- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
[TRIT RENUNGAN] BELAJAR BERTAHAN HIDUP DARI SEEKOR SEMUT...


TS
ndoxgaul
[TRIT RENUNGAN] BELAJAR BERTAHAN HIDUP DARI SEEKOR SEMUT...
Quote:
lagi bengong... Ngeliatin semut yang turun dari tumbuhan di deket kantin, ke jalanan luas yang banyak manusianya

Kenapa semut yang sekecil itu berani ambil resiko buat pergi ke lain tempat, padahal jarak pandang mereka ga seluas itu.??

Mereka gatau apa yg bakal ada ddepan mereka. Siapa tau tiba tiba ada motor lewat, gak ngeliat semut yg lagi nyebrang itu. Kenapa dia berani?

Tp kalau mereka ga berani nyebrangin jalan itu, mereka bakal mati dtempatnya sendiri. Khabisan mkanan. Berarti, hidup itu harus brani ambil resiko?

"Lebih baik mati berusaha daripada mati busuk diam di tempat?" Mungkin begitu, kata si semut.

Jika kita meneladani sikap, cara bertahan hidup mereka (semut) mungkin kita tidak akan termasuk dalam salah satu diantara mereka ini gan (baca bawah)
Quote:
WHO: 350 Juta Orang Mengalami Depresi
Liputan6.com, Jenewa: Tim peneliti dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan ada lebih dari 350 juta orang mengalami depresi. Jumlah ini merupakan lima persen dari populasi penduduk di seluruh dunia.
Pernyataan tersebut dirilis di markas WHO di Jenewa, Swiss, Selasa, (9/10), menjelang Hari Kesehatan Mental Sedunia yang jatuh pada Rabu (10/10).
Tim peneliti WHO menyatakan lebih dari setengah penderita depresi tidak mendapat pengobatan. Sebab, sebagian besar dari mereka tidak berani mengakui sedang mengalami depresi.
WHO juga mengungkapkan bahwa wanita lebih rentan terkena depresi ketimbang pria. Satu dari lima wanita akan mengalami depresi usai melahirkan.
Lebih lanjut WHO juga menjelaskan, ada sekitar satu juta orang melakukan bunuh diri dalam setiap tahun. Sebagian besar penyebab mereka melakukan bunuh diri adalah karena mengalami depresi.
Para peneliti juga memperingatkan jika depresi dan kasus bunuh diri akan terus meningkat akibat krisis ekonomi yang saat ini sedang melanda dunia, terutama negara-negara di Eropa.
Untuk itu mereka juga mengatakan bahwa semua orang perlu diberi pemahaman yang tepat tentang depresi, sehingga para penderita bisa mendapatkan pengobatan yang tepat dan efisien.(NHK/ANS)
Quote:
Gara-Gara Krisis Ekonomi, Ribuan Orang Bunuh Diri di Eropa dan AS
LONDON |LeuserAntara| Gara- gara krisi ekonomi yang menghantam Eropa dan Amerika Serikat, ribuan orang bunuh diri karena terkena dampak krisis ekonomi, mereka depresi. Jumlah mereka yang melakukan bunuh diri kian meningkat di negara-negara yang warganya kehilangan pekerjaan atau menjadi penganggur karena guncangan krisis ekonomi tersebut.
Krisis ekonomi yang melanda Eropa dan AS sejak 2008 memicu aksi bunuh diri. Sebuah riset menunjukkan bahwa sekitar 5.000 orang melakukan bunuh diri di Eropa dan AS pada 2009, tahun pertama saat bank mengalami kejatuhan yang dipicu gejolak ekonomi.
Sebuah hasil studi yang dipublikasikan Selasa (17/9/2013) oleh the British Medical Journal menunjukkan, Inggris pun terkena tren tersebut. Sebanyak 300 aksi bunuh diri terjadi pada 2009.
Para peneliti yang berasal dari Universitas Oxford dan Bristol serta Universitas Hong Kong memperkirakan, lonjakan bunuh diri disebabkan banyaknya orang yang kehilangan pekerjaan. Diperkirakan, sebanyak 34 juta orang di seluruh dunia telah kehilangan pekerjaan selama krisis, bangkrut, atau rumah mereka disita.
Rentan
Menurut laman Independent.co.uk, para peneliti yang menganalisis tingkat bunuh diri di 45 negara di Eropa dan AS menyebutkan, di Eropa pria berusia 15-24 tahun sangat rentan melakukan bunuh diri, sementara di AS bunuh diri dilakukan pria berusia 45-64 tahun.
Pria umumnya menjadi pencari nafkah utama dalam keluarga dan paling terkena dampak resesi ekonomi dibandingkan perempuan. Mereka harus menanggung rasa malu yang sangat dalam karena kehilangan pekerjaan.
Karena itu, pria yang melakukan bunuh diri meningkat menjadi 3,3 persen. Krisis ekonomi inilah yang memicu orang melakukan aksi bunuh diri.
Sebuah survei yang dilakukan melalui telepon pada 2008 menunjukkan bahwa satu dari 10 penelepon bicara tentang kesulitan ekonomi. Pada Desember 2012, jumlah penelepon yang mengeluhkan kesulitan ekonomi meningkat dari satu penelepon menjadi 6 penelepon. Ini merupakan faktor penting yang harus dipikirkan oleh pemerintah ketika hendak membuat perencanaan ekonomi.
Richard Garside, Direktur Pusat Studi Keadilan dan Kejahatan, mengatakan, riset itu menunjukkan bahwa krisis ekonomi telah membawa dampak serius pada kesehatan. Ketika orang harus menghadapi situasi ekonomi yang sangat sulit, lalu muncul tekanan dan ketidakpastian, mereka bisa bereaksi dengan cara yang berbeda. [12/kps/Rm-N]
semut yang kecil aja sanggup untuk bertahan. kenapa yang kita yang diberi akal, pikiran oleh Allah SWT. kenapa kita malah menyia-nyiakan keampuan itu..

0
1.8K
Kutip
6
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan