke kantor pusat kejadian tersebut di sini. Selain itu, juga kami mempertanyakan, kepada pihak Bandara Soekarno Hatta di Jakarta dengan sistem pengamanannya. Dan juga kepada maskapai Lion Air dan Sriwijaya Air yang pernah membawa para imigran ini ke Tanjungpinang. Seharusnya mereka ikut bertanggungjawab karena diduga telah meloloskan imigran gelap ini ke Tanjungpinang,” tegasnya.

Diharapkannya, ada ketegasan dari keamanan dan pihak Bandara RHF Tanjungpinang. “Memang perlu berkoodinasi kepada pihak Kepolisian Bandara Polres Tanjungpinang, agar kedepannya apabila terjadi kembali imigran gelap masuk ke Tanjungpinang dari Bandara untuk tidak diamankan melainkan diusir untuk kembali lagi ke Jakarta,” tutupnya.

10 Imigran Gelap Masuk ke Tanjungpinang

Dilain tempat, Kasi wasdakim Imigrasi Tanjungpinang Agus Setiadi, mengatakan, 10 imigran asal Afganistan kembali diamankan petugas Kepolisian Bandara RHF Tanjungpinang, Jumat (25/10). Sejak 11 September 2013 hingga 25 Oktober 20133 sudah 66 imigran gelap asal Afganistan itu masuk ke Tanjungpinang.

Masih sama alasan mereka masuk ke Tanjungpinang dengan imigran sebelumnya masuk ke Tanjungpinang. “Mereka ke Tanjungpinang hanya berbekal surat Asylum Seeker Certificate dari UNHCR, yang me­nyatakan bahwa mereka adalah pencari suaka dan hendak ke Australia,” ungkap Agus.

Adapun imigran gelap tersebut, Ishaq Ali Sarwari, Roziah Sarwari, Mahnoz Sarwari, Erfan Sawari, Mehran Sawari, Mohammad Azim, Khudadad Mohammadi, Mahdi Aliyar, Mohsen Zafari dan Mohammad Arif Sawari.

“Saat ini mereka di periksa dan akan ditempatkan di Ruang Detensi Imigran di kantor Imigrasi Tanjungpinang. Seperti yang lainnya, mereka akan didata dan dimintai keterangan yang difasilitasi penterjemah dari International Organization for Migration (IOM),” tutup Agus. (h/cw72)

http://www.harianhaluan.com/index.ph...epri&Itemid=73

Bakal membengkak lagi deh biaya di rudenim tanjungpinang. emoticon-Big Grin
Quote:


Jadi ingat lirik tentang imigran gelap yg mau pergi ke Australia ini. emoticon-Big Grin

They're not happy in Gaza ..
They're not happy in Egypt ..
They're not happy in Libya ..
They're not happy in Morocco ..
They're not happy in Iran ..
They're not happy in Iraq ..
They're not happy in Yemen ..
They're not happy in Afghanistan ..
They're not happy in Pakistan ..
They're not happy in Syria ..
They're not happy in Lebanon ..

SO, WHERE ARE THEY HAPPY?

They're happy in Australia ..
They're happy in Canada..
They're happy in England ..
They're happy in France ..
They're happy in Italy ..
They're happy in Germany ..
They're happy in Sweden ..
They're happy in the USA ..
They're happy in Norway ..
They're happy in Holland ..
They're happy in Denmark ..
0
1.1K
3
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan