Blusukan dan inspeksi mendadak (sidak) sudah menjadi ciri khas gaya kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo ( Jokowi ). Selama ini, jarang sekali publik melihat Jokowi naik pitam saat melakukan sidak.
Jokowi memang lebih dikenal sebagai pribadi yang kalem dan tidak meledak-ledak. Lain halnya dengan Ahok yang sedikit tempramental. Perpaduan keduanya disebut banyak orang saling melengkapi.
Namun, genap satu tahun Jokowi menjadi Gubernur DKI Jakarta, paling tidak ada lima cerita yang membuat mantan wali kota Solo itu marah-marah. Mulai dari sidak kelurahan hingga sidak ke Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Jakarta Timur.
Berikut 5 cerita Jokowi marah saat sidak;
Spoiler for 1. Ke PTSP Jaktim, PNS malah main game:
Saat Jokowi sidak ke PTSP Jakarta Timur, Kepala Suku Dinas UMKM Jakarta, Johan Afandy tidak ada di lokasi. Padahal, Jokowi ingin mengetahui proses pembuatan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) yang diajukan oleh warga.
Selain petugas yang tak ada di lokasi, kemarahan Jokowi dipancing juga lantaran komputer di bagian seksi umum UMKM menyala dengan fitur game. Terlebih, kemarahan Jokowi memuncak saat akan mengetahui bagaimana menginput data. Ternyata komputer dipassword dan tidak bisa dibuka.
Kepala PTSP Jakarta Timur, Chusnul Cotimah dan beberapa staf mencoba menghubungi Johan dan meminta untuk segera datang, karena Jokowi ingin tahu prosedur penginputan data. Namun, ditunggu 15 menit, Johan tidak nongol, tanpa basa-basi Jokowi langsung pergi.
"Vid, catat nama orang-orang yang tadi," ancam Jokowi dengan nada berbisik ke Devid.
Spoiler for 2. Temukan basement Apartemen Robinson jadi indekos:
Saat sidak ke Apartemen Robinson di Kelurahan Penjagalan, Penjaringan, Jakarta Utara, Jokowi terlihat jengkel dan naik pitam. Dalam sidaknya tersebut, ia melakukan pengecekan terhadap kondisi serta fasilitas apartemen yang selama ini masih kurang memadai.
"Saya memang mau melihat kondisi apartemen dan fasilitas-fasilitasnya yang tidak terpenuhi. Salah satu contohnya di sini tadi itu listrik, kabelnya tidak pada posisi standar, ini berbahaya," ketus Jokowi di Apartemen Robinson, Jakarta Utara, Kamis (22/8).
Mantan wali kota Solo ini tambah heran ternyata selama ini basement apartemen telah disalahgunakan dan disewakan sebagai indekos. Apalagi standar kelayakan kabel-kabel yang digunakan saat ini sudah tak layak, menurutnya itu sangat membahayakan penghuni.
"Basement seharusnya diberikan untuk parkir, tapi dipakai untuk kos-kosan. Sehingga saya perintahkan bongkar. Ini pelajaran buat yang lain, kalau fungsinya buat parkir ya harus untuk parkir, kalau standar kabelnya harus A ya A. Ini menyangkut keselamatan penghuni. Yang akan kita mulai untuk melaksanakan tertib hukum," jelas Jokowi dengan wajah memerah.
Spoiler for 3. Loket e-KTP belum buka dan listrik mati:
Kesan buruk muncul, saat Jokowi sidak ke Kelurahan dan Kecamatan Senen, Jakarta Pusat. Di dua tempat itu, kepala kelurahan dan kepala kecamatan tidak menampakan batang hidungnya.
Jokowi juga terlihat kesal lantaran jam sudah menunjukkan lewat pukul 07.00 WIB, namun loket untuk membuat e-KTP belum buka. Kejengkelan Jokowi tambah menjadi-jadi saat dirinya menjumpai listrik di lantai dua mati.
Wakil Lurah Senen, Muhammad Rodi beralasan sedang ada kegiatan di luar saat Jokowi bertandang. Terlebih, Jokowi datang tanpa memberitahu sehingga cukup mengejutkan.
"Pak Lurah sedang mengantar istrinya ke kantor wali kota karena ada pertemuan dengan ibu gubernur, dan saya sedang berkunjung ke Terminal Senen," kilah Rodi saat ditemui di kantornya, Selasa (23/10).
Spoiler for 4. Jam 08.30 camat belum ngantor, pelayanan masih manual:
Jokowi tersenyum kecut tatkala melakukan sidak ke kantor Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu. Pasalnya, saat Jokowi tiba di lokasi, Camat Setiabudi Makmur HN belum ada di kantor. Padahal jarum jam sudah menunjukkan pukul 07.45 WIB.
Kekesalan Jokowi ditambah saat dirinya melihat-lihat seluruh ruangan di Kecamatan Setiabudi. Mantan Wali Kota Solo itu menemui pelayanan di kantor tersebut masih menggunakan sistem manual.
Hingga pukul 08.30 WIB, sang camat belum juga muncul di kantornya. Selain itu, para pegawainya juga sebagian besar belum hadir. Jokowi hanya mendapati kursi-kursi yang masih kosong.
"Ya kalau belum datang ya bagus. Pukul 08.30 WIB belum datang bagus dong," sindir Jokowi.
"Ya banyak (yang harus dibenahi), tempat pelayanan masih manual. Saya kira banyak sistem yang harus disiapkan," ucapnya dengan ketus.
Spoiler for 5. Banyak genangan air di Terminal Pulo Gebang:
Jokowi terlihat amat kecewa ketika melakukan inspeksi mendadak ke Terminal Bus Antarkota dan Antar-provinsi (AKAP) Pulo Gebang, Jakarta Timur. Mantan wali kota Solo itu heran dengan terminal yang baru dibangun tersebut.
Jokowi yang berkeliling terlihat heran dengan kondisi terminal yang banyak digenangi air. Selain itu, Jokowi juga menyoroti kurangnya resapan air sehingga saat hujan air banyak tergenang.
"Ini baru hujan sebentar air sudah mengenang," ketus Jokowi dengan wajah kecewa, Senin (7/1).
Menurut Jokowi, infrastruktur di terminal itu harus segera diperbaiki. "Semua harus diperbaiki," tegas Jokowi sembari meninjau selokan-selokan kecil.
Spoiler for Pesan TS:
Semoga dengan banyak nya SIDAK yang di lakukan pak Jokowi, membuat semua aparat pemerintahan DKI selalu melakukan pekerjaan dengan baik.
Bagi agan-agan yang berkenan, ane terima kok yang segar-segar.