JAKARTA, PESATNEWS - Ketua Umum Demokrat kembali mengeluhkan kondisi Partainya yang selalu diserang dan diolok-olok oleh berbagai media baik TV, koran, maupun media online. Loyalis Anas, yang juga menjadi juru bicara Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI), Ma'mun Murod mengangap pemberitaan yang negatif terhadap partai Demokrat adalah karena kesalahan kadernya sendiri dalam bersikap menangapi isu politik. "Kelemahan lainnya adalah ketidakmampuannya dalam mengelola isu Partai," ujarnya kepada Pesatnews, Sabtu (26/10/2013).
Menurut Ma'mun, semua Partai mempunyai isu masalah masing-masing. Namun mereka dianggap mampu untuk mengola isu tersebut ketika partainya mendapat serangan dari lawan politik yang lain. Hal itu tidak lain mereka mempunyai kader yang mumpuni dalam berpolitik. "Yang bermasalah bukan hanya PD, hampir semua Partai punya masalah, tapi kebanyakan mereka mampu mengelola dengan baik masalah tersebut. Nah, PD termasuk gagal dalm kelola isu tersebut," terangnya.
Seperti diketahui Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali mengeluhkan perlakuan media yang dianggap telah memperolok-olok dan menjadikan Partai Demokrat sebagai bulan-bulanan pemberitaan. Pada acara temu kader Partai Demokrat di Sentul Internasional Convention Center (SICC), Bogor, Sabtu (26/10/2013). SBY menyatakan bahwa ada beberapa Media TV yang selama dua tahun menelanjangi Partai Demokrat
GOLKAR – PKS, KORBAN DENDAM DEMOKRAT?
26 Oct 2013 20:59:44
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih jadi dambaan Indonesia dan diharapkan mampu independen, kendati banyak kalangan tahu sedikitnya dua dari lima komisioner cenderung berasal dari lembaga pemerintahan, baik kepolisian maupun kejaksaan.
Melewati usia 10 tahun, lembaga anti rasuah ini berhasil membesarkan hati masyarakat luas karena berkinerja berani menjaring beberapa koruptor kelas kakap. Mulai dari menteri aktif, jendral aktif, ketua umum partai, bahkan ketua lembaga tinggi negara.
Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mohtar tertangkap tangan akan menerima suap di rumah dinasnya, Rabu malam 2 Oktober. Ditilik dari sisi jabatan tersangka koruptor, ini penangkapan terbesar yang menghebohkan dunia.
Lepas dari kinerja gemilang KPK, masih ada nada sumbang menyindir KPK. Dulu, berupa isu tebang pilih terkait modus opsi mendahulukan siapa yang ditangani lebih dulu dari seantero target mangsa yang selama ini diintai KPK. Pemilihan opsi itu konon disebut-sebut tergantung pada selera pembisik yang punya akses ke penguasa tertinggi.
Nada sumbang juga muncul saat operasi tangkap tangan atas Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfie Hasan Ishak, yang dicibir didramatisasi KPK bak berita seronok media gosip tentang selebritis yang kepergok selingkuh.
Ada juga yang menduga KPK seolah ‘berakting’ di sejumlah kasus besar, tanpa kepastian menuntaskan perkara itu. Contoh: kasus Century, dan kasus Hambalang.
Bisik sumbang terbaru ialah, KPK sengaja mendahulukan ekspos kasus Ketua MK, yang notabene mantan politisi Partai Golkar saat akan disuap lewat perantaraan Chairunissa anggota DPR-RI dari Fraksi Golkar. Bersama mereka, dijerat pula Tb Chairul Wardana adik Gubernur Banten Atut Chosiyah, yang juga tokoh Golkar.
Alhasil muncul kesan, keruntuhan pamor Partai Demokrat, selaku partai penguasa, yang pucuk pimpinan tertingginya terjerat berbagai sklandal mega korupsi, hari ini sudah mulai mendapatkan kompensasi dengan kasus mega korupsi yang mencemarkan Golkar dan PKS.
Terutama mengingat kasus tertangkap tangannya Kepala SKK Migas, Rudi Rubiandini, disinyalir akan menyeret petinggi Partai Demokrat pula. Sehingga ada analisis iseng yang menyatakan perlu kasus besar baru (decoy) guna mengalihkan isu gurita korupsi di bidang energi.
Apalagi begitu semua kasus itu ramai dihebohkan oleh media, seakan Partai Demokrat selaku pimpinan partai koalisi kini seolah berhasil membalas dendam atas penghianatan dari kedua parpol mitra koalisinya.
Duh apakah seburuk itu citra kinerja dari KPK? Itu semua terpulang pada kinerja duet Abraham Samad dan Bambang Widjoyanto untuk menuntaskan perkara mega korupsi Century dan Hambalang dalam tenggat waktu dua bulan jelang akhir 2014.
http://www.aktual.co/aktualreview/21...endam-demokrat
Sindir Dinasti Atut, SBY Dituding Serang Golkar
SABTU, 12 OKTOBER 2013 | 17:13 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Badan Penelitian dan Pengembangan Partai Golkar, Indra Jaya Piliang, menilai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menggunakan dua instrumen untuk menyerang partainya. Pertama, kasus tertangkapnya Akil Mochtar oleh KPK serta politik dinasti Ratu Atut Chosiyah di Banten. "Agak aneh, bagaimana Presiden menggiring opini, memarjinalisasi Partai Golkar," kata Indra dalam diskusi Polemik Sindo Radio di Cikini, Sabtu, 12 Oktober 2013. Dia mengingatkan SBY bahwa dia menjadi ketua umum yang sekretaris jenderalnya adalah putranya sendiri, Edhie Baskoro Yudhoyono. "Jabatan ini (Ibas), bukan pemilihan tetapi penunjukkan," kata dia.
Dia melihat reaksi SBY saat Akil tertangkap yang langung mengumpulkan kepala lembaga tinggi negara. Menurut Indra, tidak ada satu pun kepala lembaga tinggi itu berasal dari Golkar. Dari bahasa tubuh yang dikeluarkan SBY, Indra menilai, terlihat Ketua Umum Demokrat ini menunjukkan kegeraman kepada Partai Golkar. Indra mengatakan, pernyataan SBY terkait dinasti politik Ratu Atut bukan dihembuskan dalam kapasitas sebagai Presiden, melainkan Ketua Umum Demokrat. Menurut Indra, ada upaya memanfaatkan dan mengumbar kekuasaan untuk kepentingan Demokrat. "Ada upaya untuk menaikkan elektabilitas Partai Demokrat," kata dia.
Indra mengatakan, SBY seharusnya bisa membedakan posisi dirinya sebagai seorang presiden dan ketua umum partai. Menurut dia, presiden seharusnya bisa berkomentar tidak emosional terkait dengan politik dinasti ini. Indra menyindir ihwal dukungan SBY saat pemilukada Pacitan. Selain itu, ada banyak keluarga SBY dan Ani Yudhoyono yang maju sebagai caleg pada Pemilu 2014. "Ini seperti memercik air di dulang," kata dia
http://www.tempo.co/read/news/2013/1...-Serang-Golkar
PKS Tuding Ada Konspirasi Jatuhkan Citra Partai
Selasa, 22 Mar 2011
TEMPO Interaktif, Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera menuding adanya konspirasi untuk menjatuhkan citra partai tersebut melalui sejumlah serangan beberapa waktu belakangan ini. "Isu yang dikembangkan oleh Yusuf Supendi ini bagian dari rangkaian isu-isu sebelumnya yang targetnya adalah demarketing terhadap PKS secara opini dan terbuka." ujar Wakil Sekretaris Jenderal PKS, Mahfudz Siddiq di gedung DPR, Selasa 22 Maret 2011.
Belakangan ini, menurut Mahfudz, partainya mendapatkan pencitraan buruk. Mulai dari kasus pembentukan Pansus hak angket pajak, dimana PKS dituding mengkhianati koalisi. "Isu yang dikembangkan itu PKS berkhianat, menikam dari belakang, tidak loyal dan sebagainya," ujar Mahfudz.
Isu kedua adalah soal beredarnya video mesum orang yang diduga mirip dengan Sekjen PKS, Anis Matta. Ia juga mengaitkan serangan ini dengan pemberitaan soal permainan kader PKS dalam penentuan kuota import daging yang sempat diangkat Majalah Mingguan Berita Tempo pekan lalu. "Sekarang media yang memberitakan itu berhadapan dengan somasi dari pihak yang diangkat," ujarnya.
Dan terakhir adalah tudingan Yusuf Supendi kepada sejumlah petinggi partai dakwah itu. Ia mengatakan, semua isu yang terjadi belakangan ini merupakan sebuah konspirasi untuk menjatuhkan citra PKS di mata masyrakat. Ia pun mensinyalir adanya beberapa isu yang akan kembali menyerang PKS. "Saya mendengar ini sedang disiapkan lagi satu atau dua isu baru yang akan muncul setelah ini reda," katanya. Ia mengatakan, PKS tak akan menanggapi serangan-serangan itu. "Karena kalau kami tanggapi maka tujuan pihak penyerang tercapai," ujarnya. Namun meski menuding adanya konspirasi untuk menjatuhkan citra PKS, Mahfudz mengaku tak memiliki bukti kuat soal itu. "Ini baru dugaan, tapi kan polanya sudah biasa seperti ini."
http://id.berita.yahoo.com/pks-tudin...05152-698.html
Suap Impor Daging
HNW: "PKS Didzolimi, Pasti ada Konspirasi Menjatuhkan PKS"
Editor : Ferro Maulana |Sabtu , 02 Februari 2013 - 01:44:43 WIB
@IRNewscom I Jakarta: KETUA Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) DPR, Hidayat Nur Wahid mengaku pihaknya merasa terzalimi oleh pihak-pihak tertentu atas apa yang terjadi dalam internal partainya. "Kami merasa terzalimi dengan keadaan ini. Pasti ada konspirasi yang ingin menjatuhkan PKS," kata Hidayat dalam konferensi pers penetapan presiden partai di Kantor DPP PKS, Jakarta, Jumat (01/02).
Hidayat menilai ada pihak-pihak yang ingin menyudutkan PKS sebagai salah satu partai besar di Indonesia. "Mungkin PKS ini semakin lama, grafiknya semakin membaik dan kami sudah menargetkan akan meraih tiga besar dalam Pemilu 2014. Pihak-pihak tersebut tidak ingin kami jadi partai besar, maka dicarilah kelemahannya," katanya. Pernyataan tersebut menyusul ditetapkannya mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena terlibat dalam kasus suap impor daging sapi. "Meski sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK, Pak Luthfi belum tentu terbukti dan dia tidak tertangkap tangan," katanya.
Dia juga berpendapat ada pihak-pihak yang tidak senang PKS sebagai satu-satunya partai yang berkomitmen membela Palestina. "Ada yang ketakutan dan tidak senang karena PKS terus membela Palestina melalui aksi demo dan pemberian bantuan," ujarnya. Namun, Hidayat mengatakan kondisi tersebut dijadikan sebagai introspeksi untuk membenahi diri dan partai. "Kami harus menjadikan ini introspeksi diri sebagaimana dukungan yang terus mengalir dari kader partai dari seluruh Indonesia," katanya lagi.
Dia mengatakan, pembenahan diri itu berlaku untuk fokus pada Pemilu 2014 serta Pilkada Jawa Barat dan Sumatera Utara. "Kami masih punya waktu yang masih panjang bahkan lebih dari setahun. Karena itu, kami optimistis akan menjadi lebih solid," katanya. Hidayat berjanji pihaknya berkomitmen bersama KPK untuk memberantas korupsi. "Suara kami paling lantang dalam memberantas korupsi. Kami tidak akan 'balik kanan' dan mencari 'kambing hitam'," katanya lagi.
Terkait pelabelan 'bersih' yang melekat pada PKS, Hidayat mengatakan itu merupakan harapan partai. "Kami menamai partai kami bersih karena berharap seluruh kader-kader kami bersih. Apakah ada partai yang berharap kadernya korup? Lagipula, kami ini bukan malaikat," katanya. Terkait ditetapkannya Anis Matta sebagai Presiden PKS, Hidayat mengaku optimistis Anis akan melaksanakan konsolidasi internal yang baik. "Saya optimistis, Presiden PKS yang sekarang ini akan melaksanakan amanah dan berkomitmen pada apa yang sudah diemban, seperti mundur sebagai Wakil DPR RI," katanya.
http://indonesiarayanews.com/read/20...rasa-terzalimi
ANIS MATTA PRESIDEN PKS:
Ada Konspirasi Jatuhkan PKS
Jum'at, 01/02/2013 18:27 WIB
JAKARTA—Presiden Partai Keadilan Sejahtera Muhammad Anis Matta, Jumat (1/2), menegaskan bahwa penetapan status tersangka terhadap Luthfi Hasan Ishaaq adalah sebuah konspirasi menjatuhkan PKS. "Ini merupakan konspirasi untuk menjatuhkan PKS," kata Anis Matta yang meyakini bahwa ini adalah momentum untuk PKS bangkit. Seperti telah diberitakan, Luthfi Hasan Ishaaq mengundurkan diri pasca-ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus suap impor daging sapi.
Anis mengajak kader-kadernya untuk memohon pertolongan kepada Allah SWT, untuk bergandengan tangan sesama saudara dan bekerja keras. "Tidak ada lagi waktu tidur untuk hari ini," katanya. Ia juga mengajak kadernya untuk bisa membenahi diri masing-masing. "Saudara Luhtfi diseret dari ruangan ini. Dari ruangan ini juga kita bertaubat, bangkit dan yakin kalau kita bisa," katanya. Anis Matta juga menyatakan pengunduran dirinya sebagai Wakil Ketua DPR. Konferensi pers tersebut dipenuhi kader PKS yang terus meneriakkan "Allahu Akbar" dengan isak tangis.
[url]http://www.kabar24..com/nasional/read/20130201/9/137339/anis-matta-presiden-pks-ada-konspirasi-jatuhkan-pks[/url]