Pada hari itu aku kenal akan dirimu, lewat facebook pertama kali kita berkenalan. Entah apa yang membuatku suka padamu hanya dengan melihat foto yang kamu upload dalam facebookmu. Sebulan setelah kita berteman, lewat facebook kita mulai saling SMS. Lucu, itulah yang terkesan saat pertama kali kamu SMS aku. Akibat akun palsu yang dibuat oleh temanmu sendiri yang sengaja membuat hanya untuk nyomblangin kita. Saat aku meminta nomormu untuk berkenalan kamu begitu sulitnya sampai kamu bilang "Maaf Artisnya masih sibuk tak bisa menerima request" serentak aku tertawa dan mulai putus asa untuk bisa mengenalmu.

Berkat ulah temanmu, kamu berani SMS aku dan mulai memintaku untuk membantu agar akun itu tidak menggunakan fotomu di FB itu. Aku yang tidak mengerti dunia "hacking" bingung saat itu bagaimana caraku untuk membantumu yang saat itu kita sama-sama tidak tahu kalau akun itu adalah buatan temanmu.

Entah kenapa, aku berharap bisa mendapatkanmu, dan penasaran akan suaramu. Tuhan membantu ku untuk mengabulkan itu. Saat kamu memintaku untuk membeli kartu yang sama dengan milikmu, tanpa pikir panjang aku mencari penjual kartu perdana di malam hari. Pengorbanan sederhana yang pertama aku lakukan demi dirimu.

Kita sudah saling ngobrol, akhirnya aku beranikan mengatakan bahwa aku mencintaimu. Kamu meragukanku, itu tak apa karena kita belum pernah bertatap mata sebelumnya. hanya lewat SMS dan Chat Facebook kita berkomunikasi. Beberapa hari setelah itu aku meyaakinkanmu agar kamu yakin aku benar-benar mencintaimu. Tuhan, kembali membantuku, dan akhirnya kamu bersedia menerima cintaku.

Saat kamu memberikan kepercayaan padaku, aku mulai meragukan cintamu yang saat itu kamu belum tahu fisik ku yang memiliki kekurangan. Aku beranikan bertemu denganmu untuk pertama kali hanya untuk mengetahui apakah kamu benar-benar sayang padaku atau akan berubah ilfil padaku setelah tahu aku yang tak seempurna dan tak memiliki wajah yang tampan.

Semua pupus setelah aku tahu sayangmu adalah tulus untukku. kamu tak pernah berubah dan memberikan cinta yang tulus untukku. Kisah cinta kita arungi dengan LDR meski satu provinsi jarak yang panjang membuat kita tidak bisa bersama-sama dalam waktu yang panjang. kita hanya bisa bertemu 4 jam, setelah menempuh perjalanan 8 jam (PP) hanya demi kamu aku lakukan itu semua.

LDR terus berjalan, Minggu berganti bulan dan bulan berganti tahun. Semua dilalui tanpa terasa. Bertengkar, baikan, bertengkar, baikan lagi sering kita seperti itu tapi aku salut akan dirimu yang tak pernah berhenti berjuang mempertahankan hubungan kita. Akupun membuktikan bahwa aku juga bisa berjuang untukmu.

2 tahun sudah kita berpacaran, dan pada tanggal yang sama saat kita jadian engkau kehilangan bunda yang kamu sayangi dan hanya tinggal saudara yang bersamamu tanpa ayah dan bunda yang menghadap ilahi, sungguh tahun yang menyedihkan. Seharusnya kita bahagia kita merayakan hari jadi kedua dengan tawa bahagia, menjadi hari menyedihkan dengan kepergian bundamu. Semoga bundamu mendapatkan tempat yang nyaman disisi ilahi doaku dalam hati.

Niatku untuk melamarmu aku putuskan untuk ditunda karena tak mau membuat keluargamu campur aduk setelah kepergian Bundamu. Aku bersabar menunggu untuk hari yang sudah aku siapkan untuk melamarmu. Kita melalui dengan status yang sama hanya sebatas pacaran tanpa ada ikatan apapun.

Dalam hati, aku ingin segera melamarmu, tapi aku tak sanggup. Aku hanya bisa diam memikirkan, kapan waktu yang tepat agar aku bisa melamarmu. Tiap hari pertanyaan itu selalu menghantuiku, aku tak tenang aku ingin segera memilikimu seutuhnya bukan hanya dalam status pacaran.

Akhirnya aku berusaha menghilangkan sejenak keinginan itu. Kita menjalani hubungan asmara dengan status Pacaran.