- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
HOREE ....!!! Bulan Depan Inalum Jadi Milik Indonesia !!!
TS
LoE_Seifer
HOREE ....!!! Bulan Depan Inalum Jadi Milik Indonesia !!!
Quote:
1 November, PT Inalum "Jatuh" ke Pelukan Indonesia
VIVAnews - PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) resmi menjadi milik Indonesia pada tanggal 1 November 2013 nanti. Hal tersebut disampaikan Menteri Perindustrian, M. S. Hidayat, selaku tim perundingan Asahan.
Hidayat mengatakan bahwa tanggal 31 Oktober nanti kepemilikan Jepang akan berakhir dan pada tanggal 1 November 2013, perusahaan tersebut akan menjadi milik Indonesia 100 persen. Perusahaan ini akan menjadi PT Inalum (Persero).
Pada tanggal 25 Oktober, pihaknya akan membayarkan kewajibannya untuk mengambil alih perusahaan tersebut. Seperti yang diketahui bahwa pemerintah bersama parlemen menetapkan biaya transaksi pengambilalihan Inalum sebesar US$558 juta.
"Pada tanggal 25 Oktober ini, kami akan melaksanakan tanda tangan pengakhiran kerja sama Inalum dan melakukan transfer selama lima hari sesuai dengan proses yang diinginkan Kementerian Keuangan," kata Hidayat dalam rapat komisi di DPR, Selasa malam, 22 Oktober 2013.
Sementara itu, Menteri BUMN, Dahlan Iskan, mengatakan bahwa dengan kembalinya perusahaan tambang ini menjadi catatan tersendiri bagi Indonesia. "Ini menjadi sejarah. Perusahaan besar itu mulai kembali ke Indonesia," kata Dahlan.
Seperti yang diketahui, Inalum adalah usaha patungan pemerintah Indonesia dengan Jepang. Proyek ini didukung aset dan infrastruktur dasar, seperti pembangkit listrik tenaga air dan pabrik peleburan aluminium berkapasitas 230-240 ribu ton per tahun.
Pemerintah Indonesia memiliki 41,13% saham Inalum, sedangkan Jepang memiliki 58,87% saham yang dikelola konsorsium Nippon Asahan Aluminium (NAA). Konsorsium NAA beranggotakan Japan Bank for International Cooperation (JBIC) yang mewakili pemerintah Jepang 50% dan sisanya oleh 12 perusahaan swasta Jepang. Berdasarkan perjanjian RI-Jepang pada 7 Juli 1975, kontrak kerja sama pengelolaan Inalum berakhir 31 Oktober 2013.
Tiga Direksi Ikut Diganti
Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) meyetujui gelontoran dana sebesar US$558 juta untuk pengambilalihan PT Inalum dari perusahaan Jepang PT Nippon Asahan Alumunium (NAA). PT Inalum sendiri letaknya di Medan, Sumatera Utara
Menteri Perindustrian Republik Indonesia, MS Hidayat mengatakan, dengan diambil alihnya perusahan itu maka seluruh jajaran direksi pun akan diganti. Tapi dirinya belum menyebutkan secara spesifik siapa saja yang akan menempati direksi itu
"Kami akan ganti tiga direksi. Kami akan pilih putra terbaik bangsa," kata MS Hidayat di Gedung DPR, Senayan, Selasa malam 22 Oktober 2013
Disampaikan MS Hidayat, penandatanganan pengakhiran perjanjian sendiri akan dilakukan pada tanggal 25 Oktober 2013 mendatang. Karena perjanjian kerjasama sendiri berakhir pada tanggal 1 November 2013 mendatang. (eh)
sumber pipanyuss
jangan lupa gan.... kita juga bakalan nambah pasokan listrik dari pabrik ini
Spoiler for inalum surplus listrik!!! kita dapet tambahan pasokan listrik neeh:
Quote:
Merdeka.com - Proses pengambilalihan PT Inalum dari Jepang, belum menemukan jalan keluar. Pemerintah belum sejalan dengan Jepang mengenai nilai buku pengambilalihan aset.
Dibalik itu, Inalum mempunyai keuntungan besar jika berada di tangan Indonesia. Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan, Inalum mempunyai mempunyai pembangkit listrik 600 MW yang biayanya hanya USD 3 sen per KWh. Dengan begitu, akan sangat menguntungkan bagi sektor ketenagalistrikan di Indonesia.
"Keuntungannya di dalam pabrik itu ada pembangkit listrik yang besar sekali, 600 MW. Harga listriknya yang murah hanya USD 3 sen saja,"kata Dahlan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (21/10).
Menurut Dahlan, walaupun nanti orang tidak lagi membutuhkan alumunium sebagai produk Inalum, listriknya membawa manfaat yang besar untuk masyarakat. Inalum sendiri bisa menjual listriknya ke PLN.
"Walaupun nanti kelak orang tidak menggunakan alumunium, kan bisa dari pembangkit listrik aja, kalau dijual ke PLN bisa USD 6 sen, untungnya sudah miliaran," katanya.
Pembangkit listrik Inalum juga dikenal ramah lingkungan karena hanya memanfaatkan air. Ini juga jauh lebih murah dibandingkan harus menggunakan batu bara. Selain listrik, Inalum nantinya juga bisa memenuhi permintaan aluminium dalam negeri.
"Listriknya kalau memakai batu bara tidak semurah itu. Dan juga karena pembangunan terus maju, konsumen dalam negeri kan terus meminta kepada Inalum. Selama ini dalam perjanjian sebanyak 70 persen hasil Inalum harus dikirim ke Jepang. Sekarang enggak lagi bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri," tutupnya.
sumber
0
1.9K
Kutip
25
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan