- Pino: Kenapa berak dicelana lu?
- Oni: Abis nonton berita
- Pino: Apa hubungannya?
- Oni: Presenternya bilang "jgn beranjak kemana2" padahal gue udah kebelet >,<
- Pino: O___O #Koplok
Spoiler for kapok naek pesawat:
- Pino: Gw kapok naik pesawat terbang lagi, oni
- Oni: Emang knp, Pin?
- Pino: Masa pilotnya gak nganterin gue sampe rumah! Padahal udah bayar mahal²!
- Oni: -___- Aihh dodol..
nah kalo yang ini agak berbau BB spesial buat agan semua
Spoiler for hadiah malam pertama:
Sehari sebelum menikah, Triman bermain tenis. Tanpa sengaja bola kembalian dari temannya yang cukup keras mengenai selangkangan Triman.
Dengan menahan sakit yang luar biasa, dia pergi ke dokter. Setelah memeriksanya, dokter kemudian memberi obat penghilang rasa sakit dan membalut alat kelamin Triman dengan tebal dan rapi.
Keesokan harinya di malam pertama, sambil membuka bra, istrinya menghampiri Triman dan berkata, "Mas, tak seorang pun pernah menyentuhnya. Ini benar-benar fresh untukmu."
Triman pun melepaskan celananya dan berkata, "Lihat ini. Masih terbungkus rapi".
Spoiler for dinamit malam pertama:
Sepasang suami istri yang baru saja menikah bersiap untuk tidur bersama. Si suami melepaskan kemejanya, menonjolkan bisepnya dan menyombong, "Sayang, tiap lengan ini menyimpan kekuatan setara dengan dua ratus kilogram dinamit."
Si istri sangat terkesan melihatnya. Suaminya lalu melepaskan celananya, mempertontonkan kakinya yang berotot dan berkata, "Tiap kaki menyimpan kekuatan setara dengan lima ratus kilo dinamit."
Ketika si suami melepaskan celana dalamnya, si istri memandangnya dengan wajah ngeri. "Ada apa?" tanya si suami.
"Saya harus keluar ruangan," kata si istri. "Dinamit sebanyak itu dengan "sumbu" yang pendek begitu, ruangan ini pasti akan segera meledak!".
Spoiler for Malam Pertama:
Perkimpoian itu benar - benar tak seimbang, seorang kakek dengan seorang gadis muda belia. Pada malam pertama perkimpoian itu si lelaki naik ke ranjang dan berbisik pada si wanita. "Sayang, apakah ibumu pernah mengatakan padamu apa yang harus kau lakukan pada malam pertama seperti ini?"
"Ya," sahut si wanita seraya mencium kening suaminya. "Ia mengatakan semuanya secara terperinci."
" Bagus," kata si kakek," sebab saya sudah lupa sama sekali."
Spoiler for Semalam di Sebuah Rumah Sempit:
Karena rumah sempit, suami isteri tidur sekamar ama anak perempuan yang masih kecil. Kalo mau hubungan, supaya aman, suami mencabut selembar rambut anaknya. Kalau ga ada reaksi berarti aman.
Suatu malam dicabutnya selembar... diam... berarti tidur pulaas.
Isteri di dapur jawab sambil nyanyi: "Ntar malam lagi... Ntar malam lagi..."
Eeehhhh anaknya lewat sambil nyanyi juga:
"Lama lama botak... lama lama botak... lama lama botak..."
Spoiler for mama:
Ada cowok muda masuk sebuah hotel bersama seorang wanita paruh baya yang cantik. Resepsionis hotel yang bernuansa agamis, bertanya dengan sedikit menyelidik, "Maaf Mas, di hotel ini tidak boleh menginap dengan perempuan yang bukan mahrom-nya", kata mbak resepsionis tersebut.
"Ini Mama saya, Mbak!" kata anak muda tersebut. Akhirnya sang reseptionis memberikan kunci kamar kepada anak muda tersebut.
Namun demikian, sang resepsionis masih penasaran dengan anak muda dan wanita paruh baya yang cantik tersebut. Setelah 1 jam, resepsionis menyuruh office boy hotel menyelidiki, apakah benar wanita paruh baya itu memang mama anak muda tersebut. 15 menit kemudian office boy itu memberi laporan,
"Benar Boss, wanita itu mamanya anak muda itu!" seru Office Boy.
"Dari mana kamu tau?" Tanya receptionist.
"Saat mengintip ke kamar, saya melihat mama itu sedang menyusui anaknya..." kata si office boy dengan wajah polos.
Spoiler for Mencoba Bercinta Dengan Pistol :
Ali : "Saya kemarin mengadakan eksperimen yang menarik. Hasilnya luar biasa."
Hasan : "Oh ya? Apa itu?"
Ali : "Kamukan tahu istri saya pelari cepat. Kemarin sewaktu kami mengadakan hubungan suami istri, diam-diam saya mengambil pistol dan menembakkannya. Mendengar suara pistol tersebut, istri saya langsung `berpacu` dengan cepat. Hasilnya benar-benar luar biasa. Kamu boleh mencobanya."
Hasanpun berpikir untuk mencobanya nanti. Besoknya mereka bertemu kembali di bar yang sama. Ali membuka pembicaraan.
Ali : "Bagaimana? Apakah kamu mencobanya?"
Hasan : "Ya.." (dengan wajah sedih).
Ali : "Lalu bagaimana hasilnya. Kenapa kamu kelihatan sedih?"
Hasan : "Sewaktu saya pulang kemarin, ternyata istri saya sudah siap dan menunggu di ranjang. Mengikuti saran kamu, diam-diam saya ambil pistol dan menembakkannya. Mendengar suara pistol, istri saya langsung pingsan dan dari lemari pakaian seorang pria telanjang keluar sambil mengangkat tangan."