- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
[ Bukan Atut ] Siswa SMP sumbangkan hadiah buat bangun masjid


TS
wongsodijoyo
[ Bukan Atut ] Siswa SMP sumbangkan hadiah buat bangun masjid
Quote:
Assalamualaikum Wr . Wb 



Quote:
![[ Bukan Atut ] Siswa SMP sumbangkan hadiah buat bangun masjid](https://s.kaskus.id/images/2013/10/28/5873583_20131028113919.jpg)
Spoiler for Beritanya:
Merdeka.com - Meski menjuarai festival film pendek, siswa SMP 4 Satu Atap Karangmocol, Purbalingga, Jawa Tengah, tak lantas membuat mereka lupa diri. Uang yang mereka terima sebagai bentuk penghargaan hasil kerja keras tersebut dengan sukarela mereka sumbangkan untuk pembangunan masjid yang akan dibangun di komplek sekolah kebanggaan mereka.
Eko Junianto (14), sutradara cilik asal SMP 4 Satu Atap Tunjungmuli, bisa jadi gembira lantaran film yang disutradarainya berjudul "Tuyul" berhasil menjadi jawara dalam ajang Sagamovie Festival. Namun baginya, kegembiraan tersebut akan lebih terasa tatkala bisa membaginya kepada warga masyarakat sekitar sekolahnya.
"Ketika tahu kami jadi juara, teman-teman senang, orang tua kami juga bahagia. Tetapi, kami ingin membahagiakannya dengan menyumbangkan uang hadiah ini untuk membuat masjid di sekolah, supaya bisa digunakan semua warga sekitar sekolah," jelasnya, Senin (28/10).
Bagi Eko, uang hadiah tersebut terasa lebih berharga untuk membangun masjid berukuran 15 x 15 meter yang nantinya akan menjadi sarana aktivitas ibadah bagi siswa di sekolahnya. Meski mengakui membutuhkan uang, Eko tak ingin kebahagiaannya hanya dirasakan sendiri. "Sebenarnya saya juga butuh uang, paling hanya Rp 1000-2000 saja," ujarnya polos.
Menurut pembimbing ekstrakurikuler film SMP 4 Satu Atap Tunjungmuli, Aris Prasetyo di desa tersebut hanya ada satu masjid yang kerap digunakan siswa untuk tempat ibadah saat sekolah, seperti salat duha dan salat zuhur berjamaah.
"Memang di sini hanya ada satu masjid yang biasa digunakan siswa saat istirahat sekolah. Letaknya juga cukup jauh, karena untuk mencapai masjid, anak-anak kadang harus berjalan sekitar 15 menit dan waktu istirahat habis hanya untuk menjangkau masjid," ujarnya.
Kondisi tersebut, menurut Aris, membuat sekolah berinisiasi membangun masjid yang lokasinya berada di komplek sekolah. Pembangunan mulai dilakukan Oktober 2013 ini, dan baru dimulai dengan mengumpulkan sumbangan dari warga sekolah, baik guru dan murid.
"Setiap Senin, kami selalu mengumpulkan amal untuk pembangunan masjid dengan menaruh kotak sumbangan di sekolah. Hasilnya memang belum seberapa, tetapi dengan adanya sumbangan uang hadiah dari teman-teman yang menang festival film kemarin malah menjadi motivasi bagi teman-teman lainnya," jelasnya.
Dalam Sagamovie Festival, murid SMP 4 Satu Atap Tunjungmuli tidak hanya memenangkan kategori film pendek, tetapi juga berhasil menjadi pemenang dalam kompetisi iklan layanan masyarakat lewat video "Cermat Menabung" karya Nunik.
Karya SMP 4 Satu Atap Tunjungmuli ini berhasil merebut hati dewan juri yang terdiri dari Subagjo Budisantoso (Institut Kesenian Jakarta), Eugene Panji (sutradara), dan Nina Tamam (Aktris).
Bagi SMP 4 Satu Atap Tunjungmuli, kemenangan dalam ajang festival film kali ini menambah deretan penghargaan sekolah yang berada di daerah terpencil di kawasan Purbalingga Jawa Tengah.
Sebelumnya, murid SMP 4 Satu Atap Tunjungmuli berhasil menjadi jawara dalam ajang International KidsFfest, Finalist Festival Film Solo dan Festival Film Purbalingga. Selain itu juga, film pendek karya murid SMP 4 Satu Atap Tunjungmuli juga pernah mendapat penghargaan khusus film pendek dalam ajang Festival Film Indonesia 2012.
Tak hanya itu, penghargaan dalam ajang Jambore Film 2012, Tiri Tv Integritas, Asia International Film Festival and Award, dan terakhir Local Culture Film Festival 2013 menjadi bentuk nyata kreativitas murid sekolah yang berada di daerah pelosok ini.
Eko Junianto (14), sutradara cilik asal SMP 4 Satu Atap Tunjungmuli, bisa jadi gembira lantaran film yang disutradarainya berjudul "Tuyul" berhasil menjadi jawara dalam ajang Sagamovie Festival. Namun baginya, kegembiraan tersebut akan lebih terasa tatkala bisa membaginya kepada warga masyarakat sekitar sekolahnya.
"Ketika tahu kami jadi juara, teman-teman senang, orang tua kami juga bahagia. Tetapi, kami ingin membahagiakannya dengan menyumbangkan uang hadiah ini untuk membuat masjid di sekolah, supaya bisa digunakan semua warga sekitar sekolah," jelasnya, Senin (28/10).
Bagi Eko, uang hadiah tersebut terasa lebih berharga untuk membangun masjid berukuran 15 x 15 meter yang nantinya akan menjadi sarana aktivitas ibadah bagi siswa di sekolahnya. Meski mengakui membutuhkan uang, Eko tak ingin kebahagiaannya hanya dirasakan sendiri. "Sebenarnya saya juga butuh uang, paling hanya Rp 1000-2000 saja," ujarnya polos.
Menurut pembimbing ekstrakurikuler film SMP 4 Satu Atap Tunjungmuli, Aris Prasetyo di desa tersebut hanya ada satu masjid yang kerap digunakan siswa untuk tempat ibadah saat sekolah, seperti salat duha dan salat zuhur berjamaah.
"Memang di sini hanya ada satu masjid yang biasa digunakan siswa saat istirahat sekolah. Letaknya juga cukup jauh, karena untuk mencapai masjid, anak-anak kadang harus berjalan sekitar 15 menit dan waktu istirahat habis hanya untuk menjangkau masjid," ujarnya.
Kondisi tersebut, menurut Aris, membuat sekolah berinisiasi membangun masjid yang lokasinya berada di komplek sekolah. Pembangunan mulai dilakukan Oktober 2013 ini, dan baru dimulai dengan mengumpulkan sumbangan dari warga sekolah, baik guru dan murid.
"Setiap Senin, kami selalu mengumpulkan amal untuk pembangunan masjid dengan menaruh kotak sumbangan di sekolah. Hasilnya memang belum seberapa, tetapi dengan adanya sumbangan uang hadiah dari teman-teman yang menang festival film kemarin malah menjadi motivasi bagi teman-teman lainnya," jelasnya.
Dalam Sagamovie Festival, murid SMP 4 Satu Atap Tunjungmuli tidak hanya memenangkan kategori film pendek, tetapi juga berhasil menjadi pemenang dalam kompetisi iklan layanan masyarakat lewat video "Cermat Menabung" karya Nunik.
Karya SMP 4 Satu Atap Tunjungmuli ini berhasil merebut hati dewan juri yang terdiri dari Subagjo Budisantoso (Institut Kesenian Jakarta), Eugene Panji (sutradara), dan Nina Tamam (Aktris).
Bagi SMP 4 Satu Atap Tunjungmuli, kemenangan dalam ajang festival film kali ini menambah deretan penghargaan sekolah yang berada di daerah terpencil di kawasan Purbalingga Jawa Tengah.
Sebelumnya, murid SMP 4 Satu Atap Tunjungmuli berhasil menjadi jawara dalam ajang International KidsFfest, Finalist Festival Film Solo dan Festival Film Purbalingga. Selain itu juga, film pendek karya murid SMP 4 Satu Atap Tunjungmuli juga pernah mendapat penghargaan khusus film pendek dalam ajang Festival Film Indonesia 2012.
Tak hanya itu, penghargaan dalam ajang Jambore Film 2012, Tiri Tv Integritas, Asia International Film Festival and Award, dan terakhir Local Culture Film Festival 2013 menjadi bentuk nyata kreativitas murid sekolah yang berada di daerah pelosok ini.
Quote:
lihat tuh para siswa ajah berinisiatif membuat mesjid untuk beribadah
tapi kok para anggota Dhewan cuman inisiatif ngisi perut mereka
tapi kok para anggota Dhewan cuman inisiatif ngisi perut mereka

Quote:
jangan lupa partisipasinya ya gan 
kalo bisa
keep ngaskus



kalo bisa

keep ngaskus



Quote:
Mohon Maaf bila ada kata yang salah dan mohon di maklumi 

billahi taufik walidayah wassalamualaikum wr.wb


billahi taufik walidayah wassalamualaikum wr.wb
Quote:
Diubah oleh wongsodijoyo 28-10-2013 04:43
0
1.7K
Kutip
15
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan