Berawal dari sebuah petualangan 3 (tiga) orang anak manusia asal Indonesia di sebuah negeri nun jauh di sana, tanah Amerika, tepatnya. Mereka bertiga bermimpi mewujudkan sebuah cita - cita kecil untuk menjalin tali silaturahmi dan menyatukan orang - orang Indonesia di seluruh dunia.


Keajaiban tak selalu datang secara tiba - tiba, semua butuh cara dan perjuangan. 3 orang petualang bernama Andrew Darwis, Ronald Stefhanus, dan Budi Darmawan Kasak kusuk mencari cara untuk menuangkan ide - ide mereka.


Hari demi hari mereka lalui dengan kesederhanaan seraya berharap menemukan "berlian" kecil diantara banyak berlian besar yang sudah lebih dulu berkilau. Sampai pada akhirnya mereka bertiga menemukan berlian kecil itu :

Detik pertama, jam pertama, hari pertama, minggu pertama, bulan pertama, hingga tahun pertama, Andrew Darwis bersama dua orang sahabatnya Ronald dan Budi sepertinya berhasil mengasah berlian itu menjadi sedikit lebih berkilau dari sebelumnya.


Layaknya manusia biasa, mereka bertiga pasti pernah dihinggapi rasa bosan, jenuh, atau bahkan merasa kesal karena harus terus menerus mengasah dan menjaga agar berliannya tetap berkilau dan tidak hilang.


7 tahun kemudian, sampai pada satu ketika, dari arah yang tidak diduga tiba - tiba datang sebuah serangan mengarah ke arah berlian milik mereka. Sebuah serangan dahsyat dari pasukan yang tidak mereka kenal. Pasukan itu menyebarkan virus jahat yang dapat merusak dan menghancurkan berlian.


"Ronald, Ronald Bangun, markas kita diserang!"Kata Andrew kepada Ronald yang sedang tertidur. "Budi mana Budi?" tanya Andrew kepada Ronald. Masih dengan wajah kuyu dan tampak kaget Ronald pun bangun. "Ada apa sih kok panik amat, drew? Mungkin Budi di belakang sedang main Ragnarok" Jawab Ronald kepada Andrew.

Dengan wajah panik Andrew dan Ronald berlari ke tempat Budi yang saat itu berada di lantai atas sedang bermain game online Ragnarok. "Bud, gawat markas kita diserang, coba cari tau siapa yang menyerang markas kita?" tanya Andrew kepada Budi. "Santai bro, gua udah tau kok siapa yang nyerang untuk mengambil Berlian kita...Biarin aja lah nanti juga mati sendiri" Jawab Budi dengan santai.


Dengan nada sedikit kesal Andrew berkata "Jangan anggap remeh serangan ini, Bud....Kita tidak boleh lengah. Jangan sampai berlian ini jatuh ke tangan orang yang tidak bertanggung jawab karena akibatnya bisa fatal". "Gua tau, berlian ini memang sangat berharga sebab kelak berlian inilah yang akan menyatukan seluruh manusia Indonesia di dunia" kata Budi menjelaskan.


"Kalo begitu gua minta tolong kalian berdua tunggu di lantai bawah untuk menjaga situasi, dan gua bareng rekan - rekan yang lain di sini akan coba menangkal serangan mereka" ujar Budi kepada dua sahabatnya.

Setelah beberapa lama mereka berjibaku dengan pasukan misterius penyebar virus, berkat kegigihan dan kerja keras mereka bertiga, dibantu juga oleh beberapa tim lainnya. Akhirnya berlian Kaskus berhasil diselamatkan dari tangan jahat pasukan misterius penyebar virus.

Tidak berapa lama dari penyerangan pertama pasukan misterius penyebar virus ke markas tempat dimana disimpannya berlian. Tiba - tiba terjadi kegaduhan di markas milik Andrew Darwis dan dua sahabatnya. Awalnya Andrew, Ronald, dan Budi menganggap itu hanya kegaduhan biasa saja. Tapi lama lama kegaduhan itu menjadi semakin besar dan melebar.


Keadaan terlihat semakin panas, akibatnya beberapa kaca "gudang" penyimpanan berlian terlihat retak dan pecah - pecah. Bahkan pada beberapa "gudang" sudah ada yang hancur dan tidak bisa dipakai lagi.


Khawatir terjadi hal hal yang tidak diinginkan akhirnya, Andrew dan tim mencoba menengahi percekcokan dan kesalahpahaman yang terjadi diantara dua kubu pasukan alien tersebut. Dengan membuat beberapa perjanjian (MoU) akhirnya dua kubu itu sepakat untuk berdamai.