kompas.com_Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan membangun Instalasi Pengolahan Air Limbah Terpadu (IPALT) di DKI. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan anggaran sebesar Rp 1 triliun dialokasikan untuk pembangunannya.
Jokowi mengaku Jakarta hanya memiliki satu unit pengolahan air limbah, yakni berada di Setiabudi. Itupun kapasitasnya hanya mampu melayani tiga persen limbah di Jakarta. Nilai itu bagaikan bumi dan langit jika dibandingkan dengan Singapura yang telah mengelola 95 persen limbah kotanya.
"Kita malulah belum ada 3 persen sanitasi kita. Maka tahun depan kita anggarkan Rp 1 triliun untuk bangun pengolahan limbah di DKI," ujar Jokowi. Anggaran Rp 1 triliun tersebut, lanjut Jokowi, akan menambahkan sjumlah dana yang dianggarkan oleh pemerintah pusat melalui APBN tahun 2013 serta pinjaman dari perusahaan konstruksi JICA. Jokowi menjelaskan, akan ada 14 zona pengolah an air limbah di Jakarta.
Pembagian zona tersebut berdasarkan tingkat berbahayanya suatu limbah. Kebijakan tersebut pun, lanjut Jokowi, akan mula i dilaksanakan di tahun 2014 yang akan datang. "Kita akan kejar terus pokoknya," ujar Jokowi.
Pembangunan IPALT merupakan program Kementerian Pekerjaan Umum. Jakarta akan diprioritaskan membangun zona I di Setiabudi-Kota yang akan melayani pengolahan limbah rumah tangga dari 1,2 juta kepala keluarga di Gambir, Sawah Besar, Senen, dan Menteng.
Terkait anggarannya, yakni sebesar Rp 4,57 triliun dan dibagi 70 persen pembiayaan ditanggung Kementerian PU dan 30 persen oleh Pemprov DKI. Sementara estimasi kebutuhan dana untuk enam zona IPALT keseluruhan mencapai Rp 70 triliun.
pakde joko keliatan bgt kerjanya ya gan selalu di liput media kita liat aja perkembangannya