Kaskus

News

julianiraniAvatar border
TS
julianirani
Kalau Kenal Dekat dgn Ical, Pasti Jatuh Hati. Apalagi ada Duit Triliunan buat Pilpres
Golkar: Kalau Kenal Dekat dengan Ical, Pasti Jatuh Hati
Senin, 28 Oktober 2013 | 17:30 WIB

Kalau Kenal Dekat dgn Ical, Pasti Jatuh Hati. Apalagi ada Duit Triliunan buat Pilpres
Ketua Umum DPP Partai Golkar, Aburizal Bakrie, menyampaikan pidato politiknya dalam acara Deklarasi Presiden dari Partai Golkar, di SICC, Sentul, Bogor, Minggu (1/7/2012). Aburizal maju sebagai capres dari partai Golkar berdasarkan keputusan Rapat Pimpinan Nasional ke-3 PG beberapa waktu lalu. | TRIBUNNEWS/DANY PERMANA

JAKARTA, KOMPAS.com — Berdasarkan hasil sejumlah lembaga survei, popularitas Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie alias Ical tidak sebanding dengan elektabilitasnya sebagai bakal calon presiden pada Pemilu 2014. Elektabilitas Ical masih jauh di bawah Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Bagaimana tanggapan pihak Golkar? Wakil Sekjen DPP Golkar Nurul Arifin mengatakan, popularitas Ical tidak lagi menjadi masalah. Pasalnya, kata dia, serangan udara sudah masif dilakukan melalui televisi milik Ical.

Namun, Nurul mengakui bahwa elektabilitas masih menjadi masalah. Ia melihat Ical kurang menyentuh di hati rakyat. Berbeda dengan Jokowi, kata dia, yang setiap hari kegiatannya di Jakarta terekspos oleh media massa. "Kita harus bisa sentuh hati pemilih. Mungkin Pak Jokowi dianggap jadi bagian dari rakyat. Pak ARB kurang dikenal publik secara dekat. Sebetulnya kalau publik kenal dekat, paling tidak mendengarkan bicaranya, akan jatuh hati," kata Nurul di Jakarta, Senin (28/10/2013).

Nurul menambahkan, masalah lain ialah tingginya resisten dari parpol lain terhadap Ical. Meski demikian, pihaknya tidak akan menyerah untuk memperjuangkan Ical maju dalam Pilpres 2014. "Kami berharap Golkar menang dulu di pileg," pungkas anggota Komisi II DPR itu. Seperti diberitakan, elektabilitas Ical berdasarkan hasil survei berbagai lembaga survei masih di bawah Jokowi dan Prabowo Subianto. Padahal, Jokowi belum dipastikan maju dalam pilpres oleh PDI Perjuangan. Ical pun semakin masif melakukan kampanye, baik melalui televisi maupun road show ke berbagai daerah. Meski demikian, kepastian pencapresan bergantung pada hasil pileg pada April 2014.
http://nasional.kompas.com/read/2013...sti.Jatuh.Hati

Kalau Kenal Dekat dgn Ical, Pasti Jatuh Hati. Apalagi ada Duit Triliunan buat Pilpres

Ical Bakrie Punya Dana Kampanye Abadi Rp 1 Triliun
SENIN, 10 SEPTEMBER 2012 | 11:29 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Tsunami utang perusahaan dinilai banyak kalangan bakal menyulitkan langkah Aburizal di kancah politik. Cita-citanya menjadi presiden bakal sulit tercapai tanpa dukungan finansial yang memadai. Apalagi elite Partai Beringin tak sepenuhnya mendukung pencalonan Ical, sapaan Aburizal. Demikian terungkap dalam laporan majalah Tempo edisi 10 September 2012 berjudul Tsunami Utang Bakrie.

Krisis keuangan perusahaan Bakrie bahkan sudah menjadi bahan perbincangan kalangan politikus Golkar sejak medio Agustus lalu. "Kalau kondisi keuangannya karut-marut, bagaimana dia akan berkampanye?" kata seorang tokoh Golkar kepada Febriyan dari Tempo, Kamis pekan lalu. Menurut dia, tingkat elektabilitas Ical rendah akibat digerus kasus lumpur Lapindo serta dugaan penyelewengan pajak perusahaan Bakrie. Di sisi lain, pencitraan butuh fulus yang tak sedikit.

Di kalangan internal partai, Ical pernah mengumbar janji setelah merebut kursi ketua umum pada 2009. Kala itu, Ical berjanji menyediakan dana abadi Rp 1 triliun serta membangun kantor pusat di Slipi, Jakarta Barat, menjadi 25 lantai. "Belum ada yang dipenuhi. Kantong Ical sudah kempis," ucapnya.

Juru bicara Ical, yang juga Wakil Sekretaris Jenderal Golkar, Lalu Mara Satria Wangsa, memastikan guncangan bisnis keluarga Bakrie tak akan mempengaruhi persiapan Ical menuju kursi RI-1. "Di bawah Pak Ical, elektabilitas Golkar melesat," ujarnya. Ia mengatakan waktu dua setengah tahun menjelang Pemilu 2014 cukup untuk memoles citra bosnya. Lalu Mara pun memastikan Ical tak ingkar janji. Tapi dia mengoreksi, "Janji ada dana abadi itu hanya kalau partai bisa berbisnis."
http://www.tempo.co/read/news/2012/0...i-Rp-1-Triliun

Kalau Kenal Dekat dgn Ical, Pasti Jatuh Hati. Apalagi ada Duit Triliunan buat Pilpres

Ical Siapkan Dana Rp 12 Triliun untuk Nyapres ?
Tue, 12/03/2013 - 13:57 WIB

JAKARTA, RIMANEWS – Jelang Pemilu 2014 sejumlah figur mulai digadang-gadang menjadi calon presiden, salah satunya Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie yang akrab disapa Ical atau ARB. Belakangan ini, wajah Ical kerap muncul di iklan televisi. Tak hanya itu, wajah Ical juga kerap terpampang di baliho yang tersebar hingga penjuru daerah. Fenomena seperti itu memang kerap dilakukan para calon pemimpin jelang digelarnya pemilu.

Namun yang luar biasa, beredar kabar bahwa Ical sudah menyiapkan dana segar hingga Rp12 triliun untuk memuluskan langkahnya menjadi orang nomor satu di negeri ini. Saat dikonfirmasi wartawan terkait bujet tersebut, Ical sontak kaget dan langsung berdiri sambil membuka dompetnya. “ Mana (Rp12 triliun)? Tidak ada tuh,” seloroh Ical di kantornya, Bakrie Tower, Kuningan, Jakarta, belum lama ini.

Jika dirinya membantah soal jumlah uang sebesar itu untuk memuluskan langkahnya menjadi presiden, lantas, berapakah kocek yang harus dirogoh Ical untuk ini? “ Ya saya tentunya sudah menyiapkan semuanya. Kalau saya mau main tenis, ya saya harus punya modal untuk membeli seluruh peralatannya. Begitu juga dengan capres, ya saya juga harus menyiapkan semuanya. Soal jumlah ada lah,” jawab Ical dengan santai.

Ical yakin, pencalonan dirinya sebagai presiden sudah dilakukan dengan cara demokratis. Dia mengklaim sudah didukung seluruh DPD Partai Golkar di daerah, termasuk dukungan dari para petinggi Golkar seperti Akbar Tandjung. “ Saya terpilih secara demokratis, DPD II semuanya mendukung saya, termasuk Muntasir,” kata Ical. Muntasir yang dimaksud Ical, ialah Ketua Forum Silaturahmi Dewan Pimpinan Daerah II Partai Golkar Muntasir Hamid. Pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPD II Banda Aceh paling gencar meminta Dewan Pimpinan Pusat membatalkan rencana pencalonan Aburizal Bakrie sebagai calon presiden tunggal dari Partai Golkar.
http://www.rimanews.com/read/2013031...-untuk-nyapres

Kalau Kenal Dekat dgn Ical, Pasti Jatuh Hati. Apalagi ada Duit Triliunan buat Pilpres

Pilpres 2014: Perjudian Terakhir Capres Golkar Aburizal Bakrie
August 18, 2013

Now or Never: Capres Golkar Aburizal Bakrie di Pilpres 2014
ARB atau yang juga akrab dipanggil Ical sekarang sudah ada di kuda-kuda terakhirnya. Seperti yang telah disebut di atas, sekarang atau tidak sama sekali. Ibarat bermain sepakbola ini adalah masa injury time di mana posisi Ical tertinggal 0-1, namun dirinya sekarang dapat kesempatan tendangan bebas dekat gawang. Andaikata berhasil memaksimalkan tendangan bebas menjadi gol, Ical bisa dapat kesempatan untuk memenangkan keseluruhan pertandingan. Namun kalau gagal, peluit panjang akan keburu berbunyi.

Capres Golkar Aburizal Bakrie yang memantapkan diri dan mengusahakan seluruh daya bisa dimengerti. Sekalipun fakta awal menunjukkan baik dari elektabilitas maupun track record, jauh dari potensial. Namun, seakan tidak peduli, ARB tetap melaju menjadi salah satu calon presiden di pemilu dan pilpres 2014.

Siapa pun mengerti bahwa dengan menjadi penguasa akan mampu membalikkan seluruh tren kehidupan keluarga Bakrie yang sedang menurun. Di tengah banyaknya orang super kaya baru, justru Bakrie melempem. Siapa yang tidak ingat kalau di tahun 2010 Bakrie adalah orang terkaya di Indonesia dengan total kekayaan hingga US$ 2,1 milyar! Per awal Januari 2013, kekayaan Bakrie merosot hingga lebih dari setengahnya menjadi US$ 890 juta saja! Bakrie sudah masuk masa terbenam:

1. Profit Menurun Tajam
Induk kerajaan bisnis Bakrie yakni PT Bakrie & Brother Tbk (BNBR) mencatat perolehan laba bersih semester I hanya Rp 8,36 miliar. Laba perseroan anjlok 96,09 persen dari perolehan pada periode yang sama tahun sebelumnya yang mampu mencapai Rp 214,35 miliar. Ini menyebabkan penurunan pendapatan sekitar 82,87 persen sebesar Rp 1,95 triliun atau turun dari perolehan semester pertama 2012 yang mencapai Rp 11,39 triliun.

2. Bakrie Group Terlilit Hutang
Seperti yang Aburizal Bakrie sendiri pernah mengakui bahwa jalan berutang untuk membeli Kaltim Coal adalah salah satu keputusan terpenting dalam hidupnya. Sebab, dari seorang calon pengusaha bangkrut, dia berhasil menjadi orang terkaya di Tanah Air versi Majalah Forbes 2007. Namun hal itu pulalah yang bisa jadi sebab keterlilitan perusahaannya dengan beban hutang. Konon, isu grup Bakrie adalah pada likuiditas untuk membayar hutang. Sebuah berita di Tempo menyebutkan, belitan utang terjadi akibat Bumi merugi serta buah dari praktek gadai saham yang ditengarai menjadi modus pencarian dana Grup Bakrie. Bumi, yang paling “berdaging” dibandingkan dengan perusahaan lainnya, kini kosong kantongnya. “Likuiditas perusahaan Bakrie sudah akut.”

3. Jual Aset Sana Sini
Di balik upaya menekan beban utang, strategi yang diambil Bakrie adalah menjual aset-aset besar dari pelbagai lini bisnisnya mulai dari sektor migas, perkebunan, properti, jalan tol hingga perusahaan pipa. Unit usaha perkebunan Bakrie, yakni PT Bakrie Sumatra Plantations Tbk (UNSP) akan menjual enam perkebunan kelapa sawit seluas 30.000 hektar di Sumatra. Dana hasil penjualan akan digunakan untuk melunasi utang jangka pendek yang mencapai Rp 3 triliun.

Dari bisnis properti, PT Bakrieland Development Tbk telah melepas 3 hektare lahan di kawasan Kuningan, Jakarta senilai Rp 868,9 miliar kepada Grup Sinar Mas. Kepemilikan saham sebanyak 15 persen di proyek Bukit Jonggol Asri juga dijual kepada Sentul City. Bakrieland juga menjual lima ruas jalan tol yang dikelola oleh PT Bakrie Toll Road senilai Rp 2 triliun dan proyek properti Lido Lake Resort sekitar Rp 1 triliun kepada Grup MNC. Yang masih hangat, Hary Tanoe juga membeli 19,90 persen saham PT Bali Nirwana Resort dari Sugilite Company Tbk dan PT Bakrie Nirwana Semesta.

Dari sektor migas, PT Energi Mega Persada Tbk melepas 10 persen penyertaan di Blok Masela kepada Inpex Masela Ltd dan Shell Upstream Overseas Service Ltd sebesar USD 313 juta. Blok Masela tercatat sebagai salah satu lapangan yang memiliki cadangan gas terbesar di Indonesia. PT Bakrie & Brothers Tbk, perusahaan investasi Grup Bakrie juga tengah dalam proses negosiasi untuk mendivestasi anak perusahaan, PT Bakrie Pipe Industries yang diperkirakan senilai Rp 2 triliun. Stasiun televisi ANTV juga dikabarkan telah digadaikan ke bos MNC Hary Tanoe demi mendapat utang sebesar Rp 2 triliun.

4. Harga Saham Anjlok
Sebuah lembaga penelitian melansir analisa kinerja saham perusahaan grup Bakrie sejak 20 Mei hingga 10 Juli. Hasilnya, saham-saham grup Bakrie merosot jauh melebihi kinerja IHSG. Dari 20 Mei 2013 hingga 10 Juli, saham Bakrie Sumatra anjlok 41 persen. Saham Energi Mega Persada melorot hingga 23 persen. Saham Bumi Resources anjlok 32 persen dan Bumi Resources Minerals terpangkas 30 persen.

Harga saham Berau Coal Energy (BRAU) melorot 26 persen. Sementara untuk saham non komoditas, saham Bakrieland Development (ELTY) jatuh 2 persen. Saham Bakrie Telecom (BTEL) turun 4 persen. Saham Visi Media Asia (VIVA) turun 39,62 persen sepanjang tahun ini. Sebuah kemujuran tentu akan menggantikan “masa kegelapan” Bakrie Group seandainya Bakrie mampu menjadi presiden di 2014. Sedikit banyak performance perusahaan pasti akan “terpengaruh“.

5.Internal Golkar juga Menggoyang Capres Golkar Aburizal Bakrie
Namun tak semudah itu menjadi presiden. Bukan hanya karena niat Bakrie yang ampun-ampunan gelontorkan dana iklan untuk pencitraan sekonyong-konyong akan memudahkan dirinya menjadi presiden di pilpres 2014. Adalah Akbar Tandjung, seorang politisi senior di internal Golkar yang juga ragu akan pencapresan Ical. Beberapa kali Akbar berusaha untuk menawarkan internal Golkar kembali mengevaluasi sang Capres Golkar Aburizal Bakrie sebelum 2014 benar benar bergulir.

Akbar paham sekali bahwa dengan Capres Golkar Aburizal Bakrie, sebenarnya internal Golkar pun tidak sepenuh hati mengingat ARB sendiri secara kompetensi baik politik maupun kenegarawanan amat kurang, jika misalkan dibandingkan dengan Akbar sendiri maupun Jusuf Kalla misalnya.

Beberapa hari lalu di bulan Agustus ini, Akbar Tandjung juga bermanuver untuk kesekian kalinya mencoba mengevaluasi pencapresan Ical. Wajar saja, sudah jor-joran habis dana kampanye di televisi, elektabilitas Ical tetap diam di bawah 10%. Sebuah kemustahilan mungkin untuk memenangkan pemilihan presiden. Lebih daripada itu, nama Capres Golkar Aburizal Bakrie juga tidak ramah bagi telinga kebanyakan pemilih. Apalagi terkait bagaimana tanggung jawab Bakrie soal kasus lumpur Lapindo di mana ribuan orang kehilangan tempat tinggal tanpa tahu harus meminta ganti rugi ke mana. Juga, beberapa persoalan karakter Ical yang kuat terkesan jauh dengan empati kepada rakyat miskin.

Moral of the Story: Kita Jangan Lagi Salah Pilih
Jangan anggap remeh coblosan Anda di pilpres 2014 karena hal tersebut akan berdampak pada kehidupan kita 5 tahun ke depan dan mungkin seterusnya. Cukup 10 tahun ini kita salah pilih karena ilusi pencitraan dan libido tak tertahan akan kepemimpinan yang tegas dan cakap. Apa yang ternyata kita dapat? Ternyata hanya dapat seorang peragu yang selama masa kepemimpinannya kasus korupsi makin masif (bahkan banyak di antaranya terkait dengan anak buah kesayangan), banyak intoleransi sesama anak bangsa, banyak pelecehan dari luar negeri yang kita diamkan, dan sederet permasalahan yang datang tak pernah henti.

Buka mata hati lebar, jangan biarkan diri terbuai iklan yang membombardir mata kita. Baca track record presiden yang ingin Anda coblos, apa pantas atau tidak. Ketahui motivasinya, apakah benar ingin memajukan rakyat atau tidak. Semoga para politisi juga berani objektif. Memajukan politisi tak kompeten untuk calon presiden hanya akan membunuh partai sendiri dan paling parahnya, menggiring negara ke arah bunuh diri. Seringkali politisi licik bagai ular itu bisa dimengerti, namun apakah bisa sampai tega menggiring negara ke kematiannya? Singkat kata, andaikata Ical menang pilpres 2014, ia ibarat memenangkan togel. Semua hal akan kembali menanjak. Namun bagaimana dengan negara?
http://nasionalis.me/tag/hutang-abu-rizal-bakri/

-----------------------------------

Yaaaa ... tapi kalau sampai terjadi akhirnya si Ical menang jadi Presiden, maka giliran 250 juta rakyat Indonesia harus "pay back" pada diri Ical dan group perusahaannya yang menimbun utang triliunan rupiah dan jutaan dollar pulak!


emoticon-Turut Berduka
tien212700Avatar border
tien212700 memberi reputasi
1
1.6K
4
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan