Hai Kamu,
Hari ini terjadi penyesalanku teramat dalam tentang rindu. Tentang rindu yang tak pernah usai walau pertemuan satu pelukan tak cukup untuk mencoba menghapus. Rinduku ini terlalu menggebu mungkin, hingga aku hanya diam membisu. Aku hanya mampu memelukmu, namun entah jiwa ini seperti tak bertemu. Mungkin sedang diculik Peter Crane, si “perempuan berkrudung hitam” yang ingin mengganti posisi aku, yang mana iri melihat aku terlalu bahagia denganmu. Namun aku kembali tersadar waktuku denganmu semakin berkurang. Aku takut, aku masih rindu.

Hai Kamu,
Aku sayang kamu, hangatku tak pernah pergi meninggalkanmu. Hatiku masih nyaman berdiam di jiwamu. Aku menemukan sesuatu yang sangat tulus di kamu. Jadi bagaimana aku bisa pergi? Jadi walaupun kisah kita terlalu ajaib dan butuh sesuatu jam pemutar waktu milik Hermione yang diberikan oleh Mr. Dumbledor atau pintu kemana saja Doraemon, atau kita tak bisa berbuat apa pun selain mujizat Tuhan menyatukan kita, menyembuhkan penyakitmu, meluluhkan kedua orangtuaku.

Hai Kamu,
Kita tak pernah tau apa yang akan terjadi tentang hari esok, tentang kamu maupun aku. Kita menutup mata, yang kita percaya hanya kita saling cinta. Apapun yang akan terjadi, kamu mempunyai tempat yang paling istimewa di hati, selamanya. Aku ingin menjagamu, membahagiakanmu, selama ku bisa, semampuku akan menemani hidupmu. Membuat pelangi terbalik menempel di senyummu.