sekarang jalanan banyak yg macet gan, karyawan pada demo minta upah naik. Kalo seandainya UMR jadi naik, nantinya masih ada demo lagi ngga ya??
menurut ane sih walaupun UMR dinaikan jadi 5 juta pun nantinya masih ada demo minta UMR naik lagi soalnya gaji naik biaya hidup pun naik hehe. ane juga karyawan pabrik juga tpi mencoba bersyukur ajalah dripada demo terus ujung"nya di PHK karena perusahaan ngga kuat buat bayar karyawanya
yah klo menurut ane sih klo pengen penghasilan gede harus punya usaha sendiri aja
soalnya mau beli rumah yg udah jadi aja
Quote:
Demo Buruh Hari Ini, Pemanasan Jelang Mogok Massal
Ribuan buruh dari kawasan industri Jababeka Bekasi menggelar aksi demo di depan Istana Negara, Jakarta, (12/07). Mereka menolak kebijakan pemerintah terkait upah dan outsourcing. TEMPO/Dasril Roszandi
Quote:
Jelang Mogok Nasional, Kawasan Industri Cegah Sweeping Buruh
Suhendra - detikfinance
Rabu, 30/10/2013 16:02 WIB
[url]http://images.detik..com/content/2013/10/30/4/demo11.jpg[/url]
Jakarta - Serikat buruh di bawah bendara Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) akan menggelar mogok nasional 2 hari, mulai 31 Oktober dan 1 November 2013. Kalangan pengelola kawasan industri seperti Industri Estate Pulogadung (JIEP), Jakarta Timur menyiapkan strategi agar mencegah terjadinya sweeping.
"Kami sudah koordinasi dengan Kapolres Jakarta Timur, akan menurunkan 500 personil dan Koramil. Kita harapkan berjalan baik," kata Kepala Humas PT JIEP Achmad Maurizal kepada detikFinance, Rabu (30/10/2013)
Maurizal mengatakan, berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, untuk mencegah aksi mogok buruh tak terjadi anarkis, mulai tahun ini pihaknya mengimbau kapada pengelola pabrik di JIEP tak melakukan aksi tutup pintu pabrik. Pemilik pabrik harus tetap memberikan simpati kepada para buruh dan melakukan pendekatan yang humanis.
"Jadi untuk menghindari sweeping sebaiknya perusahaan memberikan simpatinya terhadap perjuangan buruh, dengan mengirimkan perwakilan buruh yang mau mogok atau demo, menyediakan makanan dan minuman, dan panggung hiburan," katanya.
Maurizal mengakui, kawasan industri JIEP yang memiliki 75.000 buruh, kerap menjadi basis berkumpulnya para buruh di Jabodetabek untuk menggalang massa. Sehingga sebaiknya para pemilik pabrik lebih terbuka dan berkomunikasi dengan para buruh yang akan turun ke jalan.
"Kami mengharapkan perusahaan mendukung, supaya memberikan izin pekerjanya. Kalau menutup pintu, justru akan terjadi insiden, kita pakai pendekatan humanis, jangan sampai menutup pagar, atau sampai memberikan surat teguran," katanya.
Menurutnya, apabila sampai terjadi aksi sweeping, maka rawan aksi anarkis. Pengalaman sebelumnya, terjadi bentrokan fisik antara keamanan pabrik dengan para buruh.