SUMBER

SAMARINDA, KOMPAS.com — Tak lama lagi, Samarinda akan memiliki taman pemakaman khusus alim ulama dan habib. Pemakaman tersebut sekaligus akan dijadikan tempat wisata religius bagi masyarakat Samarinda.

Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang, Senin (21/10/2013), menjelaskan, pemakaman tersebut merupakan salah satu program Pemerintah Kota Samarinda yang sejatinya adalah kewajiban para pengembang.

Nantinya kuburan tersebut bertempat di lahan Pemkot Lempake Tepian, di Kelurahan Gunung Lingai, Kecamatan Sungai Pinang, seluas 8.000 meter persegi dari 1,6 hektare lahan yang ada. Sisanya dijadikan untuk memperluas kuburan Muslim warga yang sebelumnya sudah ada.

“Tujuan utamanya untuk mengenang jasa ajaran dan nasihat para alim ulama dan para habib. Sejujurnya saya sering berziarah ke makan para ulama di luar daerah. Makanya kami sengaja menyiapkan pemakaman khusus alim ulama dan habib, supaya tuk berziarah,” kata Syaharie, Senin (21/10/2013).

Nantinya, lanjut Syaharie, pemakaman itu akan dikelola oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Samarinda. Tidak melulu pemakaman Muslim, tetapi juga pemakaman non-Muslim dan letaknya berdampingan.

“Nantinya semua pemakaman akan ditata lagi oleh DKP, begitu pula pemakaman Lempake Tepian akan di-support melalui dana APBD Perubahan tahun ini. Kita berziarah ke kubur para alim ulama tujuannya bukan untuk mencari doa dari kuburan, tapi kita mendoakan yang ada di dalam kubur. Jadi jangan diartikan syirik, sebab hanya wisata religius saja,” imbuh Syaharie.

Penetapan 8.000 meter persegi lainnya dari tanah Pemkot diperuntukkan untuk pemakaman warga dengan tujuan memperluas pemakaman milik warga yang sudah ada karena sudah penuh.

Syaharie mengungkapkan, ini menjadi program Pemkot dalam menyiapkan lahan kuburan. “Kita bersama-sama mengembangkan pemakaman, agar mereka yang telah tiada juga mendapat lahan yang tepat. Demikian juga para peziarahnya, mereka tidak akan kesulitan berziarah dengan makam yang berdesak-desakan,” tegas Syaharie.

Komen TS:
rumah masa depan...