- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Gelar AFF U-19 Terancam DICABUT, Ini Gara-Gara PSSI Cari PENYAKIT...!!!!
TS
prima200772
Gelar AFF U-19 Terancam DICABUT, Ini Gara-Gara PSSI Cari PENYAKIT...!!!!
Maaf Jika
Quote:
Quote:
BOLA.NET- Maraknya kekhawatiran mengenai akan hilangnya gelar juara Piala AFF U-19 maupun tiket lolos ke AFC U-19 yang didapat Timnas U-19 Indonesia, ditanggapi Tondo Widodo. Mantan Deputi Sekretaris Jenderal PSSI itu menilai bahwa kekhawatiran tersebut buah dari ulah PSSI sendiri.
"Yang nggak mengakui status Persebaya 1927 sebagai klub Evan Dimas itu kan PSSI sendiri. AFC dan FIFA masih mengakui peserta kompetisi Indonesian Premier League sampai 2013 ini. Baru 2014 mendatang akan ada satu kompetisi yaitu Indonesia Super League," ujar Tondo, pada Bola.net.
"Yang buat masalah ya PSSI sendiri. Untuk menunjukkan superioritas mereka dalam kasus Persebaya, mereka mengatakan yang diakui adalah Persebaya DU. Kalau ada komplain dari Korea Selatan, PSSI sendiri yang harus buktikan. Ini namanya makan buah simalakama. Dimakan bapak mati, nggak dimakan ibu mati," sambungnya.
Sebelumnya, muncul kabar bahwa kemenangan Skuat Garuda Jaya di ajang AFF U-19 dan tiket lolos ke putaran final AFC U-19 yang diraih Timnas U-19 dipermasalahkan beberapa tim. Mereka dikabarkan memprotes status Kapten tim Garuda Jaya, Evan Dimas, yang dianggap ilegal karena klubnya -Persebaya 1927- tak diakui PSSI.
Meski sejauh ini baru menjadi sekadar kabar burung, kekhawatiran ini bukannya tak beralasan. Pasalnya, dalam Statuta FIFA, tercantum jelas bahwa organisasi yang tidak memiliki hubungan dengan FIFA tidak boleh menjalin hubungan keolahragaan dengan pemain atau klub yang tidak berafiliasi dengan mereka.
"Yang nggak mengakui status Persebaya 1927 sebagai klub Evan Dimas itu kan PSSI sendiri. AFC dan FIFA masih mengakui peserta kompetisi Indonesian Premier League sampai 2013 ini. Baru 2014 mendatang akan ada satu kompetisi yaitu Indonesia Super League," ujar Tondo, pada Bola.net.
"Yang buat masalah ya PSSI sendiri. Untuk menunjukkan superioritas mereka dalam kasus Persebaya, mereka mengatakan yang diakui adalah Persebaya DU. Kalau ada komplain dari Korea Selatan, PSSI sendiri yang harus buktikan. Ini namanya makan buah simalakama. Dimakan bapak mati, nggak dimakan ibu mati," sambungnya.
Sebelumnya, muncul kabar bahwa kemenangan Skuat Garuda Jaya di ajang AFF U-19 dan tiket lolos ke putaran final AFC U-19 yang diraih Timnas U-19 dipermasalahkan beberapa tim. Mereka dikabarkan memprotes status Kapten tim Garuda Jaya, Evan Dimas, yang dianggap ilegal karena klubnya -Persebaya 1927- tak diakui PSSI.
Meski sejauh ini baru menjadi sekadar kabar burung, kekhawatiran ini bukannya tak beralasan. Pasalnya, dalam Statuta FIFA, tercantum jelas bahwa organisasi yang tidak memiliki hubungan dengan FIFA tidak boleh menjalin hubungan keolahragaan dengan pemain atau klub yang tidak berafiliasi dengan mereka.
Quote:
Quote:
Quote:
TAMBAHAN :
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Mantan Ketua Bidang Organisasi PSSI era Agum Gumelar, Tondo Widodo mengatakan masyarakat sepakbola Indonesia tidak perlu was-was dengan adanya isu tim Korsel dan Filipina akan melakukan protes ke Konfederasi Sepakbola Asia (AFC) sehubungan dengan adanya sangkaan pemain ilegal di timnas PSSI U-19 yang baru saja menjuarai babak kualifikasi Piala Asia U-19 Grup G.
"Apa pun itu, setiap warga negara berhak memperkuat timnas, meski dia berstatus amatir atau pun profesional, itu sudah jelas," ungkap Tondo Widodo, Sabtu (19/10/2013).
Tondo mengakui bahwa pemain ilegal yang dimaksud di timnas Indonesia U-19 itu adalah sang kapitano Evan Dimas Darmono. Ya, evan adalah pemain asal klub Persebaya 1927 yang tak diakui keberadannya oleh PSSI saat ini.
"Padahal, Persebaya 1927 itu adalah salah satu klub peserta LPI yang diakui oleh AFC dan FIFA hingga tahun 2014. Makanya yang bikin masalah itu ya PSSI, selalu menggembar-gemborkan keputusannya yang tak mengakui Persebaya 1927. Lewat pemberitaan yang luas, jelas saja ini terbaca oleh kubu Korsel dan Filipina," papar Tondo Widodo.
Menurut Tondo Widodo, mengapa PSSI tidak mengakui Persebaya 1927 yang bermain di kompetisi LPI, padahal kompetisi LPI hingga saat ini yang jelas terpampang di situs resmi FIFA.
"Jelas saja tak mengakui Persebaya 1927 dengan alasan macam-macam, karena ada Persebaya lain yang main di Divisi Utama Liga Indonesia yang dulunya berseteru dengan PSSI hasil pilihan kongres Solo, dan Persebaya lain itu yang merupakan bentukan pengurus PSSI saat ini promosi ke Liga Super Indonesia," ujar Tondo Widodo.
Namun demikian, Tondo Widodo mengatakan masyarakat Indonesia jangan kuatir Timnas PSSI U-19 yang lolos ke putaran final Piala Asia U-19 bakal didiskualifikasi.
"Kita bisa memiliki argumen yang kuat, bahwa setiap warga negara berhak memperkuat tim nasionalnya, kecuali Evan Dimas itu bukan warga negara Indonesia, boleh saja diprotes dan dinyatakan pemain ilegal. Timnas U-19 tidak menggunakan pemain ilegal kok," jelas Tondo Widodo.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Mantan Ketua Bidang Organisasi PSSI era Agum Gumelar, Tondo Widodo mengatakan masyarakat sepakbola Indonesia tidak perlu was-was dengan adanya isu tim Korsel dan Filipina akan melakukan protes ke Konfederasi Sepakbola Asia (AFC) sehubungan dengan adanya sangkaan pemain ilegal di timnas PSSI U-19 yang baru saja menjuarai babak kualifikasi Piala Asia U-19 Grup G.
"Apa pun itu, setiap warga negara berhak memperkuat timnas, meski dia berstatus amatir atau pun profesional, itu sudah jelas," ungkap Tondo Widodo, Sabtu (19/10/2013).
Tondo mengakui bahwa pemain ilegal yang dimaksud di timnas Indonesia U-19 itu adalah sang kapitano Evan Dimas Darmono. Ya, evan adalah pemain asal klub Persebaya 1927 yang tak diakui keberadannya oleh PSSI saat ini.
"Padahal, Persebaya 1927 itu adalah salah satu klub peserta LPI yang diakui oleh AFC dan FIFA hingga tahun 2014. Makanya yang bikin masalah itu ya PSSI, selalu menggembar-gemborkan keputusannya yang tak mengakui Persebaya 1927. Lewat pemberitaan yang luas, jelas saja ini terbaca oleh kubu Korsel dan Filipina," papar Tondo Widodo.
Menurut Tondo Widodo, mengapa PSSI tidak mengakui Persebaya 1927 yang bermain di kompetisi LPI, padahal kompetisi LPI hingga saat ini yang jelas terpampang di situs resmi FIFA.
"Jelas saja tak mengakui Persebaya 1927 dengan alasan macam-macam, karena ada Persebaya lain yang main di Divisi Utama Liga Indonesia yang dulunya berseteru dengan PSSI hasil pilihan kongres Solo, dan Persebaya lain itu yang merupakan bentukan pengurus PSSI saat ini promosi ke Liga Super Indonesia," ujar Tondo Widodo.
Namun demikian, Tondo Widodo mengatakan masyarakat Indonesia jangan kuatir Timnas PSSI U-19 yang lolos ke putaran final Piala Asia U-19 bakal didiskualifikasi.
"Kita bisa memiliki argumen yang kuat, bahwa setiap warga negara berhak memperkuat tim nasionalnya, kecuali Evan Dimas itu bukan warga negara Indonesia, boleh saja diprotes dan dinyatakan pemain ilegal. Timnas U-19 tidak menggunakan pemain ilegal kok," jelas Tondo Widodo.
Quote:
Quote:
Pendapat dari agan INI...-->>
Salam perjuangan.
Kisruh dualisme Persebaya memasuki babak baru. Statemen Djoko Driyono bahwa PSSI telah fix melalui kongres Persebaya yg diakui adalah Persebaya yg berlaga di Divisi Utama PT. LI. Dalam kelanjutannya nampak sekali ada aroma balas dendam khususnya bagi Persebaya 1927. Persebaya yg asli ini seolah menjadi musuh utama PSSI yg harus disingkirkan.
Ini jelas keputusan yang aneh dan sangat plin plan yg telah diambil oleh PSSI. Kenapa saya bilang plin plan? Sebelumnya pada saat kongres penyatuan tipu - tipu ala PSSI rasa KPSI, Djokdri berkata bahwa yg tidak diperbolehkan mengikuti ISL musim depan adalah klub yg TERLIBAT DUALISME dan DILUAR KEANGGOTAAN PSSI. Belakangan tanpa basa basi lagi Djokdri berkata bahwa Persebaya 1927 sekalipun pada akhirnya finish di posisi 4 besar IPL tetap tidak diperbolehkan mengikuti ISL musim baru. Apa penyebabnya, karena TERLIBAT DUALISME kah? Jawaban Djokdri plin plan, katanya dualisme Persebaya sudah dianggap tidak ada lagi, itu hanya bagian dari masa lalu. Berarti DILUAR KEANGGOTAAN PSSI adalah alasan PSSI dan DJOKDRI melarang Persebaya 1927 tampil di Liga musim baru sekalipun mereka finish di 4 besar IPL. Nah disinilah letak keanehan yg super dalam keputusan PSSI ini.
1. Jika Persebaya 1927 dianggap diluar keanggotaan PSSI, kenapa justru mereka bisa tampil di IPL yg diakui FIFA? FIFA mengakui IPL sebagai liga resmi PSSI artinya FIFA mengakui semua klub yg mengikuti IPL. Sangat aneh jika FIFA saja mengakui Persebaya 1927 tapi PSSI justru tidak mengakui sebagai anggota. Kalau Persebaya 1927 tidak diakui PSSI harusnya seluruh pertandingan di IPL yg melibatkan Persebaya 1927 dianulir. Tapi apakah PSSI BERANI melakukannya, sementara FIFA senantiasa me report hasil pertandingan IPL di situs resminya? Disinilah nampak kebodohan Djokdri.
2. Kemudian, jika memang Persebaya tidak lagi menjadi anggota PSSI, kenapa pula PSSI masih menjatuhkan hukuman bagi Persebaya 1927 karena melakukan WO? Artinya PSSI mengakui keberadaan Persebaya 1927. Jika belakangan PSSI melarang Persebaya 1927 mengikuti liga musim baru itu sama artinya PSSI menjilat LUDAH sendiri. Nampak sekali konspirasi bodoh dilakukan PSSI.
Jadi tidak ada alasan bagi PSSI untuk tidak mengikutsertakan Persebaya 1927 di liga musim baru jikalau Persebaya bisa finish 4 besar IPL. Persoalan dualisme, jelas masing-masing “Persebaya” sudah berbadan hukum sendiri. Persoalan bukan lagi anggota PSSI, toh PSSI bahkan FIFA masih mengakui Persebaya 1927 sebagai klub yang sah dan resmi berlaga di liga resmi yg diakui PSSI dan FIFA. Jadi harusnya PSSI dan Djokdri tidak perlu memaksakan untuk menuntaskan sakit hati di masa lalu yg diakibatkan oleh Persebaya 1927. Biarlah sakit hati itu dianggap sudah berlalu dan jangan diingat lagi.
Kalaupun PSSI masih berkeras melarang Persebaya 1927 mengikuti liga musim baru, toh masih ada jalur hukum CAS yg bisa diambil oleh Persebaya 1927. Saya yakin sekali jika dua alasan PSSI untuk menganulir Persebaya 1927 tidak akan digubris oleh CAS, karena jelas PSSI tidak memiliki dasar yg kuat. Ya kecuali PSSI menemukan alasan baru yg kuat secara hukum untuk mendiskualifikasi Persebaya 1927. Tapi selama CAS bilang Persebaya lolos, Djokdri dan PSSI mau apa? Berontak?? So, kita lihat saja apa yg nanti terjadi kedepannya.
Salam perjuangan.
Quote:
PSSI...sudah terjepit , PSSI Itu Cuma Mau PAKE DOANG !! tapi engga Mau NGAKUIN..!!! Induk olahraga macam apa itu..??? kita tunggu lawakannya mereka IYA atau TIDAK
Diubah oleh prima200772 22-10-2013 01:57
0
8.9K
Kutip
103
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan