Royal Gurkha Rifles
Quote:
malam gan bro Forum:Sejarah & Xenology, pengen bikin thread di mari tentang pasukan gurkha walau sudah jelas repost, sebelumnya sekalian gw minta ijin dan berterima kasih pada om LegionAssault karena telah meminjam postingannya di Old Kaskus
Brigade of Gurkhaskemari sebagai pembuka thread ini.
semoga thread ini ndak menyalahi prosedur dan bisa jadi bacaan yang menghibur, trims.
https://www.google.co.id/
http://archive.kaskus.co.id/thread/5070655/
http://en.wikipedia.org/wiki/Gurkha
http://en.wikipedia.org/wiki/Royal_Gurkha_Rifles
Quote:
"If a man says he is not afraid of dying, he is either lying or is a Gurkha."
Field Marshal Sam Manekshaw
1st Gurkha Rifles circa 1857
Quote:
Original Posted By LegionAssault
Orang Gunung yang Mematikan
Sebagai pasukan tempur yg menjadi andalan Kerajaan Inggris, Gurkha memiliki segudang kemampuan layaknya pasukan khusus. Karena berasal dari wilayah pegunungan, mereka menjadi andalan Inggris utk bertempur di hutan dan gunung.
Kendati sudah terbiasa menggunakan Kukri yg merupakan simbol nasional Nepal, bukan berarti lalu dianggap sudah mumpuni. Pada amsa pelatihan mereka tetap mendapatkan teknik penggunaan Kukri yg diajarkan para pemakai senior. Teknik yg diajarkan adalah bagaimana memanfaatkan senjata tajam sebagai wahana utk pertempuran satu lawan satu, senjata penyergap senyap dan pelatian penggunaan Kukri pada bagian tubuh lawan yg paling mematikan. "When the ammunitions runs out we still use them," kata seorang Gurkha di Macedonia seperti dikutip BBC News 20 September 1999.
Kehadiran Gurkha dlm sebuah kawasan yg tengah dilanda konflik biasanya mengundang perhatian tersendiri. Maklum, keberanian prajurit Gurkha di medan tempur sudah terkenal di seantero jagat. Gurkha diakui mempunyai nilai penggentar yg tinggi. Kehadirannya mampu menciutkan nyali musuh maupun counterpartnya. Apalagi dgn Kukri berukuran besar terselip di pinggang mereka, lengkap sudah show of force Gurkha. Namun begitu Gurkha jg dikenal sebagai tentara periang. Jika bertemu anak-anak saat bertugas, mereka tak segan-segan membagi permen atau coklat.
Dalam situasi apapun mereka bisa bergurau dan tampil ramah. Namun ketika desingan peluru mulai mengusik keceriaan, mereka dlm sekejap bisa berubah bak singa lapar. Berprofesi sebagai tentara merupakan kebanggaan tersendiri bagi seorang Gurkha. Profesi ini membuat mereka mempunyai gaji dan bisa bepergian ke daerah yg jauh secara gratis. Apalagi setelah bertugas tiga tahun mereka mendapat cuti liburan istimewa. Pulang naik pesawat kelas bisnis, diantar sampai kampung halaman dgn bus eksekutif. Setelah usai bertugas jg mendapat uang pensiun.
Tentara religius
Bagi seorang Gurkha yg tinggal di kaki Gunung Himalaya, pergi dari kampung halamannya nyaris tdk mungkin. Pertama dari segi alam memang sulit dan kedua butuh biaya besar utk melakukannya. Karena itulah menjadi tentara adalah pilihan terbaik bagi mereka. Karena hidup di ketinggian dan udara sangat dingin, mereka diakui membawa kelebihan alami yg dahsyat. Nafas dan kemampuan fisiknya berada di atas rata-rata orang kebanyakan.
Kultur Nepal dan agama yg mereka anut, Hindu campur Budha, ternyata sangat berpengaruh dlm kehidupan militer. Misalnya, pasukan Gurkha selalu mengadakan upacara religius setiap akan bertugas. Untuk upacara religius mereka bisa bersikeras memintanya. Sebagai contoh, ketika Raja Nepal Birendra terbunuh oleh konflik keluarga sendiri. Seluruh pasukan Gurkha di Inggris mengadakan upacara utk menunjukkan rasa duka dan cinta mereka kepada keluarga Raja dgn cara menaruh bunga di senjata masing-masing. Bunga-bunga itu lalu dikumpulkan melalui ritual tertentu.
Sesuai keyakinan yg dianut, Gurkha pantang makan daging binatang, kecuali dalam keadaan yg sangat terpaksa. Itu pun harus melalui ritual tertentu. Oelh karenanya saat berada di hutan, mereka lebih suka makan buah dan daun-daunan daripada makan daging binatang. Hal penting yg dicapai dlm penggabungan Gurkha di AB Inggris disepakati pada 1947. Salah satu klausul yg disepakati dlm kesepakatan triparti antara Nepal, India dan Inggris itu adalah, Gurkha soldiers should not be used in internal conflicts like in Kosovo.
Inilah pangkal balanya. Pihak AB Inggris alfa dgn perjanjian itu. Pada 1999, AD Inggris mengirim lebih 700 Gurkha Nepal ke Kosovo yg dilanda perang saudara. Celaka lagi, sekitar 100 orang terlibat operasi berbahaya pembersihan ranjau. Sersan Balaram Rai (35) dan Letnan Gareth Evans tewas saat membersihkan ranjau NATO yg tdk meledak di sebuah sekolah di Pristina. Keduanya berasal dari 69th Gurkha Field Squadron, bagian dari 36th Engineer Regiment berpangkalan di Maidstone, Kent.
Selain mendapat protes soal pelanggaran perjanjian 1947, kejadian ini merembet kepada kesejahteraan yg pantas diterima Gurkha dari Pemerintah Inggris. Seperti tunjangan kematian atau sekolah buat keluarga yg ditinggal dan hak pensiun.
Mendukung SAS
Secara umum, Inggris mengincar personel Gurkha utk pasukan infanteri. Alasan bakat alami seperti daya tahan fisik yg sangat tangguh dan kuat berjalan, merupakan pertimbangan utama. Kemampuan alami itu mereka peroleh berkat kebiasaan membawa beban berat naik-turun pegunungan Himalaya. Orang-orang Gurkha bahkan dikenal sebagai porter para pendaki gunung yg paling tangguh, jauh sebelum tentara Inggris mengenal mereka.
Karena yg dibutuhkan Inggris adalah pasukan Gurkha, yg memiliki banyak kemampuan, mereka pun kemudian terbagi dlm unit-unit dgn kemampuan khusus. Seperti kemampuan airborne (Gurkha Parachute Units), kemampuan teknik (The Queen's Gurkha Engineer), komunikasi (The Queens Gurkha Signals), transportasi (The Gurkha Transpot Regiment) dll. Berkat kemampuan khusus yg dimiliki, dlm setiap operasi tempur Gurkha biasanya bertugas bersama pasukan khusus Inggris, SAS.
Gurkha Parachute Units sudah terbentuk sejak lama dan memiliki 2 batalion. Yaitu 153 Gurkha Parachute Battalion dan 154 Gurkha Parachute Battalion. Sewaktu PD II unit ini digabungkan menjadi The 2nd Indian Airborne Division. Pasukan ini terlibat pertempuran seru melawan Jepang di kawasan Malaya. Selain kemampuan bertempur lewat udara, unit ini jg mempunyai kemampuan mencari jejak, medis, dukungan senjata, SAR, dan komando. Agar kemampuan Parachute Units tetap prima, mereka mendapat latihan rutin kendati sedang dlm kondisi tdk perang.
Pasukan Gurkha yg berada dlm batalion teknik, komunikasi dan transpor merupakan pendukung bagi semua pasukan infanteri maupun airborne yg sedang bertugas. Dukungan yg diberikan tak hanya mencakup unsur logistik, komunikasi dan pengangkut pasukan saja, tapi jg tempur. Oleh karena itu, dlm setiap pertempuran, ketika pasukan infanteri dan airborne sudah turun ke gelanggang, pasukan Gurkha lainnya siap memberikan dukungan. Berupa tembakan artileri, antitank dan antipesawat.
Dgn demikian jika sudah terjun ke medan tempur, unit-unit Gurkha bisa bertempur bahu-membahu dgn unit-unit non Gurkha lainnya. Dengan kata lain mereka bukan hanya berfungsi sebagai ujung tombak saja.
Kerjasama erat dan akrab antara pasukan Inggris dan Gurkha sudah berjalan selama berpuluh tahun. Gurkha sendiri menganggap militer Inggris sebuah keluarga besar. Sebaliknya, tentara Inggris jg menaruh hormat yg sangat tinggi terhadap prajurit dari pedalaman Himalaya yg sangat loyal itu. Saat bertugas, hubungan akrab terlihat pada inisiatif tentara Inggris, khususnya para perwira yg mau belajar bahasa Gurkha, Hindi, atau lebih sering disebut Gurkhali. Sedangkan prajurit Gurkha jg berusaha keras utk belajar tata krama dan bisa berbahasa Inggris secara lancar. Kelancaran berbahasa Inggris, bisa membuat Gurkha cepat naik pangkat.
Royal Gurkha Rifles, North-West Frontier 1923
Who are the Gurkhas?
Gurkhas have been part of the British Army for almost 200 years, but who are these fearsome Nepalese fighters?
"Better to die than be a coward" is the motto of the world-famous Nepalese Gurkha soldiers who are an integral part of the British Army.
They still carry into battle their traditional weapon - an 18-inch long curved knife known as the kukri.
In times past, it was said that once a kukri was drawn in battle, it had to "taste blood" - if not, its owner had to cut himself before returning it to its sheath.
Now, the Gurkhas say, it is used mainly for cooking.
The potential of these warriors was first realised by the British at the height of their empire-building in the last century.
The Victorians identified them as a "martial race", perceiving in them particularly masculine qualities of toughness.
After suffering heavy casualties in the invasion of Nepal, the British East India Company signed a hasty peace deal in 1815, which also allowed it to recruit from the ranks of the former enemy.
Following the partition of India in 1947, an agreement between Nepal, India and Britain meant four Gurkha regiments from the Indian army were transferred to the British Army, eventually becoming the Gurkha Brigade.
Since then, the Gurkhas have loyally fought for the British all over the world, receiving 13 Victoria Crosses between them.
More than 200,000 fought in the two world wars, and in the past 50 years they have served in Hong Kong, Malaysia, Borneo, Cyprus, the Falklands, Kosovo and now in Iraq and Afghanistan.
http://www.bbc.co.uk/news/uk-10782099
Gurkha, world war 2, Burma
Quote:
Original Posted By LegionAssault
Doktrin budaya
Calon anggota Gurkha berasal dari desa-desa pedalaman yg terletak di kaki Gunung Himalaya, Nepal. Utk menjadi prajurit Brigade of Gurkha, mereka harus melalui dua cara. Pertama, mendaftar langsung ke markas British Gurkha Nepal di Pokhara dan Kathmandu atau lewat mantan anggota Gurkha. Calon yg mendaftar lewat mantan anggota Gurkha biasanya dicari sendiri oleh para eks Gurkha. Selanjutnya calon dibawa ke Pokhara guna menjalani seleksi militer.
Walau Inggris sudah merekrut prajurit Gurkha dari Nepal sejak abad ke-19, tdk pernah ada upaya menjadikan sistem pelatihan dan penerimaan secara terpusat di Brigade sejak PD II. Karena itulah kala itu penerimaan dilaksanakan di berbagai pusat pelatihan resimen di India.
Kebutuhan utk memusatkan pelatihan sebenarnya sudah mengemuka sejak akhir 1940 menyusul kemerdekaan India. Training Depot Brigade of Gurkhas (TDBG) akhirnya didirikan pd 15 Agustus 1951 di Sungai Petani, Kedah, Malaysia. Hanya saja dgn kemerdekaan Malaysia, TDBG dipindahkan ke Malaya Lines di New Territories, Hong Kong pd 1971. Di Hong Kong, pengenalan awal bahasa Inggris menjadi yg utama selain fieldcraft,drill, dan weapon-handling.
Selain soal bahasa, di Hong Kong "orang-orang gunung" diperkenalkan dgn bentuk kehidupan sosial dan budaya yg berbeda. Semua ini akan menjadi bekal awal ketika mereka dikirim ke berbagai penjuru jagat. Namun dgn dikembalikannya Hong Kong kepada China, TDBG pupus sudah. Lembaga ini ditutup pd Desember 1994.
Dengan ditutupnya TDBG, pusat pendidikan memang harus terpusat. Dibentuklah Gurkha Training Wing (GTW) di Queen Elizabeth Barracks (Church Crookham) di Inggris. Pada Desember 1999, GTW dipindah ke Helles Barracks (Catterick) dan menjadi Gurkha Company, 3rd Battalion, Infantry Training Center (ITC). GTM diorganisasi dlm dua wing, A (Imphal) Wing dan B (Meiktila) Wing. Saat ini kompi diperkuat 72 staf tetap dari berbagai kepangkatan dan 230 calon Gurkha.
Ada empat tahap yg mesti dilewati seorang calon. Tahap pertama disebut Hill Selection. Seleksi Gunung dilaksanakan di berbagai lokasi di Nepal. Biasanya ada 30 pelamar di setiap lokasi. Calon potensial harus melahap tahap ini jika ingin menjajal tahap kedua. Syarat utk mengikuti tahap pertama adalah berumur 17-22 thn, tinggi badan minimal 157 cm, berat 50 kg, berbadan sehat, tanpa kaca mata, gigi sehat dan mengantongi ijazah jenjang pendidikan yg dibutuhkan. Untuk gigi diberikan keringanan utk satu-dua gigi yg tdk lengkap.
Tahap kedua, disebut Pokhara Selection Centre. Tahap ini mesti dilalui selama 3 minggu. Semua kandidat harus bisa lolos dlm ujian bahasa Inggris; matematika; fitness test meliputi tes ketahanan fisik dgn naik gunung sambil memanggul beban 70 pon, berlari sejauh 4,2 km di medan curam, sit up dlm posisi tidur 45 derajat (minimal 75x per menit); initiative test dan final interview. Sedangkan kesehatan mencakup tes flu tulang, HIV/AIDS, Hepatitis B dan C.
Tahap ketiga, Basic Training di GTW Infantry Training Centre Catterick. Dilaksanakan selama sembilan bulan dgn materi terdiri dari kursus bahasa (tiga bulan), kemampuan militer dan memahami budaya Barat serta aturannya.
Akhirnya sampai tahap akhir, Passing Out. Setelah melewati berbagai pendidikan dan latihan, mereka dinyatakan lulus. Kelulusan ditandai tradisi parade pelepasan (passing out parade) dan peragaan keterampilan. Bagi prajurit berotak encer dan berotot kawat, berpotensi mengikuti dua tahap seleksi lagi utk bisa bergabung dgn Queen's Gurkha Signals atau Queen's Gurkha Engineers. Biasanya jumlah kelulusan sekitar 370 orang.
Selama di Inggris mereka mendapatkan pendidikan militer yg dlm materi tdk jauh berbeda dibanding yg diberikan kepada tentara Inggris asli. Kamp pelatihan Gurkha di Gurkha Training Wing berlokasi di Queen Elizabeth Barracks. Pendidikan biasanya berlangsung selama 10 bulan. Setelah mendapat pendidikan awal di GTC, mereka meneruskan ke jenjang leibh tinggi di Helles Barracks. Porsi pelatihan umumnya teknik keinfanterian. Di sinilah mereka dibagi dlm dua tim: Wing A dan Wing B.
Seperti halnya militer di daratan Eropa lainnya, fanatisme terhadap prduk dlm negeri sangatlah tinggi. Mulai dari senjata laras pendek, panjang, hingga kaliber besar seperti senapan mesin, senjata antitank, kendaraan lapis baja, dan lainnya, umumnya merupakan made in UK. Namun disela-sela seabreg persenjataan dan perlengkapan modern yg dibawa, terselip sebuah pisau yg selalu mencuri pandangan awam. Itulah Kukri, yg menjadikan Gurkha terlihat berbeda dari pasukan tempur manapun di dunia.
