- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
9 Perbedaan Orang Kaya Tempo Dulu dan Masa Kini


TS
AHR.
9 Perbedaan Orang Kaya Tempo Dulu dan Masa Kini
ini gan ada artikel menarik, dibaca dulu ya, ntar ane pengen tau pendapat agan gimana
trus catet, orang kaya disini konglomerat gan, bukan orang sok kaya kayak istri jendral/pejabat yang kemaren rame britanya tuh, bukan juga kayak mantan cowoknya si itik yang ngaku ngaku kaya
Liputan6.com, Quebec: Bicara soal orang kaya tentu pikiran Anda langsung melayang pada konglomerat dengan tumpukan uang dan gaya hidup mewahnya. Namun faktanya, meski sama-sama memiliki banyak harta, orang kaya zaman dulu berbeda dengan konglomerat masa kini.
Seperti dilansir dari The Richest, Kamis (24/10/2013), perbedaan tersebut tak ada hubungannya dengan nilai mata uang zaman dulu dan sekarang. Namun perbedaannya lebih kepada bagaimana para konglomerat tersebut memperoleh dan menghabiskan uang yang dimilikinya.
Lalu bagaimana cara mengetahuinorang kaya zaman dulu dan yang berasal dari masa kini? Berikut sembilan perbedaan antara konglomerat tempo dulu dan zaman sekarang:
1. Orang kaya zaman sekarang lebih boros
Orang kaya zaman dulu cenderung menabung uang untuk keluarga. Begitu yang terus dilakukan dari satu generasi ke generasi berikutnya untuk tetap menjadi kaya. Tak heran, orang kaya tempo dulu tetap bisa menjadi konglomerat dari tabungan dan investasinya.
Sebut saja pemilik Walmart, Sam Walton yang tumbuh di keluarga kaya zaman dulu. Sepeninggalnya, keluarga Walton mewarisi harta bernilai US$ 23 miliar atau Rp 256,4 triliun yang telah disimpan dari berbagai generasi.
Sementara orang kaya masa kini lebih suka menghabis-habiskan uangnya baik untuk sumbangan atau membeli barang-barang mewah. Konglomerat zaman sekarang jarang memikirkan masa depannya.
Orang kaya zaman dulu bekerja keras untuk mencapai tempat teratas dan menikmati kehidupan mewah. Sebaliknya, miliarder zaman dulu merupakan perencana keuangan dan investor yang lebih baik.
2. Orang kaya zaman dulu takut kotor
Para konglomerat tempo dulu tak mau tangannya kotor. Jika memang harus bekerja, orang-orang kaya ini memilih semua pekerjaan yang bisa dilakukan di dalam rumah.
Beda halnya dengan orang-orang jaya masa kini yang cenderung lebih bersemangat.Tangan kotor akibat bekerja bukan masalah besar baginya. Hal ini mengingat kebanyakan orang kaya zaman sekarang berasal dari keluarga dengan kondisi finansial menengah ke bawah. Jadi para konglomerat itu tahu betul rasanya memeras keringat.
3. Orang kaya masa kini tahu rasanya bekerja keras
Rata-rata orang kaya zaman sekarang berasal dari keluarga dengan kelas ekonomi menengah ke bawah. Para konglomerat tersebut berhasil menanjak dari bawah hingga menggapai gudang kekayaannya.
Sementara kebanyakan orang kaya zaman dulu tak pernah merasakan sulitnya bekerja. Sejak lahir, dirinya telah dimanja dengan harta dalam jumlah besar. Seringkali para konglomeratntempo dulu berasal dari keluarga kelas atas. Jelas saja, orang kaya jaman dulu tak tahu bagaimana rasanya masyarakat bertahan hidup.
4. Orang kaya masa kini lebih rajin beli mobil
Konglomerat zaman sekarang lebih mencolok dan mengagungkan gaya hidup. Tak heran, uang hingga miliaran rupiahpun rela digelontorkan hanya untuk membeli mobil baru.
Sebaliknya, orang kaya zaman dulu tak terlalu mementingkan sesuatu yang terlalu mewah atau mencolok. Pilihan benda-benda bergaya klasik justru menjadi favorit pilihannya. Dibandingkan membeli mobil mahal, orang kaya zaman dulu lebih suka membeli mobil berkelas yang harganya lebih murah.
5. Orang kaya tempo dulu lebih menjaga tradisi keluarga
Berbeda dengan para orang kaya baru, konglomerat tempo dulu sangat patuh terhadap tradisi. Salah satu tradisi yang dipatuhinya adalah mewariskan harta kekayaan pada keluarga dan mengelolannya bersama saudara yang lain.
Sementara orang kaya baru tidak terlalu memperhatikan tradisi tersebut.Dirinya hanya peduli pada diri sendiri dan jumlah uang yang dihasilkannya.
6. Orang kaya tempo dulu lebih enggan untuk membantu sesama
Para konglomerat zaman dulu enggan untuk membantu sesamanya. Terlebih lagi, bergaul dengan orang berpendapatan lebih rendah saja enggan dilakukannya.
Sebaliknya, para orang kaya baru cenderung lebih rendah hati dan ramah. Konglomerat masa kini lebih dekat dengan masyarakat umum dan tak ragu membantu orang yang membutuhkan dengan kekayaannya.
7. Orang kaya tempo dulu lebih angkuh
Para konglomerat yang sejak lahir menyandang gelar orang kaya cenderung memandang rendah orang yang secara ekonomi tidak sekelas dengannya.
Saat bertemu dengan orang-orang dari kelas menengah ke bawah, para orang kaya tempo dulu bisa memalingkan wajahnya enggan melihat. Baginya, orang miskin tidak sederajat dengannya dan tak akan pernah setara dengan dirinya.
8. Orang kaya masa kini lebih senang mengikuti tren
Konglomerat tempo dulu yang sudah menjadi keturunan orang kaya selalu menurunkan kekayaannya pada generasi sesudahnya.
Sementara para orang kaya baru cenderung menghabiskan uangnya untuk mengikuti tren terbaru. Tak peduli berapa uang yang harus dihabiskannya, yang terpenting adalah tidak ketinggalan dari yang lain.
9. Konglomerat zaman sekarang selalu ingin memperlihatkan status sosialnya
Orang kaya zaman dulu tak pernah mengecat kukunya atau memaksa diri untuk terlihat mewah. Para wanitanya cenderung memilih menggunakan gaun lama tapi tetap tampak elegan. Sementara orang kaya baru cenderung menghabiskan banyak uang untuk membeli jas dan pakaian lain yang menunjukkan statusnya sebagai konglomerat.
ayo gimana menurur agan?
trus catet, orang kaya disini konglomerat gan, bukan orang sok kaya kayak istri jendral/pejabat yang kemaren rame britanya tuh, bukan juga kayak mantan cowoknya si itik yang ngaku ngaku kaya

Spoiler for cek:
Liputan6.com, Quebec: Bicara soal orang kaya tentu pikiran Anda langsung melayang pada konglomerat dengan tumpukan uang dan gaya hidup mewahnya. Namun faktanya, meski sama-sama memiliki banyak harta, orang kaya zaman dulu berbeda dengan konglomerat masa kini.
Seperti dilansir dari The Richest, Kamis (24/10/2013), perbedaan tersebut tak ada hubungannya dengan nilai mata uang zaman dulu dan sekarang. Namun perbedaannya lebih kepada bagaimana para konglomerat tersebut memperoleh dan menghabiskan uang yang dimilikinya.
Lalu bagaimana cara mengetahuinorang kaya zaman dulu dan yang berasal dari masa kini? Berikut sembilan perbedaan antara konglomerat tempo dulu dan zaman sekarang:
1. Orang kaya zaman sekarang lebih boros
Orang kaya zaman dulu cenderung menabung uang untuk keluarga. Begitu yang terus dilakukan dari satu generasi ke generasi berikutnya untuk tetap menjadi kaya. Tak heran, orang kaya tempo dulu tetap bisa menjadi konglomerat dari tabungan dan investasinya.
Sebut saja pemilik Walmart, Sam Walton yang tumbuh di keluarga kaya zaman dulu. Sepeninggalnya, keluarga Walton mewarisi harta bernilai US$ 23 miliar atau Rp 256,4 triliun yang telah disimpan dari berbagai generasi.
Sementara orang kaya masa kini lebih suka menghabis-habiskan uangnya baik untuk sumbangan atau membeli barang-barang mewah. Konglomerat zaman sekarang jarang memikirkan masa depannya.
Orang kaya zaman dulu bekerja keras untuk mencapai tempat teratas dan menikmati kehidupan mewah. Sebaliknya, miliarder zaman dulu merupakan perencana keuangan dan investor yang lebih baik.
2. Orang kaya zaman dulu takut kotor
Para konglomerat tempo dulu tak mau tangannya kotor. Jika memang harus bekerja, orang-orang kaya ini memilih semua pekerjaan yang bisa dilakukan di dalam rumah.
Beda halnya dengan orang-orang jaya masa kini yang cenderung lebih bersemangat.Tangan kotor akibat bekerja bukan masalah besar baginya. Hal ini mengingat kebanyakan orang kaya zaman sekarang berasal dari keluarga dengan kondisi finansial menengah ke bawah. Jadi para konglomerat itu tahu betul rasanya memeras keringat.
3. Orang kaya masa kini tahu rasanya bekerja keras
Rata-rata orang kaya zaman sekarang berasal dari keluarga dengan kelas ekonomi menengah ke bawah. Para konglomerat tersebut berhasil menanjak dari bawah hingga menggapai gudang kekayaannya.
Sementara kebanyakan orang kaya zaman dulu tak pernah merasakan sulitnya bekerja. Sejak lahir, dirinya telah dimanja dengan harta dalam jumlah besar. Seringkali para konglomeratntempo dulu berasal dari keluarga kelas atas. Jelas saja, orang kaya jaman dulu tak tahu bagaimana rasanya masyarakat bertahan hidup.
4. Orang kaya masa kini lebih rajin beli mobil
Konglomerat zaman sekarang lebih mencolok dan mengagungkan gaya hidup. Tak heran, uang hingga miliaran rupiahpun rela digelontorkan hanya untuk membeli mobil baru.
Sebaliknya, orang kaya zaman dulu tak terlalu mementingkan sesuatu yang terlalu mewah atau mencolok. Pilihan benda-benda bergaya klasik justru menjadi favorit pilihannya. Dibandingkan membeli mobil mahal, orang kaya zaman dulu lebih suka membeli mobil berkelas yang harganya lebih murah.
5. Orang kaya tempo dulu lebih menjaga tradisi keluarga
Berbeda dengan para orang kaya baru, konglomerat tempo dulu sangat patuh terhadap tradisi. Salah satu tradisi yang dipatuhinya adalah mewariskan harta kekayaan pada keluarga dan mengelolannya bersama saudara yang lain.
Sementara orang kaya baru tidak terlalu memperhatikan tradisi tersebut.Dirinya hanya peduli pada diri sendiri dan jumlah uang yang dihasilkannya.
6. Orang kaya tempo dulu lebih enggan untuk membantu sesama
Para konglomerat zaman dulu enggan untuk membantu sesamanya. Terlebih lagi, bergaul dengan orang berpendapatan lebih rendah saja enggan dilakukannya.
Sebaliknya, para orang kaya baru cenderung lebih rendah hati dan ramah. Konglomerat masa kini lebih dekat dengan masyarakat umum dan tak ragu membantu orang yang membutuhkan dengan kekayaannya.
7. Orang kaya tempo dulu lebih angkuh
Para konglomerat yang sejak lahir menyandang gelar orang kaya cenderung memandang rendah orang yang secara ekonomi tidak sekelas dengannya.
Saat bertemu dengan orang-orang dari kelas menengah ke bawah, para orang kaya tempo dulu bisa memalingkan wajahnya enggan melihat. Baginya, orang miskin tidak sederajat dengannya dan tak akan pernah setara dengan dirinya.
8. Orang kaya masa kini lebih senang mengikuti tren
Konglomerat tempo dulu yang sudah menjadi keturunan orang kaya selalu menurunkan kekayaannya pada generasi sesudahnya.
Sementara para orang kaya baru cenderung menghabiskan uangnya untuk mengikuti tren terbaru. Tak peduli berapa uang yang harus dihabiskannya, yang terpenting adalah tidak ketinggalan dari yang lain.
9. Konglomerat zaman sekarang selalu ingin memperlihatkan status sosialnya
Orang kaya zaman dulu tak pernah mengecat kukunya atau memaksa diri untuk terlihat mewah. Para wanitanya cenderung memilih menggunakan gaun lama tapi tetap tampak elegan. Sementara orang kaya baru cenderung menghabiskan banyak uang untuk membeli jas dan pakaian lain yang menunjukkan statusnya sebagai konglomerat.
Spoiler for sumber:
m.liputan6.com/bisnis/read/728989/9-perbedaan-orang-kaya-tempo-dulu-dan-masa-kini-ii
ayo gimana menurur agan?
0
5K
Kutip
24
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan