mr.janAvatar border
TS
mr.jan
GITARIS GITARIS INDONESIA
JOJO DRAVEN


Mungkin nama Jojo jarang dikenal di Indonesia. Maklum saja, penyanyi berdarah Jawa ini lebih dikenal di luar negeri. Karirnya dimulai menjadi keyboardis beberapa band rock, sebelum akhirnya pindah ke Amerika di mana ia menimba ilmu musik di Musicians Institute in Hollywood, California. Pada tahun 1996, gitaris bernama Josephine Soegijanty ini bergabung dengan band cewek bernama Phantom Blue. Ia menggunakan nama aslinya, Josephine, hingga akhirnya band itu bubar pada 2001. Dan di Juni tahun yang sama, Jojo bersama penggebuk drum Linda McDonald, vokalis Jenny Warren, bassis Melanie Sisneros, dan gitaris Sara Marsh (mantan personel Bandit) membentuk sebuah tribute band bernama The Iron Maidens. Ini adalah band tribute wanita satu-satunya di dunia kepada Iron Maiden. Di sini ia menjadi Adrienne Smith, versi wanita gitaris Iron Maiden, Adrian Smith. Prestasi yang dirainya yakni tiga Rock City Awards sebagai Best Female Guitarist. Tahun 2005, Jojo meninggalkan The Iron Maidens dan mengejar karir bersama suaminya, Danny Draven, mengerjakan komposisi untuk score film.

NISSA OMELETTE


Nama aslinya Tjut Faranissa Bachrumsyah. Bassist satu ini lahir di Jakarta, 22 April 1989 dan tercatat sudah bergabung dengan bermacam-macam band seperti Aria Grands, Telor Ceplok, Music School All Stars, Kotak, hingga akhirnya bermuara di Omelette. Awalnya, Nissa mengenal musik sejak masih balita. Maklum saja, sang mama ternyata adalah salah satu personel Aria Band yang laris di TVRI di era 1980-an. Dari situ ia pun diarahkan untuk mengenal musik lebih jauh. Ia diminta mendalami piano. Namun lama-kelamaan piano tidak membuatnya jatuh cinta, dan akhirnya ia tertarik pada bass di kelas 6 SD. Seiring karirnya, pada tahun 2005 akhir, Nissa ditawari Thomas Ramadhan di album BASS HEROES yang di bawah asuhan Sony BMG – dan tampil di lagu Rush.

OPPIE ANDARESTA


Muncul di belantika musik tanah air dengan gitar dan suara merdunya, wanita kelahiran Jakarta, 20 Januari 1973 ini langsung mendapat tempat di hati pecinta musik. Lima album sudah ia hasilkan dari tahun 1993. Perjalanan karirnya cukup mulus. Sayangnya, Oppie jarang terdengar lagi. Terakhir di tahun 2009, ia ‘hanya’ meluncurkan satu single berjudul I’m Single, I’m Very Happy. Single ini diluncurkan – tanpa album, sebagai rasa prihatin Oppie terhadap maraknya pembajakan di negeri ini.

TASHEA NICOLE DELANEY


Berawal dari kecintaannya mendengarkan band-band classic rock seperti Led Zeppelin, Skid Row, hingga Motley Crue sejak kecil, Tashea jatuh cinta pada suara gitar dengan warna metal. Gadis kelahiran Jakarta, 10 Juli 1988 ini pun belajar sendiri secara otodidak, dan akhirnya mendirikan sebuah band bernama Painkiller pada 2003 dan meluncurkan album indie. #Gadis blasteran Texas-Medan ini juga telah menghasilkan album kompilasi METALIK KLINIK 9. Pada tahun 2008, Tashea didaulat menjadi mentor lagu berbahasa inggris milik band Radja, yang akhirnya membawanya menjadi model video klip Sama-Sama Suka milik Ian Kasela dkk dan terlibat dalam berbagai konser Radja.

ABDEE NEGARA


Gitaris Slank ini terkenal dengan permainan bluesnya yang kental. Cita-citanya untuk menjadi musisi profesional pun ia kejar hingga pindah dari Palu ke Jakarta. Di Ibukota dia menimba ilmunay di sebuah sekolah musik terkenal, ILW. Impian Abdee pun terwujud hingga akhirnya dia bisa berkolaborasi dengan gitaris internasional salah satunya adalah Paul Gilbert.

ANDI TIELMAN


Personel grup band legendaris The Tielman Brothersini banyak memberikan sumbangsih pada dunia musik seluruh dunia. Dia ditahbiskan sebagai The Godfather of Indorock berkat permainannya yang unik dengan selipan blues, jazz, keroncong dan musik Hawaii. Andi paham benar seperti apa saat tampil dalam sebuah pertunjukkan. Dia menggabungkan permainan gitar dengan sebuah pertunjukkan yang menghibur seperti bermain gitar di balik pungggungnya, memetik gitar dengan gigi yang ditiru oleh Jimi Hendrix. Bahkan The Beatles mengaku sangat terisnpirasi oleh permainan Andi yang energik.

ANDRA RAMADHAN


Andra Junaidi dilahirkan pada tanggal 17 Juni 1972 sebagai anak bungsu dari enam bersaudara hasil pernikahan pasangan A. Ramadhan dan S.M. Fadilah. Andra mengaku terlambat mengenal musik, karena baru SMP lewat ekskul musiklah ia mulai tertarik pada musik. Pertama ia bermimpi untuk menjadi seorang drummer terkenal, tapi karena masalah biaya untuk membeli Drum sangat mahal dan setelah melihat teman2nya asyik memetik gitar, hobinya pun berganti. Bermodal gitar pinjaman, ia mulai belajar gitar, dan memang karena bakat, kemampuan dan teknik permainannya berkembang sangat pesat. Di SMPN 6 inilah, Andra bertemu dengan Dhani, Wawan, dan Erwin kemudian mereka sepakat untuk membentuk band dengan nama Dewa.

CHUA KOTAK


Cewek kelahiran Makassar, 3 April 1988 ini sudah mulai mengenal dunia musik sejak duduk di bangku SMP di kota kelahirannya. Gadis bernama lengkap Swasti Sabdastantri yang akrab dipanggil Chua makin mengibarkan sayap ketika berkuliah. Ketika tampil di salah satu acara bersama band kampusnya, Chua memikat hati seorang manajer band indie V-Mail – band yang waktu itu dinaungi Mitha The Virgin. Ia kemudian direkrut V-Mail dan tampil di beberapa acara.
Tak lama kemudian, karir Chua kian berkembang. Ia diangkat sebagai bassist Kotak dalam pembuatan album kedua. Chua merupakan pembetot bass ketiga Kotak setelah ditinggalkan Prinzes ‘Icez’ Amanda yang sekarang menjadi personel T.R.I.A.D. dan Nissa Hamzah yang hijrah ke Omelette.

COKI NETRAL


Sebelum bergabung di Netral, Coki sempat menjadi gitaris di Base Jam. Sayangnya Coki yang memiliki talenta lebih ini tak kelihatan. Hingga akhirnya dia masuk di Netral menggantikan Miten. DiNetral, Coki memberi warna baru dengan petikannya yang catchy dan menjadikan grup ini lebih terasa warna melodic punknya. Penggmar Jimi Hendrix ini bisa dibilang jenius dalam bermain gitar. Dia bisa memainkan gitar dengan posisi kidal dan sama baiknya saat dia bermain seperti biasa. Selain di Netral, Coki juga tergabung di band death metal bernama Deadsquad.

DEWA BUDJANA


Gitaris satu ini setia dalam menyuplai nada-nada serta melodi indah pada grup band Gigi. Jangan terpengaruh dengan tampangnya yang kalem, dia memang lebih banyak berbicara dengan gitarnya.

DODO D'CINNAMONS


Bernama asli Diana Widoera, Dodo merupakan salah satu pendiri resmi D Cinnamons pada 2004 lalu. Tidak hanya di gitar, Dodo juga berperan sebagai vokalis. Suaranya yang berat tak sedikit membuat orang terkagum-kagum. Apalagi dengan lantunan gitar akustiknya jika sudah mulai bermain. Dodo bisa dibilang jadi salah satu gitaris plus vokalis yang patut dilirik.

EET SYAHRANIE


Gitaris jebolan Music Institute and Technolgy ini terkenal dengan shredingannya. Permainan Eet banyak mempengaruhi banyak gitaris rock Indonesia. Gitaris kelahiran Bandung ini mengaku terinspirasi oleh band seperti Deep Purple, Jimi Hendrix, Led Zeppelin dan lainnya. Namun influens yang menurutnya paling besar adalah Koes Plus. Sebagai seorang gitaris Eettak terpaku pada satu genre saja, dia juga memepelajari banyak genre lainnya yang membantu mengasah skillnya.

EROSS CANDRA


Eross Candra biasa disapa Eross adalah seorang pria kelahiran Yogyakarta, 3 Juli 1979; yang berprofesi sebagai musisi yang merupakan anggota dari grup musik Indonesia Sheila on 7.

I WAYAN BAHLAWAN


Kiprah pria asal Denpasar, Bali ini tidak diragukan lagi. Dia sudah melalang buana di kancah nasional dan internasional berkat permainan gitarnya yang unik, two handed taping. Balawan menyihir penonton dnegan permaiananya yang bergenre jazz dan digabung dengan etnik Bali. Selain itu dia juga bisa bermain gitar secara kidal dan sama baiknya ketika bermain normal.

IAN ANTONO


Ian Antono yang memiliki nama asli Jusuf Antono Djojo (lahir di Malang, Jawa Timur, 29 Oktober 1950; umur 60 tahun) adalah seorang musisi dan pencipta lagu yang juga salah seorang gitaris kelompok musik rock legendaris God Bless.

IYU PADI


Sebelum bergabung dengan Padi, Piyu terlibat dalam sebuah band thrash metal seperti Crystal, Airo dan Rotor. Populernya musik thrash metal di era Piyu muda membuat dia harus bisa mengulik lagu-lagu band ngetop saat itu. Bagi Piyu bermain thrash metal juga menjadi modal untuknya, dia kembangkan lagi ketika bergabung bersamaPadi.

MITHA THE VIRGIN


Gadis bernama lengkap Cameria Happy Pramita ini lahir di Jakarta, 2 Januari 1986. Sejak beranjak remaja ia sudah menguasai gitar. Bahkan saat masih SMP ia sudah mulai ngeband bersama teman-temannya. Mitha sempat juga membentuk band bernama Million Sekarsari dan menggantikan posisi Ayu Ratna di Garasi Band untuk sementara waktu. Perjalanan karirnya cukup menjanjikan saat diambil Ahmad Dhani. Ia didaulat menjadi gitaris The Rock versi Indonesia yang menjadi trigger lonjakan karirnya. Sukses di The Rock, Mitha dipercaya membentuk grup yang masih di bawah asuhan Dhani bernama The Virgin. Di sini karirnya makin pesat hingga diambil untuk bernyanyi bersama Mulan Jameela di lagu Cinta Mati II dan Cinta Fitri. Proyek Dhani lainnya yakni T.R.I.A.D. juga mengambil Mitha sebagai gitaris.

MUS MUJIONO


PAY SIBURIAN


PRISA RIANZI


TOHPATI


DAN YANG PALING KITA NANTIKAN

emoticon-Hot Newsemoticon-2 Jempol

Rhoma Irama



Band : Soneta
Raden Oma Irama yang populer dengan nama Rhoma Irama (lahir di Tasikmalaya, 11 Desember 1946; umur 64 tahun) adalah musisi dangdut dari Indonesia yang berjulukan "Raja Dangdut".

Pada tahun tujuh puluhan, Rhoma sudah menjadi penyanyi dan musisi ternama setelah jatuh bangun dalam mendirikan band musik, mulai dari band Gayhand tahun 1963. Tak lama kemudian, ia pindah masuk Orkes Chandra Leka, sampai akhirnya membentuk band sendiri bernama Soneta yang sejak 13 Oktober 1973 mulai berkibar. Bersama grup Soneta yang dipimpinnya, Rhoma tercatat pernah memperoleh 11 Golden Record dari kaset-kasetnya.
Berdasarkan data penjualan kaset, dan jumlah penonton film- film yang dibintanginya, penggemar Rhoma tidak kurang dari 15 juta atau 10% penduduk Indonesia. Ini catatan sampai pertengahan 1984. "Tak ada jenis kesenian mutakhir yang memiliki lingkup sedemikian luas", tulis majalah TEMPO, 30 Juni 1984. Sementara itu, Rhoma sendiri bilang, "Saya takut publikasi. Ternyata, saya sudah terseret jauh."
Rhoma Irama terhitung sebagai salah satu penghibur yang paling sukses dalam mengumpulkan massa. Rhoma Irama bukan hanya tampil di dalam negeri tapi ia juga pernah tampil di Kuala Lumpur, Singapura, dan Brunei dengan jumlah penonton yang hampir sama ketika ia tampil di Indonesia. Sering dalam konser Rhoma Irama, penonton jatuh pingsan akibat berdesakan. Orang menyebut musik Rhoma adalah musik dangdut, sementara ia sendiri lebih suka bila musiknya disebut sebagai irama Melayu.
Pada 13 Oktober 1973, Rhoma mencanangkan semboyan "Voice of Moslem" (Suara Muslim) yang bertujuan menjadi agen pembaru musik Melayu yang memadukan unsur musik rock dalam musik Melayu serta melakukan improvisasi atas aransemen, syair, lirik, kostum, dan penampilan di atas panggung. Menurut Achmad Albar, penyanyi rock Indonesia, "Rhoma pionir. Pintar mengawinkan orkes Melayu dengan rock". Tetapi jika kita amati ternyata bukan hanya rock yang dipadu oleh Rhoma Irama tetapi musik pop, India, dan orkestra juga. inilah yang menyebabkan setiap lagu Rhoma memiiki cita rasa yang berbeda.
Bagi para penyanyi dangdut lagu Rhoma mewakili semua suasana ada nuansa agama, cinta remaja, cinta kepada orang tua, kepada bangsa, kritik sosial, dan lain-lain. "Mustahil mengadakan panggung dangdut tanpa menampilkan lagu Bang Rhoma, karena semua menyukai lagu Rhoma," begitu tanggapan beberapa penyanyi dangdut dalam suatu acara TV.
Rhoma juga sukses di dunia film, setidaknya secara komersial. Data PT Perfin menyebutkan, hampir semua film Rhoma selalu laku. Bahkan sebelum sebuah film selesai diproses, orang sudah membelinya. Satria Bergitar, misalnya. Film yang dibuat dengan biaya Rp 750 juta ini, ketika belum rampung sudah memperoleh pialang Rp 400 juta. Tetapi, "Rhoma tidak pernah makan dari uang film. Ia hidup dari uang kaset," kata Benny Muharam, kakak Rhoma, yang jadi produser PT Rhoma Film. Hasil film tersebut antara lain disumbangkan untuk masjid, yatim piatu, kegiatan remaja, dan perbaikan kampung.
Ia juga terlibat dalam dunia politik. Di masa awal Orde Baru, ia sempat menjadi maskot penting PPP, setelah terus dimusuhi oleh Pemerintah Orde baru karena menolak untuk bergabung dengan Golkar. Rhoma Sempat tidak aktif berpolitik untuk beberapa waktu, sebelum akhirnya terpilih sebagai anggota DPR mewakili utusan Golongan yakni mewakili seniman dan artis pada tahun 1993. Pada pemilu 2004 Rhoma Irama tampil pula di panggung kampanye PKS.
Rhoma Irama sempat kuliah di Universitas 17 Agustus Jakarta, tetapi tidak menyelesaikannya. "Ternyata belajar di luar lebih asyik dan menantang," katanya suatu saat. Ia sendiri mengatakan bahwa ia banyak menjadi rujukan penelitian ada kurang lebih 7 skripsi tentang musiknya telah dihasilkan. Selain itu, peneliti asing juga kerap menjadikannya sebagai objek penelitian seperti William H. Frederick, doktor sosiologi Universitas Ohio, AS yang meneliti tentang kekuatan popularitas serta pengaruh Rhoma Irama pada masyarakat.
Pada bulan Februari 2005, dia memperoleh gelar doktor honoris causa dari American University of Hawaii dalam bidang dangdut, namun gelar tersebut dipertanyakan banyak pihak karena universitas ini diketahui tidak mempunyai murid sama sekali di Amerika Serikat sendiri, dan hanya mengeluarkan gelar kepada warga non-AS di luar negeri. Selain itu, universitas ini tidak diakreditasikan oleh pemerintah negara bagian Hawaii.
Sebagai musisi, pencipta lagu, dan bintang layar lebar, Rhoma selama kariernya, seperti yang diungkapkan, telah menciptakan 685 buah lagu dan bermain di lebih 10 film.
Pada tanggal 11 Desember 2007, Rhoma merayakan ulang tahunnya yang ke 61 yang juga merupakan perayaan ultah pertama kali sejak dari orok, sekaligus pertanda peluncuran website pribadinya, rajadangdut.com.
0
3.8K
2
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan