- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
JOKOWI PEDULI MONYET


TS
hadigambreng1
JOKOWI PEDULI MONYET
Spoiler for jangan dibuka please:

TEMPO.CO, Jakarta - Taman Margasatwa
Ragunan siap menjadi tempat penampungan
bagi monyet-monyet yang disita Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta dari warga. Monyet
yang mayoritas dari spesies monyet ekor
panjang (Macaca fascicularis ) itu banyak
dipekerjakan dalam sirkus jalanan topeng
monyet.
"Kami siap saja menampung monyet-
monyet itu. Fasilitas kandang kami sangat
memadai," kata Kepala Hubungan
Masyarakat Ragunan, Wahyudi Bambang
Prihantoro, saat ditemui di kantornya,
Kamis, 24 Oktober 2013.
Pengelola Ragunan masih menunggu
koordinasi dengan pemerintah daerah ihwal
penampungan monyet-monyet itu, termasuk
hasil karantina dan pemeriksaan hewan.
"Siapa yang ditunjuk untuk menanganinya,"
Wahyudi mengimbuhkan.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo
sebelumnya mengatakan Ibu Kota harus
bebas dari atraksi topeng monyet pada 2014.
Alasannya, monyet-monyet yang
dipekerjakan dalam atraksi itu kerap
mendapat perlakuan kasar, tidak terawat,
dan rentan terhadap penyakit. Monyet-
monyet itu juga berpotensi menyebarkan
penyakit ke manusia karena tinggal di
tengah masyarakat.
Wahyudi mengatakan Ragunan memiliki
fasilitas konservasi perlindungan hewan
untuk menampung primata itu dalam jumlah
besar. "Monyet ekor panjang adalah hewan
yang sebenarnya hidup dalam kelompok,"
ujarnya.
Ia menekankan pentingnya proses karantina
yang harus dilewati monyet-monyet itu
sebelum ditempatkan di Ragunan. Sebab,
monyet yang hidup bebas di tengah manusia
justru rentan menularkan penyakit ke satwa
lain di Ragunan yang selama ini
kesehatannya diawasi ketat, termasuk
pemberian vaksinasi secara rutin.
Monyet ekor panjang dikenal mampu
beradaptasi di berbagai lingkungan, salah
satunya hidup di tengah manusia. Mereka
bisa menyesuaikan pola makannya dengan
menu yang dikonsumsi manusia. Karena itu,
monyet ini populer jadi hewan peliharaan.
Bagi sebagian orang, kondisi ini
dimanfaatkan dengan menjadikan monyet
ekor panjang untuk atraksi topeng monyet.
Menurut Wahyudi, tanpa penanganan yang
tepat, monyet itu justru berpotensi
menyebarkan penyakit. Ini yang kurang
dipahami oleh masyarakat. "Selain anjing
dan kucing, monyet ekor panjang juga bisa
menyebarkan rabies," katanya.
Pemeriksaan kesehatan terhadap monyet-
monyet itu bisa dilakukan di Balai Kesehatan
Hewan dan Ikan yang ada di Ragunan.
Observasi kesehatan minimal dilakukan tiga
pekan sampai lebih dari tiga bulan,
bergantung pada jenis observasinya. Jika
lolos proses pemeriksaan kesehatan, monyet
ekor panjang baru bisa ditempatkan di
Ragunan.
Adapun monyet yang tidak lolos
pemeriksaan akan ditempatkan dalam balai
karantina agar kesehatannya lebih baik.
"Yang jelas monyet itu tidak boleh kembali
lagi hidup di tengah warga," kata Wahyudi..


tien212700 memberi reputasi
1
2.5K
7


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan