Berbagai Tarian di Indonesia yang diambang Kepunahan

Beranda
Komunitas
Entertainment
The Lounge
Berbagai Tarian di Indonesia yang diambang Kepunahan

radzulacul

23-10-2013 08:40

Berbagai Tarian di Indonesia yang diambang Kepunahan

Quote:

Indonesia adalah negara yang luas dengan beribu-ribu pulau yang masing-masing mempunyai kebudayaannya sendiri. Kebudayaan itu dapat berupa tarian, kerajinan tangan ataupun alat-alat musik yang tidak kalahnya dengan alat musik modern saat ini. Satu yang menjadi perhatian TS adalah tarian. Sangat banyak tarian di Indonesia dan bisa dibilang tarian-tarian itu memiliki keunikan tersendiri. Cuma sayangnya tidak sedikit dari tarian itu yang diambang kepunahan. Kali ini TS mencoba merangkum beberapa tarian yang hampir punah dari Indonesia.

Quote:

1.Tari Rentak Besapih

Tarian ini berasal dari provinsi Jambi. Tarian ini berangkat dari sejarah Jambi yang dahulu menjadi kota perdagangan. Banyak pedagang dari berbagai daerah datang ke kota Jambi sehingga pada masa itu hingga hari ini, Jambi menjadi wilayah yang memiliki keragaman suku dan ras. Keragaman inilah yang direpresentasikan dalam bentuk tarian melalui tarian Rentak Besapih. Namun sayangnya hari ini tarian Rentak Besapih sudah jarang dipertunjukan padahal makna kebersamaan dalam keragaman yang terkandung dalam tarian ini sangat relevan dengan kondisi hari ini di mana batas-batas perbedaan semakin menebal di Indonesia.

Spoiler for pict:

Quote:

2. Tari Cokek
Tarian ini merupakan salah satu kesenian Betawi. Tarian ini merupakan tarian perpaduan antara etnis Betawi, Banten dan Cina. Tarian ini dimainkan oleh 3-7 orang pria atau wanita. Pembukaan pada tari cokek ialah pewayangan. Penari cokek berjejer memanjang sambil melangkah maju mundur mengikuti irama gambang kromong. Rentangan tangannya setinggi bahu meningkah gerakan kaki.
Setelah itu mereka mengajak tamu untuk menari bersama, dengan mengalungkan selendang. pertama-tama kepada tamu yang dianggap paling terhormat. Bila yang diserahi selendang itu bersedia ikut menari, maka mulailah mereka ngibing; menari berpasang-pasangan. Tiap pasang berhadapan pada jarak yang dekat tetapi tidak saling bersentuhan. Ada kalanya pula pasangan-pasangan itu saling membelakangi. Kalau tempatnya cukup leluasa biasa pula ada gerakan memutar dalam lingkaran yang cukup luas. Pakaian penari cokek biasanya terdiri atas baju kurung dan celana panjang dari bahan semacam sutera berwarna. Saat ini, sudah susah melihat tarian ini tampil di tengah-tengah masyarakat.

Spoiler for pict:

Quote:

3. Tari Topeng Malangan
Topeng Malangan adalah tarian pencampuran budaya Jawa Timur, Jawa Barat dan Jawa Tengah. Tarian ini juga merupakan suatu icon kebudayaan yang mencerminkan karakter dari Kota Malang dimana umumnya mengisahkan cerita rakyat atau sebuah fregmentasi hikayat tentang berbagai hal terutama bercerita tentang kisah-kisah Panji. Banyak nilai-nilai inspiratif yang terkandung didalamnya. Namun seiring dengan waktu, Topeng Malangan pada saat ini sudah mulai berkurang eksistensinya tergerus oleh modernisasi.

Spoiler for pict:

Quote:

4. Tari Dalling
Tari Dalling merupakan tarian asli suku Bajau, Kalimantan Timur. Tari ini merupakan tarian penyambutan. Saat ini, hanya segilintir orang yang mengerti tentang tarian ini yang kebanyakan berasal dari kalangan orang tua. Kalau tidak ada regenerasi, tarian ini tidak akan pernah bisa kita lihat lagi.

Spoiler for pict:

Quote:

5. Tari Saman Gayo
Siapa yang tak kenal dengan tari Saman ? eiittss, jangan salah, Tarian yang saya maksud adalah tari Saman asli. Tari Saman yang sering kita lihat adalah tari Saman yang telah modern. Dalam beberapa literatur menyebutkan tari Saman di Aceh didirikan dan dikembangkan oleh Syekh Saman, seorang ulama yang berasal dari Gayo di Aceh Tenggara. Sangat sedikit orang yang mengetahui bagaimana sebenarnya tari Saman yang asli. Kebanyakan berasal dari golongan orang tua.

Spoiler for pict: