- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Pengusaha Tak Mau Tarif Listrik Naik Tahun Depan, Ini Tanggapan Bos PLN


TS
tikowwotik
Pengusaha Tak Mau Tarif Listrik Naik Tahun Depan, Ini Tanggapan Bos PLN
Pengusaha beramai-ramai menolak kenaikan tarif listrik pada tahun 2014 nanti. Mereka menganggap kebijakan tersebut akan menurunkan daya saing industri dalam negeri. Lalu apa tanggapan PLN?
Direktur Utama PLN Nur Pamudji mengatakan, keputusan mengenai kenaikan tersebut belum final dibahas antar pemangku kepentingan, termasuk kalangan pengusaha.
"Kita masih bicara antara PLN, DPR , pemerintah sama Apindo (Asosiasi Pengusaha Indonesia), lagi intens bicara membahas masalah itu," kata Nur Pamudji saat ditemui di PT Taka Indonesia, Jalan Soekarno Hatta, Bandung, Sabtu (26/10/2013).
Nur mengatakan, sesuai rapat yang telah dilakukan dengan Badan Anggaran DPR, kenaikan tarif listrik memang tak terelakkan. Namun masih perlu pembahasan dan koordinasi lebih lanjut.
"Menurut hasil rapat banggar seperti itu, tapi sampai sekarang belum dibahas di Komisi VII DPR," tambahnya.
Dia juga mengaku, saat ini PLN terus melakukan efisiensi energi dengan memperkecil penggunaan BBM untuk pembangkit listrik. Pada tahun 2011 lalu, penggunaan BBM untuk pembangkit listrik mencapai 23%, sedangkan tahun ini turun menjadi 12%.
"Terlihat penurunan efisiensi yang luar biasa. Tapi di satu sisi terjadi kenaikan harga energi primer. Harga batu bara naik, harga gas naik. Sebenarnya efisiensi luar biasa tapi tertutup oleh harga gas dan batubara," papar Nur.
Seperti diketahui, kalangan pengusaha dari Apindo dan Kadin menolak rencana kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) untuk golongan B2 dan B3 di kalangan industri. Sekjen Apindo Franky Sibarani mengatakan, selain kedua golongan tersebut, DPR juga mengusulkan kenaikan TDL untuk industri golongan E4 atau industri bahan baku dan golongan E3 atau perusahaan terbuka.
"Kalau saja subsidi dicabut naiknya bisa mencapai 42% artinya produk plastik dan lainnya juga akan naik. Industri golongan B2-B3 kenaikan listrik tahun 2012 sudah 20%. Pemerintah kita harapkan gunakan biodiesel untuk PLN. Kalau itu memang naik TDL, daya saing kita semakin berkurang," tutur Franky.
Sementara itu Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Perdagangan dan Hubungan Internasional Chris Kanter berpendapat beban listrik selama ini ditanggung oleh para pengusaha. Sedangkan untuk sektor rumah tangga kenaikan listrik tidak dikenakan padahal daya beli cukup kuat.
"Pelanggan di bawah 900 dan 450 tidak terjadi kenaikan. Ini nggak fair, mereka naiknya hanya Rp 4.800-5.000. Sementara buat beli pulsa Rp 100.000 mereka bisa beli. Tetapi semua beban listrik ditanggung kepada pengusaha hingga 18% atau bisa sampai 27%," kata Chris.
[url]http://finance.detik..com/read/2013/10/26/171009/2396312/1034/pengusaha-tak-mau-tarif-listrik-naik-tahun-depan-ini-tanggapan-bos-pln?f9911013[/url]
=====
ruginya dimana persh monopoli gitu???
Direktur Utama PLN Nur Pamudji mengatakan, keputusan mengenai kenaikan tersebut belum final dibahas antar pemangku kepentingan, termasuk kalangan pengusaha.
"Kita masih bicara antara PLN, DPR , pemerintah sama Apindo (Asosiasi Pengusaha Indonesia), lagi intens bicara membahas masalah itu," kata Nur Pamudji saat ditemui di PT Taka Indonesia, Jalan Soekarno Hatta, Bandung, Sabtu (26/10/2013).
Nur mengatakan, sesuai rapat yang telah dilakukan dengan Badan Anggaran DPR, kenaikan tarif listrik memang tak terelakkan. Namun masih perlu pembahasan dan koordinasi lebih lanjut.
"Menurut hasil rapat banggar seperti itu, tapi sampai sekarang belum dibahas di Komisi VII DPR," tambahnya.
Dia juga mengaku, saat ini PLN terus melakukan efisiensi energi dengan memperkecil penggunaan BBM untuk pembangkit listrik. Pada tahun 2011 lalu, penggunaan BBM untuk pembangkit listrik mencapai 23%, sedangkan tahun ini turun menjadi 12%.
"Terlihat penurunan efisiensi yang luar biasa. Tapi di satu sisi terjadi kenaikan harga energi primer. Harga batu bara naik, harga gas naik. Sebenarnya efisiensi luar biasa tapi tertutup oleh harga gas dan batubara," papar Nur.
Seperti diketahui, kalangan pengusaha dari Apindo dan Kadin menolak rencana kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) untuk golongan B2 dan B3 di kalangan industri. Sekjen Apindo Franky Sibarani mengatakan, selain kedua golongan tersebut, DPR juga mengusulkan kenaikan TDL untuk industri golongan E4 atau industri bahan baku dan golongan E3 atau perusahaan terbuka.
"Kalau saja subsidi dicabut naiknya bisa mencapai 42% artinya produk plastik dan lainnya juga akan naik. Industri golongan B2-B3 kenaikan listrik tahun 2012 sudah 20%. Pemerintah kita harapkan gunakan biodiesel untuk PLN. Kalau itu memang naik TDL, daya saing kita semakin berkurang," tutur Franky.
Sementara itu Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Perdagangan dan Hubungan Internasional Chris Kanter berpendapat beban listrik selama ini ditanggung oleh para pengusaha. Sedangkan untuk sektor rumah tangga kenaikan listrik tidak dikenakan padahal daya beli cukup kuat.
"Pelanggan di bawah 900 dan 450 tidak terjadi kenaikan. Ini nggak fair, mereka naiknya hanya Rp 4.800-5.000. Sementara buat beli pulsa Rp 100.000 mereka bisa beli. Tetapi semua beban listrik ditanggung kepada pengusaha hingga 18% atau bisa sampai 27%," kata Chris.
[url]http://finance.detik..com/read/2013/10/26/171009/2396312/1034/pengusaha-tak-mau-tarif-listrik-naik-tahun-depan-ini-tanggapan-bos-pln?f9911013[/url]
=====
ruginya dimana persh monopoli gitu???
0
832
3


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan